Penelitian lain yang diterbitkan dalam "Journal of Interpersonal Communication" (2019) juga menyimpulkan bahwa ungkapan-ungkapan empati seperti "Wah, menarik ini..." meningkatkan rasa saling pengertian dan keakraban dalam interaksi sosial. Dengan kata lain, ungkapan ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi merupakan kunci untuk membuka pintu menuju hubungan yang lebih erat dan lebih bermakna.
Jadi, tidaklah mengherankan bahwa "Wah, menarik ini..." adalah ungkapan yang memiliki dampak begitu besar dalam membentuk hubungan sosial yang lebih positif dan memuaskan. Ini adalah senjata ajaib yang bisa digunakan oleh siapa saja untuk membuka pintu keakraban dan menciptakan interaksi yang lebih berarti dengan orang lain.
Mendengarkan Aktif: Kunci Untuk Komunikator Andal
Salah satu keterampilan interpersonal yang paling penting adalah mendengarkan dengan aktif. Ini berarti lebih banyak mendengar dan menyimak daripada berbicara. Saat berada dalam percakapan dengan banyak orang, berikan perhatian kepada pembicara saat mereka berbicara. Penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Communication" (2018) menunjukkan bahwa kemampuan mendengarkan dengan aktif dapat meningkatkan kualitas interaksi sosial.
Studi yang dilakukan oleh Dr. Sarah Davis di Universitas Stanford menemukan bahwa ketika seseorang mendengarkan dengan aktif, mereka cenderung lebih dihargai oleh lawan bicara mereka. Ini menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih positif dan memungkinkan informasi yang lebih mendalam untuk dipertukarkan.
Mengajak Orang Lain untuk Berbicara Lebih Banyak
Menggunakan pertanyaan-pertanyaan seperti "Lalu, cerita selanjutnya seperti apa?" atau "Apa yang terjadi selanjutnya?" adalah cara yang efektif untuk memberikan izin kepada lawan bicara Anda untuk lebih banyak berbicara. Studi yang diterbitkan dalam "International Journal of Interpersonal Communication" (2021) menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan semacam ini dapat merangsang pembicaraan yang lebih dalam dan penuh makna.
Penelitian oleh Dr. Michael Johnson di Universitas Yale menekankan bahwa mengajak orang lain untuk berbicara lebih banyak dapat memperkuat hubungan dan membangun rasa keakraban. Ini mengubah percakapan menjadi dialog yang lebih berlimpah dan memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk memahami pandangan dan pengalaman satu sama lain.
Bukan Hanya Tentang Anda, Bukan Tentang 'Aku'
Ingatlah untuk tidak terlalu fokus pada diri sendiri dalam percakapan. Hindari penggunaan berlebihan kata "aku" dan alihkan perhatian pada pengalaman dan pandangan lawan bicara Anda. Dengan cara ini, Anda tidak hanya akan menjadi pendengar yang baik, tetapi juga teman yang menghargai. Penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Interpersonal Relationships" (2019) menekankan pentingnya menunjukkan empati dan rasa hormat terhadap orang lain dalam interaksi sosial.
Jadi, keterampilan mendengarkan dengan aktif, mengajak orang lain untuk berbicara lebih banyak, dan menghindari egosentrisme dalam percakapan adalah kunci utama untuk menjadi komunikator yang handal dan membangun hubungan yang kuat dengan orang lain.