"Cinta itu kini terpatri mengikat hati, erat dalam kenangan indah yang termaknai." @agungmsg
Di tanah yang bernama Smansa, masa dan cinta berkembang gemilang,
Kita merenungi kasih dan kesusastraan, dalam kemuliaan nan megah.
Dalam laboratorium IPA yang memikat, kita bermimpi bersama,
Menggali keajaiban pada tanah warisan, bumi yang subur penuh kebahagiaan.
Sebuah tempat hikmat, ilmu yang tak berujung berpadu,
Petualangan yang tak pernah usai, tanpa kisah yang berkesudahan.
Mengungkap makna dan narasi yang tak berkesudahan,
Mengalir dalam hati, kenangan kita pun bermekar abadi.
Menggali kekayaan ilmu, di dunia kimia dan matematika yang mendalam,
Logaritma merajut benang pikiran kita, begitu kuat dan abadi.
Dalam perbincangan dan perjalanan, bersama sahabat yang abadi,
Kita tumbuh bersama, persahabatan kita takkan pudar.
Guru-guru yang penuh kasih, membimbing dengan penuh cinta tulus,
Anak-anak didiknya, dengan hati murni dan rela.
Cinta dan kesetiaan, tumbuh dalam sanubari kita,
Siswa yang mencintai, guru yang tak tertandingi.
Guru-guru penuh cinta dan perhatian yang tulus,
Siswa-siswa yang mencintai dengan tulus dan rendah hati.
Menciptakan sejarah indah yang penuh warna dalam lubuk hati kita,
Kenangan berlalu, cinta itu terulang, kembali ke sini.
Cinta itu terpatri dalam hati kita, mengikat erat,
Dalam kenangan indah yang tak terlupakan, dianggap sangat berharga.
Kasih sayang hadir lagi, memancar hangat,
Dalam berbagai rasa, kita merenungkan hikmah dan perjalanan hidup.
Anak-anak berbicara dengan mata yang merindukan,
Aku mendekap mereka dengan bijak.
Cinta kita terus berkembang dengan tulus dan indah,
Mengisi dua masa yang terbentang panjang.
Sekian tahun berlalu, cinta kita tak tergoyahkan,
Kita bersatu kembali, kebahagiaan yang tak terlukiskan.
Anak-anak yang cantik hatinya, bertanya dengan ceria,
Mengenai pengalaman hidup dan kebijaksanaan yang tulus.
Aku menjawab dengan kerinduan dalam puisi yang panjang,
Dan melalui melodi yang menyentuh hati yang suci.
Aku mencintai mereka, tak terukur oleh kata-kata,
Dari jiwa dan waktu, untuk anak-anak Smansa yang paling tercinta.
Kebahagiaan yang tak terlukiskan dalam pelukan kenangan,
Anak-anak yang indah hatinya, bermimpi dan bertanya lagi.
Tentang makna kehidupan dan keabadian,
Aku menjawab dengan bisikan lembut, tepukan hangat, dan senyuman.
Dalam harapan dan doa, dalam melodi yang indah,
Kita merasakan degub cinta yang tak tergantikan selamanya.
Dari kedalaman jiwa, dan perjalanan waktu yang tak berkesudahan,
Cintaku untuk kalian, anak-anak Smansa yang paling tercinta, takkan pernah pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H