Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangun Ketahanan Bisnis: Kunci Sukses CEO Terkemuka di Era Ketidakpastian

11 Oktober 2023   05:38 Diperbarui: 11 Oktober 2023   05:38 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risk Management berperan penting di era ketidakpastian | Foto: pexels.com

"Ketahanan bisnis bukanlah isapan jempol. Ini adalah fondasi yang membedakan perusahaan yang akan bertahan dalam badai atau hanyut."

Selamat datang di era ketidakpastian, di mana ketahanan bisnis menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang. Dalam kesempatan ini, saya ingin berbicara tentang urgensi membangun ketahanan bisnis dalam perspektif Strategic Risk Management.

Ketahanan bisnis bukanlah isapan jempol. Ini adalah fondasi yang membedakan perusahaan yang akan bertahan dalam badai atau hanyut. Ketidakpastian telah menjadi sahabat sehari-hari kita. Pandemi global, perubahan iklim, gejolak ekonomi, dan perubahan sosial telah mengguncang perusahaan yang tidak siap. Mereka yang tidak beradaptasi menghadapi konsekuensi yang pahit.

CEO atau pimpinan perusahaan, adalah orang pertama yang bertanggung jawab memimpin upaya ketahanan bisnis. Ini tentang menjadi pemimpin visioner, yang memiliki pandangan jauh ke depan dan kemampuan mengambil keputusan strategis untuk memitigasi risiko. Saya juga harus menciptakan budaya perusahaan yang menghargai ketahanan, inovasi, dan adaptabilitas.

Ketahanan bisnis harus dikaitkan dengan pengelolaan risiko yang efektif. Pengelolaan risiko bukan sekadar mengidentifikasi risiko, tapi juga mengembangkan strategi untuk mengurangi dampaknya. Ini melibatkan analisis risiko seperti kebakaran dan gempa, serta risiko ekonomi dan sosial yang kompleks. Dengan memahami dan mengelola risiko ini, kita bisa meminimalkan kerugian dan memaksimalkan peluang di era ketidakpastian.

Mari kita bersama menjelajahi bagaimana membangun ketahanan bisnis yang kuat, menghadapi risiko dengan strategi efektif, dan memastikan kelangsungan bisnis yang sukses.

Menavigasi Risiko dan Ancaman dalam Era Ketidakpastian

Ketahanan bisnis yang kokoh dimulai dengan pemahaman mendalam tentang berbagai risiko dan ancaman yang dapat menghantam perusahaan kita. Di era ketidakpastian saat ini, pemahaman yang baik tentang risiko sangat penting.

Pertama, Menganalisis Risiko-situasi Darurat dan Bencana Alam. Situasi darurat seperti pandemi COVID-19 telah mengajarkan kepada kita bahwa risiko dapat berasal dari berbagai sumber. Data terkini menunjukkan bahwa pandemi ini telah memengaruhi tidak hanya kesehatan masyarakat, tetapi juga ekonomi global. Begitu pula dengan bencana alam seperti banjir, badai, dan gempa bumi yang semakin sering terjadi. Pemahaman mendalam tentang risiko ini adalah langkah pertama dalam membangun ketahanan bisnis.

Kedua, Memahami Risiko Ekonomi dan Perubahan Sosial. Perubahan ekonomi dan sosial juga merupakan faktor risiko yang tidak boleh diabaikan. Studi ilmiah menunjukkan bahwa perubahan dalam tren konsumen, regulasi, dan pasar dapat dengan cepat mempengaruhi bisnis. Brexit, misalnya, menyebabkan ketidakpastian besar bagi banyak perusahaan di Eropa. Dalam menghadapi risiko ini, perusahaan perlu menjadi lebih fleksibel dan responsif.

Ketiga, Data dan Teknologi dalam Mengelola Risiko. Data dan teknologi memainkan peran penting dalam pengelolaan risiko saat ini. Analisis data yang canggih memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi potensi risiko lebih awal dan merumuskan strategi mitigasi yang lebih efektif. Teknologi seperti Internet of Things (IoT) juga membantu dalam memantau faktor risiko seperti kualitas lingkungan, keamanan produk, dan rantai pasokan.

