Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmah Tawa dan Kejujuran: Pesan Bijak Nabi Muhammad

7 November 2023   20:07 Diperbarui: 7 November 2023   20:17 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati." (HR At-Tirmidzi)

Di bawah cahaya kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW, kita menemukan pesan yang penuh hikmah, yang mengajarkan kita tentang keseimbangan dalam hidup. Rasulullah adalah sosok yang tidak hanya membawa risalah agung, tetapi juga mengajarkan kita bagaimana bersikap dalam berbagai aspek kehidupan.

Rasulullah mengajarkan bahwa tertawa dan canda adalah bagian alami dari hidup kita, tetapi seperti dalam segala hal, ada batas dan etika yang harus kita pertahankan. Rasulullah bersenda gurau dengan istri dan sahabat-sahabatnya, membawa senyum dan kebahagiaan dalam hubungan mereka. Namun, selalu dengan kejujuran yang tak tergoyahkan, kata-kata yang benar.

Ketika sahabat-sahabatnya berkata, "Ya Rasulullah, kadang-kadang kami bercanda," beliau dengan tegas menjawab, "Saya tidaklah berkata kecuali yang haq (benar)." Dalam kata-kata beliau, kita temukan pentingnya mempertahankan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan, bahkan dalam canda.

Pesan beliau juga mengajarkan tentang adab dalam bercanda. Tidak boleh ada kedustaan dalam kata-kata yang kita ucapkan saat bersenda gurau. Rasulullah memperingatkan, "Celakalah orang yang berbicara kemudian dia berdusta agar suatu kaum tertawa karenanya. Kecelakaan untuknya. Kecelakaan untuknya."

Pesan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam setiap aspek kehidupan kita, bahkan dalam momen santai. Tertawa berlebihan yang tanpa hikmah dapat membawa kita ke arah yang tidak bermanfaat, mengalihkan perhatian dari yang benar dan bermanfaat. Kita harus selalu ingat pesan Rasulullah, "Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati."

Dalam pesan ini, kita menemukan pelajaran berharga tentang keseimbangan dalam hidup. Tertawa dan bersenang-senang adalah bagian penting dari kehidupan, tetapi kita harus selalu menjaganya agar tidak membawa kita menjauh dari kebenaran dan kebaikan. Dalam semua yang kita lakukan, mari kita ikuti teladan dan pesan Nabi Muhammad SAW, untuk menjalani hidup yang penuh makna, tulus, dan penuh kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun