"Setiap langkah menuju Allah membawa kebahagiaan yang tak terhingga."
Hidup adalah perjalanan panjang menuju keabadian. Sebuah perjalanan yang tak hanya melintasi dimensi waktu dan ruang, tetapi juga menusuri perjalanan menuju keabadian. Sebuah perjalanan hakiki yang menuntun kita dari dunia fana menuju akhirat yang kekal.
Peta perjalanan manusia ini telah disusun dengan cermat. Sebuah grand desain yang mengisyaratkan bahwa setiap langkah dan peristiwa dalam kehidupan kita memiliki makna yang mendalam. Yaitu membentang dari ciptaan alam semesta hingga akhirat yang abadi. Seperti yang tertuang dalam firman Allah SWT:
"Mengapa mereka tidak memikirkan kejadian dirinya? Allah tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan tujuan yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Sungguh, kebanyakan manusia mengingkari pertemuan dengan Tuhannya." (QS Ar Rum 30: 8)
Mari kita renungkan bersama perjalanan panjang menuju keabadian, yang dimulai dari:
1. Dunia. Tahap awal kehidupan kita, tempat di mana kita diberi kesempatan untuk menjalani perjalanan menuju kebenaran.
2. Kematian dan alam kubur. Saat kita meninggalkan dunia fana ini dan memasuki alam kubur, tahap awal dari perjalanan abadi kita.
3. Tiupan sangsakala dan kehancuran alam semesta. Kiamat yang akan mengakhiri segala sesuatu di dunia ini.
4. Hari kebangkitan. Ketika manusia dihidupkan kembali untuk dihadapkan pada perhitungan amalnya.
5. Padang mahsyar. Tempat di mana semua manusia berkumpul untuk dihisab atas amal perbuatannya.
6. Syafaat. Kesempatan untuk mendapatkan syafaat dari para Nabi dan orang-orang yang saleh.
7. Hisab. Perhitungan terperinci atas amal baik dan buruk yang kita lakukan.
8. Penyerahan catatan amal. Ketika setiap manusia menerima catatan amalnya masing-masing.
9. Mizan. Tempat timbangan amal, di mana kebaikan dan keburukan ditimbang dengan adil.
10. Telaga Rasulullah. Kesempatan untuk meminum dari telaga rasulullah sebagai pahala bagi orang-orang yang beriman.
11. Syirat. Jembatan yang tipis di atas neraka, di mana setiap manusia harus melewatinya dengan kejujuran dan kesucian.
12. Surga dan neraka. Akhir dari perjalanan, tempat kita menemukan kebahagiaan yang abadi atau siksaan yang pedih, bergantung pada amal perbuatan kita di dunia.
Visi, Misi, Strategi dan Rencana Aksi
Dengan perjalanan yang panjang kelak sebagaiamana yang dijelaskan di atas, maka kita membutuhkan visi yang benar. Misi yang tepat. Strategi yang sudah teruji. Dan rencana aksi yang aplikatif, memotivasi, dan mengnspirasi. Visi, misi, strategi, dan rencana hidup terbaik manusia di dunia itu tercermin dalam surah Al-Fatihah, yang menjadi panduan bagi kita dalam mencapai keberhasilan sejati:
Visi
Untuk meraih sukses hakiki, kita harus memiliki visi yang jelas tentang tujuan hidup kita, yaitu kembali kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang akan mengarahkan kita pada kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik Hari Pembalasan." (Al-Fatihah 1: 1-4)
Dalam bahasa yang lebih ringkas, visi hidup kita adalah "Kembali kepada Allah, sumber kasih-sayang dan pengampunan, untuk meraih kebahagiaan sejati di dunia dan di akhirat"
Misi
Tugas hidup kita adalah "untuk menyadari bahwa hanya kepada Allah kita beribadah dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan". Kita harus mengabdikan hidup kita untuk beribadah kepada-Nya dan selalu memohon bimbingan-Nya.
"Hanya kepada Engkau kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan." (Al-Fatihah 1: 5)
Strategi
Dengan mengikuti ajaran Allah dan mengamalkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup kita, kita akan menemukan jalan yang lurus menuju keberhasilan sejati.
"Tunjukkan kepada kami jalan yang lurus" (Al-Fatihah 1: 6)
Dengan kata lain, strategi hidup terbaik manusia di dunia adalah dengan "meminta Allah untuk menunjukkan kepada kita jalan yang lurus, yang berarti mengikuti ajaran-Nya dan mengamalkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup."
Rencana Aksi
Dengan meneladani kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya, serta mengelola risiko dan godaan hidup dengan bijaksana, kita akan mampu meraih keberkahan dalam setiap langkah kita.
"Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat." (Al-Fatihah 1: 7)
Rencana aksi terbaik dalam hidup adalah dengan berfokus pada 4 hal ini :
1. Meneladani kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya, serta
2. Bijaksana mengelola risiko dan godaan hidup,
3. Mengikuti jalan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah (Nabi sebagai teladan dan contoh terbaik, juga para sidiqin, mujahid dan orang-orang shalih), dan
4. Menjauhi jalan yang dimurkai-Nya serta yang sesat.
Akhirnya, kita bisa menyimpulkan bahwa melalui surah Al-Fatihah, kita dipandu untuk memiliki visi, misi, strategi, dan rencana hidup yang mengarah pada keberhasilan sejati. Visi kita adalah kembali kepada Allah, misi kita adalah beribadah hanya kepada-Nya, strategi kita adalah mengikuti ajaran-Nya, dan rencana aksi kita adalah meneladani Rasulullah dan para sahabat. Dengan kesadaran akan tujuan hidup kita, kita dapat menjalani perjalanan ini dengan penuh keyakinan.
Marilah kita menjalani perjalanan ini dengan penuh kesadaran akan tujuan hidup kita, dengan keyakinan bahwa setiap langkah yang kita ambil menuju Allah akan membawa kita lebih dekat kepada-Nya dan pada akhirnya, kepada kebahagiaan yang abadi di Surga-Nya.
Marilah kita jalani perjalanan ini dengan kesadaran akan tujuan hidup yang sejati. Setiap langkah menuju Allah membawa kita lebih dekat kepada-Nya dan pada akhirnya, kepada kebahagiaan yang abadi di Surga-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H