Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangun Agile Corporation Modern dengan Budaya Gesit dan Tangkas (2/2)

16 September 2023   16:29 Diperbarui: 16 September 2023   18:19 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Era agile corporation kini jadi tuntutan standar perusahaan masa depan | Image : focus.namirial.globalKeseimbangan antara kecepatan respons dan ketangkasan strategis adalah kunci untuk menciptakan Agile Corporation yang sukses di era bisnis yang berubah dengan cepat."

Di artikel pertama, kita sudah membahas mengapa mengapa Agile Corporation penting dalam dunia bisnis modern. Dimana Agile Corporation dapat dijadikan landasan kesuksesan bisnis abad 21. Memahami budaya perusahaannya, hingga bahasan mengenai budaya Gesit dimana kecepatan dijadikan sebagai landasan utama. Serta budaya Tangkas, dimana ketangkasan sangatlah diperlukan dalam menghadapi perubahan.

Di artikel bagian pertama, kita sudah membahas mengapa mengapa Agile Corporation penting dalam dunia bisnis modern. Dimana Agile Corporation dapat dijadikan landasan kesuksesan bisnis abad 21. Memahami budaya perusahaannya, hingga bahasan mengenai budaya Gesit dimana kecepatan dijadikan sebagai landasan utama. Serta budaya Tangkas, dimana ketangkasan sangatlah diperlukan dalam menghadapi perubahan.

Menggabungkan Budaya Gesit & Tangkas

Satu syarat penting bagi kita adalag meyakini sepenuhnya bahwa budaya GESIT dan TANGKAS dapat berdampingan untuk menciptakan keunggulan kompetitif.

Menggabungkan budaya Gesit dan Tangkas dalam sebuah perusahaan adalah seperti menciptakan mesin yang responsif dan Tangkas untuk menghadapi tantangan dan peluang bisnis yang terus berubah. Berikut adalah cara kedua budaya ini bisa saling melengkapi:

Kecepatan Respons dengan Ketangkasan. Budaya Gesit menekankan kecepatan dalam mengambil tindakan. Ketika situasi membutuhkan respons cepat, perusahaan dengan budaya Gesit dapat bertindak tanpa menunda-nunda. Di sisi lain, budaya Tangkas membantu memastikan bahwa kecepatan ini tidak mengorbankan kualitas dan keTangkasan dalam merencanakan perubahan jangka panjang.

Kerja Tim Kolaboratif. Gabungan budaya ini mendorong kolaborasi antar tim. Tim-tim dapat dengan cepat merespons perubahan dan merancang solusi yang efektif. Budaya Gesit mendorong pemikiran cepat, sementara budaya Tangkas mendorong pemikiran strategis dan analisis mendalam.

Inovasi Berkelanjutan. Budaya Gesit mendorong inovasi yang cepat, sedangkan budaya Tangkas memastikan bahwa inovasi tersebut terintegrasi dengan baik dalam strategi jangka panjang perusahaan. Ini membantu perusahaan untuk tetap relevan dalam jangka panjang.

Beberapa contoh perusahaan yang telah berhasil menggabungkan budaya Gesit dan Tangkas, dan menciptakan keunggulan kompetitif yang kuat:

* Apple. Apple dikenal karena inovasi produk-produknya yang cepat (budaya Gesit), tetapi juga memiliki visi jangka panjang dan strategi bisnis yang kuat (budaya Tangkas) untuk menjaga posisinya di pasar.
* Google adalah contoh lain. Mereka mendorong karyawan untuk menciptakan produk baru dengan cepat (budaya Gesit), tetapi juga memiliki visi jangka panjang tentang bagaimana teknologi dapat mengubah dunia (budaya Tangkas).
* Toyota. Dalam industri manufaktur, Toyota adalah contoh yang baik. Mereka memiliki budaya yang sangat adaptif (budaya Gesit) dan juga fokus pada kualitas dan proses yang efisien (budaya Tangkas).

Menggabungkan kedua budaya ini memungkinkan perusahaan untuk tetap responsif terhadap perubahan, sementara juga memiliki visi dan strategi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. Itu adalah kunci keunggulan kompetitif di dunia bisnis yang berubah dengan cepat.