Dalam menghadapi risiko dan ancaman ini, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang proaktif dan inovatif. Pemahaman yang mendalam tentang risiko, didukung oleh data dan teknologi terkini, akan menjadi kunci dalam membangun ketahanan bisnis yang kuat.

Strategi Unggulan untuk Memperkuat Ketahanan Bisnis

Ketahanan bisnis yang solid memerlukan strategi yang matang dan berkelanjutan untuk menghadapi berbagai risiko dan ancaman yang ada di era ketidakpastian saat ini. Di bagian ini, kita akan membahas strategi kunci yang perusahaan dapat terapkan untuk membangun ketahanan bisnis yang kuat.

Pertama, Diversifikasi Portofolio Bisnis. Diversifikasi adalah salah satu kunci untuk mengurangi risiko. Data terkini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki portofolio bisnis yang beragam, baik geografis maupun produk, cenderung lebih tahan terhadap goncangan ekonomi atau bencana tertentu. Contohnya adalah perusahaan teknologi yang juga berinvestasi di sektor energi terbarukan untuk mengurangi risiko fluktuasi pasar.

Kedua, Pelibatan Stakeholder yang Kuat. Pelibatan dengan stakeholder internal dan eksternal adalah langkah penting dalam membangun ketahanan bisnis. Studi ilmiah menunjukkan bahwa perusahaan yang bekerja sama dengan pemasok, pelanggan, dan komunitas lokal memiliki akses lebih baik terhadap sumber daya yang dapat membantu mereka mengatasi krisis. Ini adalah contoh bagaimana kolaborasi dapat menjadi faktor utama dalam menjaga bisnis tetap berjalan.

Ketiga, Pemantauan Pasar Aktif. Tidak hanya cukup memahami risiko saat ini, tetapi juga perlu untuk memantau perubahan di pasar dengan aktif. Teknologi analitik canggih dan kecerdasan buatan dapat membantu perusahaan mengidentifikasi perubahan tren dan peluang pasar dengan cepat. Data terkini adalah kunci untuk membuat keputusan strategis yang tepat pada waktu yang tepat.

Keempat, Inovasi Teknologi dan Proses. Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, perusahaan harus terbuka terhadap inovasi dalam teknologi dan proses. Inovasi dapat membantu menciptakan keunggulan kompetitif dan memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Contoh inovasi terkini adalah penggunaan kecerdasan buatan dalam merancang strategi ketahanan bisnis yang lebih efisien.

Dengan mengadopsi strategi-strategi ini, perusahaan dapat membangun fondasi yang kuat untuk ketahanan bisnis di era ketidakpastian.

Pilar-Pilar Kesuksesan BCMS: Memahami, Menerapkan, dan Memanfaatkannya

Business Continuity Management System (BCMS) adalah landasan krusial dalam menjaga bisnis berjalan lancar dalam situasi darurat dan bencana. Dalam bagian ini, kita akan membahas lebih dalam tentang BCMS dan mengapa perlu diterapkan dalam organisasi.

Pertama, Mengenalkan Konsep BCMS. BCMS adalah pendekatan terstruktur untuk memastikan bahwa bisnis dapat terus beroperasi, atau dapat segera pulih, setelah mengalami gangguan. Ini melibatkan perencanaan, implementasi, pengujian, dan pemantauan berbagai strategi untuk menjaga kontinuitas bisnis. Informasi terkini menunjukkan bahwa organisasi yang menerapkan BCMS secara efektif cenderung lebih cepat pulih setelah mengalami insiden darurat.

Kedua, Manfaat BCMS dalam Menjaga Kontinuitas Bisnis. BCMS memiliki manfaat nyata. Studi ilmiah menunjukkan bahwa organisasi dengan BCMS yang solid memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk bertahan dan berkembang di tengah situasi darurat. Ini juga membantu melindungi reputasi perusahaan dan meminimalkan kerugian finansial.

