Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengubah Zona Nyaman Menjadi Mesin Pertumbuhan Karir dan Diri Anda

9 Oktober 2023   18:48 Diperbarui: 9 Oktober 2023   18:50 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zona Nyaman: Teman atau Musuh Pertumbuhan? | Foto: americanbusinessmag.com

 1. Miliki Visi Hidup yang Jelas. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Personality and Social Psychology Bulletin" oleh Gollwitzer et al. (2018) menegaskan bahwa memiliki visi hidup yang terdefinisi dengan baik membantu individu untuk lebih fokus, termotivasi, dan berpikir strateg is dalam mencapai tujuan mereka.
2. Optimalkan Kemampuan Berfikir. Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal "Psychological Science" oleh Jonathan W. Schooler et al. (2014) menyoroti pentingnya zona nyaman dalam pemrosesan berfikir yang lebih mendalam dan kreatif. Gunakan zona nyaman untuk berpikir tentang visi Anda dan merencanakan tindakan konkret.
3. Bekerja dalam Ketenangan. Pemikiran yang tenang dan tanpa gangguan adalah kunci untuk mengoptimalkan zona nyaman Anda. Ini memungkinkan waktu yang baik untuk belajar, merencanakan, dan berkembang, seperti yang dicatat dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Frontiers in Psychology" oleh Oshin Vartanian et al. (2013).
4. Belajar Terus. Angela L. Duckworth (2016), dalam bukunya "Grit: The Power of Passion and Perseverance," menekankan pentingnya ketekunan (grit) dalam proses pertumbuhan. Selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda melalui pelatihan, membaca, dan eksperimen.
5. Jadilah Proaktif. Ambillah inisiatif dalam mencapai visi Anda dan aktif dalam mengubah diri serta lingkungan sesuai dengan visi tersebut.
6. Terima Tantangan. Jangan takut menerima tantangan baru sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Carol Dweck (2016), dalam bukunya "Mindset: The New Psychology of Success," menekankan pentingnya pemikiran yang berkembang (growth mindset) dalam mencapai pertumbuhan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat merubah zona nyaman Anda menjadi alat yang kuat untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas dalam karir dan kehidupan Anda. Dengan visi yang jelas, pemikiran yang mendalam, dan kemampuan untuk menerima tantangan, Anda dapat memaksimalkan potensi Anda dan meraih kesuksesan jangka panjang.

Kesimpulannya, zona nyaman bukanlah musuh pertumbuhan jika digunakan dengan bijak. Sebaliknya, zona nyaman dapat menjadi tempat yang kondusif untuk refleksi, perencanaan, dan pengembangan. Dengan visi hidup yang jelas dan kemampuan berfikir yang optimal, Anda dapat mengubah zona nyaman menjadi mesin pertumbuhan karir dan diri Anda. Kuncinya adalah menggunakan zona nyaman sebagai alat untuk mencapai potensi penuh Anda dan menjadi yang terbaik dalam dunia ini. Dengan pendekatan ini, zona nyaman akan menjadi teman dalam perjalanan menuju kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun