Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memenangkan Business Management Competition di Bali dengan Keajaiban Core Values

27 Agustus 2023   23:00 Diperbarui: 27 Agustus 2023   23:03 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 core values ini yang membawa sang pembelajar menjadi pemenang | Image : Dokumen pribadi.

"Optimisme, keyakinan diri, dan nilai-nilai inti adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan dan meraih sukses." ~ @agungmsg

Dalam perjalanan menuju kemenangan dalam kompetisi Business Management di Bali, seorang mahasiswa membuktikan bahwa optimisme, keyakinan diri, dan penerapan nilai-nilai inti dapat menjadi kekuatan luar biasa dalam mengatasi rintangan.

Ceritanya dimulai dari dua minggu yang lalu, saat seorang mahasiswa mengirim pesan melalui whatsapp ke HP saya. Katanya, ia akan ikut Business Management Competition untuk Kategori "Business Case" Nasional di Bali. Dia meminta doa dan support-nya dari saya.

Terbayang juga raut wajahnya yang penuh semangat dan harapan terpancar dari kata-kata yang ia tulis.

Lalu, ia pun bersemangat menyampaikan rencananya, dan ia harus berhadapan dengan kenyataan pahit: timnya dihadapkan pada deretan pesaing tangguh dari universitas-universitas elit. Keraguan sempat merayap dalam pikirannya, menyoroti kesempurnaan almamater lain. Namun, saya hadir untuk meluruskan jalan pikirannya. Mindsetnya jangan seperti itu. Apalagi ada ucapan, "Tak apalah juara 3 juga...".

"Bagus! Kamu masih punya semangat hebat dan total. Hanya saja, jangan berpikir tentang juara, berpikirlah bahwa kamu sudah bekerja 4 hingga 7 kali lebih baik dari yang bisa kamu lakukan sebelumnya. Full, penuh totalitas! Selebihnya, itu menjadi urusan Allah. Tugasmu adalah menyempurnakan usaha dan ikhtiarmu saja!", kata saya penuh antusias. Namun, saya tidak hanya berpuas diri di situ. Saya ingin memastikan benar bahwa dia telah memahami betapa besar persaingan yang akan dihadapinya.

"Siapa saja kompetitornya?", tanya saya kepo ingin tahu.

Dia menjelaskan bahwa kompetisi ini benar-benar berat. Bukan hanya sekedar dari universitas dan institut ternama di Pulau Jawa, tetapi juga dari berbagai politeknik terkemuka. Dari semua peserta, hanya 15 finalis yang akan dipilih, dan lokasi kontes berada di Pulau Bali.

"Dari mana kita tahu pasti bahwa mereka begitu hebat?", tanya saya mencoba merangsang pertimbangan & pemikirannya lebih dalam.

Dia terdiam sejenak, sebelum menjawab, "Kan mereka berasal dari perguruan tinggi terkenal dan hebat-hebat."

Saya tersenyum, dan menjelaskan, "Kemungkinan mereka memang hebat, tetapi kehebatan mereka lebih didasarkan pada almamater mereka. Jangan hanya terpaku pada reputasi dan nama besar mereka. Jangan terganggu juga dengan jumlah dua tim yang dikirimkan oleh masing-masing universitas dan institut terkemuka. Lebih baik, ingat ini : fokuslah pada potensi dan peluang yang ada dalam dirimu dan timmu sendiri. Ingat juga, kamu sudah meminta izin tak ikut kuliah reguler hanya semata untuk mempersiapkan kompetisi ini. Artinya, amanah di pundakmu sekarang kian besar! Suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, kini kamu membawa nama baik almamatermu!"

Setelah berbincang lebih panjang, ia mulai merasakan urgensi untuk fokus pada kekuatan dan potensi yang dimilikinya, pada teamnya. Namun, saya ingin mengajukan pertanyaan yang lebih dalam lagi.

"Berapa orang dalam timmu yang akan ikut?" tanya saya.

"Dua orang," jawabnya singkat.

Saya memancing lebih lanjut, "Mengapa tidak tiga, atau bahkan lima orang? Apakah tidak lebih baik memiliki beberapa sudut pandang dan ide dalam timmu dengan membentuk 3 hingga 5 orang ?"

Dia terdiam sejenak, tampak tergugah oleh pertanyaan tersebut.

"Sulit mencari anggota tim dengan chemistry yang sesuai dalam waktu singkat," katanya. Hmm... bener juga, tapi kan alasan sengaja diciptakan untuk masuk akal.

"Namun, ingatlah core valuesmu," saya menegaskan. "Optimistic, Smart, Visionary, Takwa & Hard Worker, bukan? Mengapa tidak mengaplikasikan nilai-nilai ini dengan lebih besar, termasuk mencari teman dengan chemistry yang sesuai? Ya udah, kalau hanya berdua saja dan itu dirasa yakin, lakukan saja. Take action, jangan buang-buang waktu!"

Dia mengangguk mengerti dan berjanji akan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam timnya.

Dalam hari-hari berikutnya, saya mengiriminya pesan-pesan motivasi dan inspirasi hampir setiap hari. Kata-kata penyemangat di whatsapp, dan konsep-konsep di Telegram. Siapa tahu, itu memberinya ide dan mempertajam analisisnya nanti. Tak hanya itu, saya pun berbagi kutipan-kutipan penuh semangat, puisi-puisi menginspirasi, dan kata-kata spontan yang muncul dari hati saya.