Ketiga, Langkah-langkah Praktis dalam Mengimplementasikan BCMS. Mengimplementasikan BCMS bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat penting. Langkah-langkahnya melibatkan identifikasi risiko, perencanaan kontinuitas, pengujian sistem, serta pemantauan dan peningkatan berkelanjutan. Data terkini menunjukkan bahwa organisasi yang mengikuti langkah-langkah ini dengan disiplin cenderung lebih siap menghadapi situasi darurat.

Keempat, Keuntungan dari BCMS yang Terintegrasi dengan Teknologi. Integrasi teknologi seperti perangkat lunak manajemen risiko dan alat pemantauan real-time dalam BCMS dapat meningkatkan efisiensi. Teknologi ini membantu organisasi dalam mendeteksi perubahan situasi dengan cepat dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kontinuitas bisnis.

Dengan menerapkan BCMS yang efektif, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki rencana yang solid untuk mengatasi berbagai insiden darurat.

Kisah Sukses BCMS: Memahami Ketahanan Bisnis dalam Tindakan

Untuk memahami betapa pentingnya BCMS dalam membangun ketahanan bisnis, mari kita lihat beberapa studi kasus perusahaan terkemuka yang telah berhasil mengimplementasikan BCMS dengan sukses, bahkan dalam situasi darurat yang paling sulit.

Studi Kasus Pertama, Kellogg's: Menghadapi Krisis Pasokan. Pada awal pandemi COVID-19, Kellogg's, produsen makanan terkenal, menghadapi krisis pasokan yang serius karena lonjakan permintaan yang tidak terduga. Dengan BCMS yang kuat, mereka segera mengambil tindakan. Dengan menggunakan teknologi analitik, mereka memprediksi lonjakan permintaan dan meningkatkan produksi sesuai. Hasilnya, Kellogg's mampu memenuhi permintaan konsumen dan tetap beroperasi dengan efisien.

Studi Kasus Kedua, Netflix: Kontinuitas Layanan Streaming. Netflix, penyedia layanan streaming, memiliki BCMS yang berfokus pada teknologi dan redundansi. Ketika penyedia infrastruktur awan yang digunakan oleh Netflix mengalami gangguan, BCMS mereka segera beralih ke penyedia cadangan. Hasilnya, pelanggan Netflix hampir tidak merasakan gangguan layanan. Studi ilmiah menunjukkan bahwa BCMS yang berfokus pada teknologi dapat membantu perusahaan menjaga kontinuitas layanan mereka.

Studi Kasus Ketiga, Delta Airlines: Menghadapi Gangguan Operasional. Delta Airlines telah menghadapi berbagai gangguan operasional, termasuk cuaca buruk dan pemogokan pilot. Dengan BCMS yang kuat, Delta memiliki rencana darurat yang disiapkan untuk mengatasi setiap situasi. Mereka juga menggunakan analisis data untuk memantau cuaca dan pergerakan pesawat secara real-time. Hasilnya, Delta mampu meminimalkan gangguan operasional dan tetap memberikan layanan yang dapat diandalkan.

Studi kasus ini mengilustrasikan bagaimana BCMS yang efektif dapat membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari krisis pasokan hingga gangguan operasional. Dengan memahami prinsip-prinsip yang mereka terapkan, perusahaan lain dapat terinspirasi untuk membangun ketahanan bisnis yang lebih baik di era ketidakpastian.

Melangkah Maju dalam Menghadapi Masa Depan Bisnis yang Tidak Pasti

Ketika kita memandang masa depan ketahanan bisnis, ada beberapa tren dan perkembangan yang perlu kita pertimbangkan agar perusahaan dapat lebih baik mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian.

Pertama, Perubahan Iklim dan Lingkungan. Perubahan iklim semakin menjadi ancaman yang serius bagi bisnis di seluruh dunia. Penelitian terkini menunjukkan bahwa perusahaan harus mulai mengintegrasikan strategi ketahanan bisnis dengan strategi berkelanjutan. Ini termasuk pengurangan jejak karbon, manajemen risiko iklim, dan adaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan.

Kedua, Teknologi dan Automatisasi. Teknologi terus berkembang dengan cepat, dan perusahaan harus bersiap untuk menghadapi dampaknya. Automatisasi proses bisnis, kecerdasan buatan, dan analitik data akan menjadi kunci dalam memperkuat ketahanan bisnis. Studi ilmiah menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi teknologi dengan cepat akan lebih unggul dalam mengatasi perubahan pasar dan risiko.

Ketiga, Ketidakpastian Geopolitik. Perubahan dalam hubungan geopolitik, seperti konflik perang di kawasan, konflik dagang atau perubahan dalam kebijakan perdagangan, dapat mempengaruhi bisnis secara signifikan. Pengelolaan risiko geopolitik menjadi semakin penting. Data terkini menunjukkan bahwa perusahaan perlu memiliki skenario darurat dan strategi alternatif untuk menghadapi ketidakpastian geopolitik.

Keempat, Fokus pada Kesejahteraan Karyawan. Dalam menghadapi ketidakpastian, kesejahteraan karyawan menjadi faktor kunci. Penelitian telah menunjukkan bahwa perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan fisik dan mental karyawan memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan lebih mudah beradaptasi dalam situasi darurat.

Membangun ketahanan bisnis yang lebih baik bukan hanya tentang merespon situasi saat ini, tetapi juga tentang mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang penuh ketidakpastian. Dengan mempertimbangkan tren dan perkembangan terkini, perusahaan dapat menjadi lebih adaptif dan responsif dalam menghadapi berbagai tantangan yang akan datang.

Melangkah Maju dalam Menghadapi Masa Depan Bisnis yang Tidak Pasti

Dalam perjalanan ini untuk memahami dan membangun ketahanan bisnis yang kokoh di era ketidakpastian (tren dan perkembangan), kita telah menjelajahi berbagai aspek yang sangat penting. Mari kita merangkum poin-poin kunci yang telah kita pelajari dan diharapkan kita dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memperkuat bisnis kita sendiri.

* Pentingnya Ketahanan Bisnis. Kita telah memahami bahwa ketahanan bisnis bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan. Masa depan yang tidak pasti membutuhkan bisnis yang siap menghadapi berbagai risiko dan ancaman.
*Peran CEO Terkemuka. Sebagai pemimpin, peran seorang CEO terkemuka dalam memimpin upaya ketahanan bisnis sangat penting. Mereka harus memiliki pandangan jauh ke depan dan kemampuan untuk mengambil keputusan strategis yang tepat.
* Mengelola Risiko. Memahami risiko yang mungkin mempengaruhi bisnis, baik situasi darurat, perubahan ekonomi, maupun perubahan sosial, adalah langkah pertama dalam membangun ketahanan bisnis.
* Strategi Mendalam. Diversifikasi portofolio bisnis, pelibatan stakeholder, pemantauan pasar aktif, dan inovasi adalah strategi kunci yang perusahaan dapat terapkan untuk membangun ketahanan bisnis yang lebih kuat.
* BCMS sebagai Fondasi. BCMS adalah fondasi penting dalam menjaga bisnis tetap berjalan dalam situasi darurat. Perusahaan harus mengidentifikasi risiko, merencanakan kontinuitas, menguji sistem, dan memantau secara berkala.
* Studi Kasus Sukses. Kisah sukses perusahaan seperti Kellogg's, Netflix, dan Delta Airlines telah mengilustrasikan bagaimana BCMS yang efektif dapat mengatasi tantangan dan memastikan kelangsungan bisnis.
* Masa Depan yang Penuh Ketidakpastian. Masa depan akan membawa perubahan iklim, teknologi, geopolitik, dan fokus pada kesejahteraan karyawan sebagai faktor kunci yang perlu dipertimbangkan dalam membangun ketahanan bisnis yang lebih baik.

Sekarang saatnya untuk bertindak. Mari kita terapkan pembelajaran ini dalam bisnis kita masing-masing. Identifikasi risiko, buat strategi ketahanan, dan perkenalkan BCMS yang kuat. Ketahanan bisnis bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan yang berkelanjutan. Dengan bersama-sama bergerak maju, kita dapat memastikan bahwa bisnis kita tetap kokoh dalam menghadapi ketidakpastian dan tetap berjalan menuju kesuksesan di masa depan.

Mari bersama-sama membangun masa depan bisnis yang tangguh dan sukses di era ketidakpastian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun