Kedua figur ini memberikan contoh yang luar biasa tentang kesetiaan pada kebenaran dan pengabdian kepada Allah, menjadi inspirasi bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan ini menuju kesempurnaan spiritual.
Namun, hidup Islami bukan hanya tentang menyempurnakan amal ibadah. QS. Al-Qasas 28:77 mengingatkan kita untuk tidak melupakan hak-hak duniawi, seperti kebutuhan pangan, minuman, dan hubungan keluarga. Islam menganjurkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Hak-hak duniawi, seperti kebutuhan pangan, minuman, dan hubungan keluarga itu penting dan jangan dilupakan. Islam mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Ini berarti bahwa menjalankan kewajiban agama bukanlah satu-satunya aspek penting dalam hidup Islami.
Sebaliknya, Islam mengajarkan untuk mengurus kewajiban agama sambil memperhatikan kebutuhan duniawi seperti pekerjaan, keluarga, dan hubungan sosial. Dengan menjaga keseimbangan ini, umat Islam diharapkan dapat hidup harmonis dan berdampak positif dalam masyarakat serta meraih keberkahan dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
Tetapi, di tengah kenikmatan dunia, kita juga harus berhati-hati. Ayat-ayat seperti QS. Al-Maidah 5:60 menegaskan bahwa menyembah selain Allah bisa mengakibatkan kesesatan. Begitu juga, prioritas dunia yang berlebihan dibandingkan akhirat bisa menjerumuskan kita ke dalam kesesatan (QS. Ibrahim 14:2-3).
Menyembah selain Allah itu akan membawa kesesatan. Begitu juga, prioritas dunia yang berlebihan dibandingkan akhirat dapat mengarahkan kita kepada kesesatan. Hal ini mengingatkan kita untuk tetap berhati-hati dan tidak terjebak dalam kesesatan di tengah kenikmatan dunia.
Islam mengajarkan pentingnya menjaga kesucian keyakinan dan mengutamakan akhirat di atas kepentingan dunia. Dengan memperhatikan peringatan ini, umat Islam diharapkan dapat menjalani hidup yang seimbang antara mencari kenikmatan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat.
Sejarah juga memberikan contoh nyata. Sahabat Rasulullah seperti Abdurrahman bin Auf RA menunjukkan bahwa kesuksesan duniawi bisa dicapai dengan cara yang halal dan bermanfaat, asalkan tidak melupakan kepentingan akhirat.
Dengan demikian, "Rencana Aksi Islami" adalah tentang hidup seimbang: mengutamakan akhirat tanpa melupakan dunia, mematuhi ajaran Islam dengan ilmu dan amal yang benar, serta meneladani para nabi dan Rasulullah. Dalam keseimbangan ini, kita menemukan kebahagiaan sejati, di dunia dan di akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H