Agile Leadership: Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Budaya

Kepemimpinan yang responsif dan berorientasi pada tim adalah kunci dalam membentuk budaya Agile yang kuat dalam sebuah perusahaan. Ini penting karena:

1. Mengarahkan Budaya. Pemimpin adalah model peran utama dalam organisasi. Mereka menciptakan contoh yang diikuti oleh karyawan lainnya. Jika pemimpin menunjukkan responsif dan berorientasi pada tim, ini akan membantu membentuk budaya yang serupa dalam organisasi.
2. Mendorong Kolaborasi. Kepemimpinan berorientasi pada tim mendorong kerja sama dan kolaborasi antaranggota tim. Ini memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah mengadopsi metodologi Agile yang sangat bergantung pada kerja tim.
3. Pengambilan Keputusan Cepat. Pemimpin yang responsif dapat membuat keputusan yang cepat dan tepat saat diperlukan. Ini sangat penting dalam menghadapi perubahan yang cepat dalam lingkungan bisnis.
4. Mendorong Inovasi. Pemimpin yang berorientasi pada tim mendorong kreativitas dan inovasi di antara karyawan. Mereka memberi ruang bagi ide-ide baru dan eksperimen.

Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip Agile Leadership yang dapat diterapkan oleh para pemimpin untuk membentuk budaya yang responsif dan berorientasi pada tim:
1. Kepemimpinan Kolaboratif. Pemimpin harus bekerja sebagai bagian dari tim, bukan hanya memerintah dari atas. Mereka harus mendengarkan dan memahami perspektif anggota tim.
2. Keterbukaan Terhadap Perubahan. Pemimpin harus siap untuk merespons perubahan dengan cepat dan tidak terlalu terikat pada rencana yang telah dibuat. Mereka harus fleksibel.
3. Empowerment Karyawan. Memberdayakan karyawan untuk mengambil keputusan dalam lingkup tanggung jawab mereka sendiri adalah prinsip penting. Ini mendorong rasa memiliki dan tanggung jawab.
4. Pemahaman Mendalam tentang Agile. Pemimpin harus memiliki pemahaman yang kuat tentang metodologi Agile, sehingga mereka dapat memandu tim dengan benar.
5. Mendorong Pembelajaran Terus-Menerus. Mendorong budaya pembelajaran di mana kesalahan dianggap sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar adalah penting dalam Agile Leadership.

Jadi, kepemimpinan yang responsif dan berorientasi pada tim memainkan peran utama dalam membentuk budaya Agile yang kuat dalam organisasi. Prinsip-prinsip Agile Leadership membantu pemimpin untuk memimpin dengan cara yang mendukung kecepatan, responsivitas, dan kolaborasi yang diperlukan dalam Agile Corporation.

Studi Kasus Sukses: Perjalanan Menuju Budaya Gesit & Tangkas

Sekarang, mari kita akan mengambil contoh perusahaan terkemuka yaitu Amazon yang telah berhasil mencapai kesuksesan melalui penerapan budaya Gesit dan Tangkas:
1. Budaya Gesit. Amazon terkenal dengan kultur kerjanya yang sangat responsif terhadap perubahan. Mereka memiliki pendekatan berani terhadap inovasi dan eksperimen. Sebagai contoh, mereka secara cepat meluncurkan layanan Amazon Prime dan Amazon Web Services (AWS), yang kemudian menjadi produk-produk yang sangat sukses.
2. Budaya Tangkas. Meskipun Amazon sangat responsif, mereka juga memiliki visi jangka panjang yang kuat. Mereka tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada pertumbuhan jangka panjang. Budaya Tangkas mereka tercermin dalam pengembangan bisnis yang beragam, dari e-commerce hingga layanan awan.

Dari perjalanan Amazon, ada beberapa pelajaran berharga yang dapat dipetik tentang bagaimana mencapai kesuksesan melalui budaya Gesit dan Tangkas:
1. Keseimbangan antara Kecepatan dan Ketangkasan. Amazon berhasil menciptakan keseimbangan yang baik antara responsif terhadap perubahan pasar dengan cepat (budaya Gesit) dan memiliki strategi jangka panjang yang kuat (budaya Tangkas).
2. Inovasi sebagai Prioritas. Mereka menekankan pentingnya inovasi dalam bisnis mereka dan memberi karyawan ruang untuk menciptakan dan menguji ide-ide baru.
3. Pemimpin yang Mendukung. Pemimpin Amazon, seperti pendirinya Jeff Bezos, adalah teladan dalam hal keTangkasan dan inovasi. Mereka memimpin dengan contoh dalam mendorong budaya ini.
4. Komitmen terhadap Pelanggan. Amazon selalu berfokus pada kepuasan pelanggan. Budaya ini memberi mereka keunggulan kompetitif yang kuat.
5. Respons terhadap Perubahan. Amazon tidak takut untuk mengubah bisnisnya jika dibutuhkan. Ini terlihat dalam peralihan dari penjualan buku fisik menjadi dominasi e-commerce dan kemudian ekspansi ke layanan awan.