Pada Sabtu pagi pukul 08.10, ia mengirimkan sebuah foto. Dia sedang makan di sebuah warung, dan di dekatnya terdapat sebuah kotak amal dengan tulisan, "Wahai Saudaraku, Beramallah Mungpung Masih Ada Umur." Saya yakin, dia telah bersedekah dan mengingatkan dirinya akan tujuan yang lebih besar.

Tidak lama kemudian, pukul 15.19 sebuah pesan masuk. "Alhamdulillah, tim saya juara satu," dia menulis dengan rasa syukur dan penuh kerendahan hati.

"Kamu, dan timmu memang luar biasa! Tidak heran, prestasimu sebanding dengan presentasi Board of Directors," puji saya.

Kemenangan ini tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang mengatasi rintangan dan meraih puncak dengan keyakinan pada diri sendiri. Nilai-nilai inti yang kuat, kerja keras, dan dukungan dari Allah telah membimbing mereka menuju kemenangan yang luar biasa. Dalam core values yang mereka anut, mereka menemukan kekuatan sejati yang membawa mereka meraih kejayaan.

Tapi ia sadari, visi-misi dan nilai-nilai inti core valuesnya "Optimistic, Smart, Visionary, Takwa & Hard Worker", sudah menyatu dan menjadi kendali dalam kekuatan bawah sadarnya sendiri.

Pesan Moral yang Dapat Diambil dari Cerita Ini:

Ada beberapa pesan moral yang bisa kita ambil dari cerita ini :
1. Optimisme dan Keyakinan Diri. Cerita ini mengajarkan pentingnya memiliki sikap optimis dan keyakinan diri dalam menghadapi tantangan. Mahasiswa tersebut awalnya ragu-ragu karena bersaing dengan pesaing tangguh dari universitas terkenal, namun dengan dukungan dan dorongan, ia mampu membangun keyakinan diri yang kuat.
2. Melampaui Batasan. Pesan yang dapat diambil adalah kemampuan untuk melampaui batasan dan ekspektasi diri sendiri. Meskipun hanya berdua dalam tim, mahasiswa tersebut memutuskan untuk mengambil tindakan dengan mengaplikasikan nilai-nilai inti yang dimilikinya, dan akhirnya meraih kemenangan.
3. Fokus pada Potensi Diri. Cerita ini menekankan pentingnya fokus pada potensi dan peluang yang ada dalam diri sendiri. Mengabaikan stereotip dan ekspektasi dari luar, serta memanfaatkan nilai-nilai inti yang dimiliki, adalah kunci untuk mencapai keberhasilan.
4. Kerja Keras dan Dedikasi. Kemenangan dalam kompetisi ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan totalitas yang diberikan oleh mahasiswa dan timnya. Ini mengingatkan kita bahwa prestasi tidak datang dengan mudah, tetapi dengan usaha yang sungguh-sungguh.
5. Dukungan dan Inspirasi. Peran pelatih atau mentor dalam cerita ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan, inspirasi, dan dorongan dari individu di sekitar kita. Pesan-pesan motivasi, ide, dan inspirasi yang diberikan oleh pelatih memiliki dampak besar pada motivasi dan persiapan tim.
6. Berbagi dan Beramal. Aksi mahasiswa yang berbagi dan memberi sedekah sebelum kompetisi menggambarkan pentingnya memiliki pandangan yang lebih luas dan mengingat tujuan yang lebih besar. Berbuat baik kepada sesama dan memiliki pandangan yang lebih luas dapat memberikan inspirasi dan dorongan.
7. Kepatuhan pada Nilai-Nilai Inti. Nilai-nilai inti atau core values yang dimiliki oleh mahasiswa dan timnya menjadi landasan kuat untuk mengatasi rintangan dan meraih kemenangan. Ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dengan prinsip dan nilai-nilai yang sesuai dengan tujuan kita.
8. Kerendahan Hati dalam Kemenangan. Setelah meraih kemenangan, mahasiswa tersebut tetap menunjukkan kerendahan hati. Ini mengingatkan kita bahwa meraih prestasi tidak hanya tentang menang, tetapi juga tentang sikap dan perilaku yang baik dalam menghadapi keberhasilan.
9. Tujuan yang Lebih Besar. Tindakan mahasiswa yang mengingatkan dirinya pada tujuan yang lebih besar melalui sedekah dan refleksi mencerminkan pentingnya memiliki visi yang lebih luas dan mengingat tujuan hidup yang lebih mendalam.
10. Inspirasi dari Perjuangan. Cerita ini memberikan inspirasi bagi orang lain yang sedang menghadapi tantangan atau kompetisi. Ini mengingatkan kita bahwa perjuangan dan kemenangan orang lain dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita sendiri.

Keseluruhan cerita ini memperlihatkan pentingnya sikap mental yang kuat, kerja keras, keyakinan pada diri sendiri, serta mengaplikasikan nilai-nilai inti dalam meraih sukses.

Kesimpulannya, kemenangan bukan hanya tentang gelar juara, tetapi tentang bagaimana seseorang melampaui batasan dan menghadapi setiap tantangan dengan semangat dan dedikasi. Cerita ini mengajarkan kita untuk tetap fokus pada potensi diri, menghargai nilai-nilai inti, dan selalu memiliki tujuan yang lebih besar.

Dalam setiap langkahnya, mahasiswa ini menunjukkan bahwa ketika kita memiliki keyakinan pada diri sendiri dan mengaplikasikan nilai-nilai inti, kita dapat mengatasi segala rintangan dan meraih prestasi luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun