"Langit tak akan merindukanmu jika ruhmu hampa, karena kebenaran sejati bersinar dalam ketakwaan, bukan dalam cahaya pujian manusia."
Di bawah rimbunan daun yang disusun oleh Sang Pencipta, setiap amalan terjalin dalam keindahan rahasia-Nya, menyulut kekhawatiran dalam hati kita agar kita tetap mencari-Nya.
Pintu taubat selalu terbuka lebar, seperti embun pagi menutupi kelopak bunga, memberikan harapan abadi kepada jiwa yang ingin bersujud dan pulang kepada-Nya.
Akhir hayat adalah tabir penutup amalan, dipilih oleh Yang Maha Menentukan, agar tak ada yang tersesat dalam keangkuhan amal sendiri.
Seandainya paras dan ragamu berkilau bagai permata, namun ruhmu hampa tak bersinar, langit tak akan merindukanmu. Raga terkubur, sedangkan ruh terbang menuju keabadian.
Di muka bumi, banyak yang terkenal namun di langit tak dikenal. Sebaliknya, di tanah yang tak dikenal, ada yang bersinar di mata langit.
Ukuran kemuliaan bukan terletak pada sorot wajah atau keindahan tubuh, melainkan pada kekuatan takwa yang merajut hubungan antara manusia dan Sang Pencipta.
Lupakan penilaian dunia yang fana, perhatikanlah kedudukanmu di hadapan Allah, karena kebenaran sejati bersinar dalam ketakwaan, bukan dalam cahaya pujian manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H