Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Rahasia Tersembunyi untuk Membangun Ketahanan dan Keunggulan Hidup?

19 Januari 2024   06:07 Diperbarui: 19 Januari 2024   06:59 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta jalan sukses: Ketabahan, Hasrat & Falsafah Hidup sebagai fondasi yang kokoh dalam meraih keunggulan. | Image: ideogram.com

"Ketabahan bukan hanya tentang seberapa keras kita bekerja, tetapi sejauh mana kita dapat bertahan dan konsisten di tengah perubahan."

Kesuksesan itu butuh perubahan, dan perubahan yang luar biasa bisa itu memudahkan jalan keunggulan. Dalam meraih keunggulan dan menghadapi perubahan yang luar biasa itu, ketabahan menjadi kunci utama. Terutama di era ketidakpastian dan multi disruptif, ketabahan ekstra diperlukan. Namun, penting untuk memahami bahwa ketabahan bukan hanya tentang intensitas atau bekerja luar biasa keras; lebih dari itu, ketabahan melibatkan daya tahan dan konsistensi.

Meraih keunggulan tidak dapat dicapai dengan jalan pintas. Proses mengembangkan keahlian nyata dan menemukan solusi untuk masalah sulit membutuhkan waktu. Ketabahan juga bukan sekadar tentang komitmen intens pada cita-cita, karena intensitas bisa berkaitan dengan antusiasme yang sementara. Sebaliknya, ketabahan terkait dengan ide konsistensi berkelanjutan, yang merupakan aspek langka.

Hasrat memainkan peran krusial dalam ketabahan. Hasrat bukanlah semacam kembang api yang menyala sebentar dan cepat padam. Sebaliknya, hasrat harus dianggap sebagai kompas yang menunjukkan arah yang benar dan memandu perjalanan panjang, termasuk melalui rintangan dan tantangan.

Untuk menjaga ketabahan dan hasrat, penting juga memiliki falsafah hidup yang jelas dan terjabarkan dengan baik. Falsafah hidup ini memberikan pedoman dan batasan, memandu kita agar tetap berada pada jalur yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan kita. Dengan demikian, ketabahan, hasrat, dan falsafah hidup saling melengkapi, membentuk fondasi yang kuat dalam menghadapi perubahan dan meraih keunggulan.

Falsafah Hidup dan Visi yang Jelas

Falsafah hidup adalah dasar nilai-nilai dan keyakinan yang membimbing individu dalam pengambilan keputusan sehari-hari dan membentuk pandangan mereka terhadap hidup secara keseluruhan. Di sisi lain, visi adalah gambaran konkret tentang hasil yang diinginkan di masa depan dan memberikan tujuan yang jelas untuk diperjuangkan.

Dengan demikian, dalam konteks tujuan hidup seseorang, falsafah hidup dapat dianggap sebagai landasan moral dan filosofis yang membentuk pemikiran dan tindakan sehari-hari. Sementara itu, visi menciptakan target spesifik yang ingin dicapai seseorang dalam perjalanan hidup mereka. Keduanya bersinergi untuk membantu seseorang mencapai tujuan hidup dengan memberikan arah, motivasi, dan makna dalam setiap langkah yang diambil.

Ketika kita memahami hubungan antara falsafah hidup dan visi, kita menemukan bahwa keduanya dapat memberikan kontribusi positif yang sangat berarti dalam perjalanan mencapai tujuan hidup. Falsafah hidup menjadi kompas moral yang memberikan arah konsisten dalam setiap keputusan dan tindakan kita. Ini bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga landasan yang memotivasi kita untuk berpegang pada nilai-nilai pribadi yang dianggap penting.

Dengan memiliki visi yang jelas, kita mendapatkan motivasi yang berkelanjutan untuk mengejar tujuan-tujuan besar di masa depan. Visi ini bukan hanya impian, tetapi juga pendorong kuat untuk melewati tantangan dengan sikap optimisme yang membangun ketahanan mental dan emosional. Selain itu, hubungan antara falsafah hidup dan visi membantu kita menyelaraskan prioritas dalam hidup, mengidentifikasi tindakan yang mendukung pencapaian tujuan, dan menghindari distraksi yang tidak relevan.

Dalam perjalanan ini, setiap pengorbanan yang kita lakukan mendapatkan makna yang mendalam karena terkait erat dengan visi yang telah kita tetapkan. Dengan demikian, memahami dan mengintegrasikan falsafah hidup dengan visi menjadi kunci penting dalam membentuk landasan yang kokoh untuk meraih makna dan keberhasilan dalam hidup.

Dengan memadukan falsafah hidup yang positif dengan visi yang jelas, seseorang dapat menciptakan fondasi yang kokoh untuk mencapai tujuan hidupnya. Keduanya saling melengkapi dan mendukung, membentuk pandangan holistik tentang kehidupan dan memberikan petunjuk yang kuat dalam menghadapi perjalanan hidup.