Dengan menggali studi kasus seperti Amazon, kita dapat memahami bagaimana perusahaan dapat mencapai kesuksesan melalui kombinasi budaya Gesit dan Tangkas yang seimbang. Ini menunjukkan bahwa responsivitas terhadap perubahan dan visi jangka panjang dapat berjalan berdampingan untuk menciptakan bisnis yang Tangkas dan sukses.

Tantangan dan Hambatan

Mengadopsi budaya Gesit dan Tangkas dalam sebuah perusahaan tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa tantangan umum yang sering dihadapi:
1. Resistensi terhadap Perubahan. Karyawan mungkin resisten terhadap perubahan yang cepat dan konstan yang diperlukan dalam budaya Gesit dan Tangkas.
2. Ketidakstabilan Lingkungan Bisnis. Lingkungan bisnis yang tidak stabil dan penuh ketidakpastian dapat membuat perusahaan kesulitan dalam merencanakan dan mengimplementasikan strategi jangka panjang (budaya Tangkas).
3. Ketidakcocokan dengan Budaya Lama. Jika perusahaan memiliki budaya yang berlawanan dengan responsif terhadap perubahan, mengubah budaya tersebut bisa menjadi tantangan besar.
4. Kurangnya Pemimpin yang Mendukung. Pemimpin yang tidak mendukung atau tidak memahami pentingnya budaya Gesit dan Tangkas dapat menjadi hambatan serius.
5. Ketidakmampuan Mengukur Kemajuan: Tanpa metrik yang tepat, sulit untuk mengukur apakah perusahaan benar-benar mengadopsi budaya Gesit dan Tangkas atau tidak.

Karena itu, untuk mengatasi tantangan dan hambatan dalam mengadopsi budaya Gesit dan Tangkas memerlukan strategi yang tepat:
1. Komitmen Pemimpin. Pemimpin perusahaan harus secara jelas mendukung dan mendorong perubahan budaya. Mereka harus menjadi teladan dalam mengadopsi budaya Gesit dan Tangkas.
2. Pelatihan dan Pendidikan. Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang pentingnya budaya Gesit dan Tangkas, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi, dapat membantu mengatasi resistensi terhadap perubahan.
3. Komunikasi yang Terbuka. Komunikasi yang jelas dan terbuka tentang perubahan budaya, tujuannya, dan manfaatnya dapat mengurangi kebingungan dan resistensi.
4. Kesesuaian dengan Lingkungan Bisnis. Perusahaan harus dapat merespons perubahan lingkungan bisnis dengan cepat dan menciptakan strategi yang dapat mengatasi ketidakpastian.
5. Pengukuran Kemajuan. Mengembangkan metrik yang jelas untuk mengukur kemajuan dalam mengadopsi budaya Gesit dan Tangkas adalah langkah penting.
6. Penghargaan dan Pengakuan. Mengakui dan memberi penghargaan kepada karyawan yang aktif mendukung budaya Gesit dan Tangkas dapat meningkatkan motivasi dan komitmen.

Mengatasi tantangan dan hambatan ini memerlukan upaya bersama dan komitmen tinggi dari seluruh organisasi. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengatasi kendala dan bergerak menuju budaya yang lebih responsif dan Tangkas.

Masa Depan Agile Corporation

Konsep Agile Corporation terus mengalami perkembangan dan adaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam lingkungan bisnis. Beberapa perkembangan terbaru dalam konsep ini menarik untuk kita simak :
1. AI dan Otomatisasi. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi semakin mengintegrasikan proses bisnis yang responsif dan efisien dalam perusahaan. Perusahaan yang berhasil mengadopsi teknologi ini secara bijak akan mendapatkan keunggulan kompetitif.
2. Sustainability (Keberlanjutan). Semakin banyak perusahaan yang mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam budaya mereka. Budaya perusahaan yang responsif terhadap isu-isu lingkungan dan sosial akan menjadi fokus yang lebih besar.
3. Remote Work (Bekerja Jarak Jauh). Pandemi COVID-19 telah mempercepat tren bekerja jarak jauh. Perusahaan yang mampu mengintegrasikan budaya Agile dalam lingkungan kerja yang terdistribusi akan lebih sukses.
4. Keselarasan Nilai. Perusahaan semakin fokus pada keselarasan nilai antara bisnis mereka dan pelanggan, terutama di era transparansi informasi. Ini mempengaruhi budaya perusahaan untuk lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan.

Akhirnya, masa depan bisnis yang berhasil akan melibatkan perusahaan yang memiliki budaya yang responsif, Tangkas, dan adaptif. Beberapa prediksi tentang bisnis yang akan berhasil meliputi:
1. Inovasi Berkelanjutan. Bisnis yang terus mendorong inovasi dalam produk, layanan, dan proses akan tetap relevan.
2. Kepuasan Pelanggan yang Utama. Perusahaan yang memprioritaskan kepuasan pelanggan akan mendapatkan loyalitas pelanggan yang kuat.
3. Kerja Tim yang Kolaboratif. Kolaborasi antar tim dan departemen akan menjadi norma, bukan pengecualian.
4. Pemimpin yang Responsif. Pemimpin yang responsif terhadap perubahan akan memimpin dengan sukses.
5. Pentingnya Pembelajaran. Budaya pembelajaran dan adaptasi akan menjadi bagian integral dari setiap organisasi.
6. Berfokus pada Keberlanjutan. Perusahaan yang memahami dampak lingkungan dan sosial dari operasinya akan mendapatkan dukungan pelanggan dan investor yang lebih besar.

Masa depan bisnis yang berhasil adalah tentang perusahaan yang dapat beradaptasi dengan cepat, merespons perubahan pasar, dan tetap terhubung dengan nilai-nilai pelanggan dan masyarakat. Ini akan menciptakan organisasi yang responsif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan ini, mari tinjau kembali poin-poin kunci tentang pentingnya budaya Gesit dan Tangkas dalam konteks Agile Corporation:
1. Responsif terhadap Perubahan. Budaya Gesit memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan pasar dan teknologi dengan cepat, menghindari kekakuan dan stagnasi.
2. Ketangkasan dalam Perencanaan. Budaya Tangkas membantu perusahaan merencanakan strategi jangka panjang yang kokoh, sehingga tetap relevan dalam jangka panjang.
3. Kerja Tim yang Kolaboratif. Kedua budaya ini mendorong kerja tim yang kolaboratif, yang sangat penting dalam lingkungan Agile Corporation.
4. Inovasi yang Berkelanjutan. Budaya Gesit mendorong inovasi yang cepat, sementara budaya Tangkas memastikan inovasi tersebut terintegrasi dalam visi jangka panjang.
5. Kepemimpinan yang Responsif. Pemimpin yang mendukung budaya Gesit dan Tangkas adalah kunci dalam membentuk organisasi yang responsif.

Saat kita mengakhiri artikel ini, mari ajak pembaca untuk mengambil tindakan konkret dalam mengembangkan budaya perusahaan yang responsif dan Tangkas:
1. Evaluasi Budaya Saat Ini. Langkah pertama adalah mengidentifikasi budaya perusahaan saat ini. Apakah itu mendukung responsivitas dan keTangkasan?
2. Kepemimpinan yang Mendukung. Jika kita seorang pemimpin, pertimbangkan bagaimana kita dapat lebih mendukung budaya Gesit dan Tangkas dalam organisasi kita.
3. Pelatihan dan Pendidikan. Berinvestasi dalam pelatihan karyawan tentang pentingnya budaya, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi.
4. Pengukuran Kemajuan. Tetapkan metrik untuk mengukur kemajuan dalam mengadopsi budaya ini dan lakukan evaluasi berkala.
5. Keselarasan dengan Visi. Pastikan bahwa budaya yang kita kembangkan selaras dengan visi dan tujuan jangka panjang perusahaan.
6. Komitmen terhadap Perubahan. Ingatlah bahwa mengubah budaya perusahaan adalah perjalanan yang memerlukan komitmen dan waktu. Jangan takut untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Dengan mengambil tindakan konkret, pembaca dapat membantu membentuk budaya perusahaan yang responsif dan Tangkas, yang pada gilirannya akan menciptakan kesuksesan jangka panjang dalam era bisnis yang terus berubah dengan cepat.

Jadi, Agile Corporation penting dalam dunia bisnis modern karena memungkinkan perusahaan merespons perubahan pasar dengan cepat, beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga, dan fokus pada pelanggan mereka. Organisasi yang Tangkas memiliki budaya yang berpusat pada manusia yang menghargai pembelajaran berkelanjutan dan siklus pengambilan keputusan yang cepat, dan mereka dipandu oleh prinsip-prinsip yang membantu mereka mencapai hasil yang lebih baik dengan lebih cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun