Dalam perjalanan ini, setiap pengorbanan yang kita lakukan mendapatkan makna yang mendalam karena terkait erat dengan visi yang telah kita tetapkan. Dengan demikian, memahami dan mengintegrasikan falsafah hidup dengan visi menjadi kunci penting dalam membentuk landasan yang kokoh untuk meraih makna dan keberhasilan dalam hidup.
Dengan memadukan falsafah hidup yang positif dengan visi yang jelas, seseorang dapat menciptakan fondasi yang kokoh untuk mencapai tujuan hidupnya. Keduanya saling melengkapi dan mendukung, membentuk pandangan holistik tentang kehidupan dan memberikan petunjuk yang kuat dalam menghadapi perjalanan hidup.
Meraih Sukses Hidup dengan Visi dan Struktur Cita-Cita yang Jelas
Pentingnya memiliki visi dan struktur cita-cita yang jelas menjadi kunci dalam mencapai tujuan hidup. Untuk meraih kesuksesan, langkah awalnya adalah membayangkan cita-cita dalam suatu hierarki yang terdiri dari level puncak, level menengah, dan level rendah. Cita-cita level puncak merupakan tujuan utama yang menjadi fokus kepedulian tertinggi.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, kita perlu mengidentifikasi aktivitas yang membawa kebahagiaan dan menentukan apa yang benar-benar kita pedulikan. Hasrat kita terfokus pada cita-cita yang memiliki sifat kekal, setia, dan mantap, menciptakan makna dalam tindakan kita sejalan dengan falsafah hidup kita. Dalam konteks ini, cita-cita level rendah dan menengah dapat menjadi fondasi yang mendukung pencapaian cita-cita level puncak.
Ketabahan memainkan peran krusial dalam perjalanan mencapai cita-cita level puncak selama periode waktu yang panjang. Dalam proses ini, kita perlu merencanakan langkah-langkah konkret untuk mencapainya dan mempertimbangkan tantangan yang mungkin dihadapi. Semakin bersatu, selaras, dan terkordinasi hierarki cita-cita kita, semakin baik arah tujuan hidup kita.
Secara teknis, Angela Duckworth, seorang psikolog Oxford, menawarkan langkah-langkah praktis untuk memperoleh ketabahan dalam mewujudkan cita-cita. Pertama, membuat daftar 25 cita-cita karir; kedua, melakukan introspeksi dan menentukan 5 cita-cita prioritas tertinggi; ketiga, menghindari 20 cita-cita lainnya dengan segala cara; keempat, mengevaluasi sejauh mana cita-cita tersebut mendukung tujuan bersama. Dengan pendekatan ini, kita dapat membangun fondasi yang kokoh untuk meraih cita-cita dan mencapai keberhasilan hidup.
Meraih Sukses dengan Hasrat, Kegigihan, dan Hierarki Cita-Cita yang Fleksibel
Dalam perjalanan mencapai cita-cita, memahami hierarki dan fleksibilitas dalam mengelola level cita-cita menjadi kunci penting. Ketabahan tidak sekadar tentang kegigihan dalam mengejar, melainkan juga melibatkan keterampilan untuk melihat dan menyesuaikan hierarki cita-cita secara keseluruhan. Mungkin ada level cita-cita rendah yang perlu direvisi, dihapus, atau diganti. Fleksibilitas ini memungkinkan kita untuk improvisasi, beradaptasi, dan mengatasi perubahan dengan cara yang lebih efisien.
Dalam konteks ini, usaha ekstra menjadi relevan saat mencapai cita-cita. Ini menggambarkan fokus pada cita-cita rendah yang berbeda namun berkontribusi pada pencapaian tujuan yang sama. Hasrat menjadi kunci, menjadi kompas yang membimbing tindakan kita. Keunggulan, menurut penjelasan ini, tidaklah terkait dengan kecerdasan semata. Orang yang berprestasi tinggi mungkin tidak selalu mendapatkan nilai tinggi di sekolah. Keunggulan sejati mencakup hasrat dan kegigihan.
Hasrat tercermin dalam sejauh mana seseorang bekerja untuk mencapai tujuan tertinggi, mempersiapkan aktif untuk kualitas hidup yang lebih baik, dan tidak meninggalkan tugas demi perubahan semata. Kegigihan, di sisi lain, tercermin dalam tingkat kekuatan kehendak, tekad bulat untuk mengikuti suatu jalur, dan ketekunan dalam menghadapi hambatan dan masalah.