Meraih Sukses Hidup dengan Visi dan Struktur Cita-Cita yang Jelas

Pentingnya memiliki visi dan struktur cita-cita yang jelas menjadi kunci dalam mencapai tujuan hidup. Untuk meraih kesuksesan, langkah awalnya adalah membayangkan cita-cita dalam suatu hierarki yang terdiri dari level puncak, level menengah, dan level rendah. Cita-cita level puncak merupakan tujuan utama yang menjadi fokus kepedulian tertinggi.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, kita perlu mengidentifikasi aktivitas yang membawa kebahagiaan dan menentukan apa yang benar-benar kita pedulikan. Hasrat kita terfokus pada cita-cita yang memiliki sifat kekal, setia, dan mantap, menciptakan makna dalam tindakan kita sejalan dengan falsafah hidup kita. Dalam konteks ini, cita-cita level rendah dan menengah dapat menjadi fondasi yang mendukung pencapaian cita-cita level puncak.

Ketabahan memainkan peran krusial dalam perjalanan mencapai cita-cita level puncak selama periode waktu yang panjang. Dalam proses ini, kita perlu merencanakan langkah-langkah konkret untuk mencapainya dan mempertimbangkan tantangan yang mungkin dihadapi. Semakin bersatu, selaras, dan terkordinasi hierarki cita-cita kita, semakin baik arah tujuan hidup kita.

Secara teknis, Angela Duckworth, seorang psikolog Oxford, menawarkan langkah-langkah praktis untuk memperoleh ketabahan dalam mewujudkan cita-cita. Pertama, membuat daftar 25 cita-cita karir; kedua, melakukan introspeksi dan menentukan 5 cita-cita prioritas tertinggi; ketiga, menghindari 20 cita-cita lainnya dengan segala cara; keempat, mengevaluasi sejauh mana cita-cita tersebut mendukung tujuan bersama. Dengan pendekatan ini, kita dapat membangun fondasi yang kokoh untuk meraih cita-cita dan mencapai keberhasilan hidup.

Meraih Sukses dengan Hasrat, Kegigihan, dan Hierarki Cita-Cita yang Fleksibel

Dalam perjalanan mencapai cita-cita, memahami hierarki dan fleksibilitas dalam mengelola level cita-cita menjadi kunci penting. Ketabahan tidak sekadar tentang kegigihan dalam mengejar, melainkan juga melibatkan keterampilan untuk melihat dan menyesuaikan hierarki cita-cita secara keseluruhan. Mungkin ada level cita-cita rendah yang perlu direvisi, dihapus, atau diganti. Fleksibilitas ini memungkinkan kita untuk improvisasi, beradaptasi, dan mengatasi perubahan dengan cara yang lebih efisien.

Dalam konteks ini, usaha ekstra menjadi relevan saat mencapai cita-cita. Ini menggambarkan fokus pada cita-cita rendah yang berbeda namun berkontribusi pada pencapaian tujuan yang sama. Hasrat menjadi kunci, menjadi kompas yang membimbing tindakan kita. Keunggulan, menurut penjelasan ini, tidaklah terkait dengan kecerdasan semata. Orang yang berprestasi tinggi mungkin tidak selalu mendapatkan nilai tinggi di sekolah. Keunggulan sejati mencakup hasrat dan kegigihan.

Hasrat tercermin dalam sejauh mana seseorang bekerja untuk mencapai tujuan tertinggi, mempersiapkan aktif untuk kualitas hidup yang lebih baik, dan tidak meninggalkan tugas demi perubahan semata. Kegigihan, di sisi lain, tercermin dalam tingkat kekuatan kehendak, tekad bulat untuk mengikuti suatu jalur, dan ketekunan dalam menghadapi hambatan dan masalah.

Dengan demikian, keunggulan yang sejati dapat dicapai dengan kombinasi kecerdasan tinggi dan kegigihan tertinggi. Keunggulan bukan hanya tentang memiliki kecerdasan tinggi, tetapi juga tentang memiliki hasrat yang kuat dan keteguhan untuk melewati setiap rintangan dalam perjalanan mencapai tujuan.

Dalam meraih keunggulan hidup, ketabahan, hasrat, dan falsafah hidup membentuk fondasi yang kokoh. Falsafah hidup menjadi kompas moral, sementara visi menciptakan motivasi berkelanjutan. Hubungan keduanya membantu menyelaraskan prioritas dan menghindari distraksi. Menciptakan hierarki cita-cita yang fleksibel dengan kegigihan dan hasrat memungkinkan pencapaian keunggulan sejati.

Dengan ketabahan, hasrat, dan visi yang terintegrasi, kita bisa menciptakan arti dan keberhasilan dalam perjalanan hidup. Meraih tujuan bukan hanya tentang akhir yang diinginkan, tetapi juga tentang makna yang kita berikan pada setiap langkah perjalanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun