Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beyond Victory: Fokus Pada Pembelajaran, Bukan Pada Kemenangan

20 Desember 2023   08:02 Diperbarui: 20 Desember 2023   08:13 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prioritaskan pembelajaran daripada kemenangan | Image: Dokumen Pribadi

3. Resilience dan ketangguhan. Pembelajaran berfokus mengembangkan sifat ketangguhan dan ketahanan. Orang yang menerima pembelajaran sebagai proses jangka panjang lebih mungkin menghadapi tantangan dan kegagalan dengan sikap yang positif, melihatnya sebagai peluang untuk tumbuh dan meningkat.

4. Adaptasi terhadap perubahan. Pembelajaran yang berfokus memungkinkan seseorang untuk lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan atau industri. Mereka tidak terpaku pada satu cara atau satu tingkat keterampilan; sebaliknya, mereka dapat menyesuaikan diri dengan cepat sesuai kebutuhan. Agile, dan sat-sit-set.

5. Kemampuan berbagi pengetahuan. Orang yang berfokus pada pembelajaran cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik untuk berbagi pengetahuan mereka dengan orang lain. Mereka dapat menjadi mentee yang baik, dan juga pemimpin yang efektif karena mereka menghargai arti berbagi pengalaman dan pengetahuan. Ya, mereka itu rendah hati, senang berbagi, dan pribadi yang menyenangkan.

6. Peningkatan keefektifan komunikasi. Fokus pada pembelajaran membantu meningkatkan keterampilan komunikasi. Seseorang yang berorientasi pada pembelajaran cenderung lebih terbuka terhadap umpan balik, lebih mampu berkomunikasi dengan berbagai jenis orang, dan dapat mengartikulasikan ide-ide mereka dengan lebih baik.

7. Kesadaran emosional dan empati. Pembelajaran yang berfokus dapat memperkaya kesadaran emosional dan empati. Orang tersebut mungkin lebih memahami tantangan yang dihadapi oleh orang lain, karena mereka sendiri telah mengalami kurva pembelajaran yang serupa.

Dalam konteks dimensi skill dan waktu, orang yang berfokus pada pembelajaran mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kemenangan sebanding, tetapi keberlanjutan dan kedalaman pengembangan mereka seringkali menghasilkan hasil yang lebih mapan dan berkelanjutan.

Potensi Kerugian Bila Berfokus Pada Kemenangan

Meskipun fokus pada kemenangan dapat memberikan sejumlah keuntungan, ada juga beberapa kerugian yang dapat timbul jika seseorang terlalu sangat berorientasi pada kemenangan tanpa memperhatikan proses pembelajaran dan perkembangan jangka panjang. Berikut adalah beberapa kerugian yang mungkin muncul:

1. Ketidakmampuan mengatasi kegagalan. Orang yang terlalu fokus pada kemenangan mungkin sulit mengatasi kegagalan. Mereka mungkin merasa terpukul jika tidak mencapai kemenangan dan tidak mampu belajar dari pengalaman tersebut.

2. Prestasi cepat yang tidak berkelanjutan. Kemenangan cepat mungkin memberikan kepuasan segera, tetapi prestasi tersebut mungkin tidak berkelanjutan. Tanpa fokus pada pembelajaran dan pengembangan keterampilan jangka panjang, seseorang mungkin kesulitan mempertahankan keberhasilannya.

3. Risiko kecanduan kemenangan. Terlalu fokus pada kemenangan dapat menyebabkan seseorang kecanduan pencapaian. Hal ini dapat mengarah pada kecenderungan untuk mengabaikan aspek-aspek lain dalam hidup, seperti hubungan interpersonal, kesehatan, dan keseimbangan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun