"Trust itu dibangun dari Competency, Integrity dan Intimacy, tanpa Self Interest! Integriry itu sendiri adalah jujur yang sesuai nilai moral & kepentingan publik, serta utuh nilainya, pikirannya, action-nya, itu inline semua. Kalau Anda bawa ide, maka harus jelas: it's not about me, it's never about me. It's about all of us." ~ Prof. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D.
Membangun fondasi kepercayaan yang kokoh di era disrupi dan inovasi seperti sekarang ini sunguhlah tidak mudah. Namun ada baiknya bila kita belajar dari rumus kepercayaan sebagai panduan karir dan kehidupan dari Anies Baswedan
Dalam era di mana kepercayaan berfungsi sebagai pilar utama dalam hubungan bisnis dan kepemimpinan, kata-kata Anies Baswedan membawa cahaya akan pentingnya membangun fondasi yang kokoh. Kepercayaan, seperti yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta ini, bukanlah sekadar kata-kata kosong; ia adalah kombinasi dari kompetensi, integritas, dan kedekatan yang melampaui kepentingan pribadi.
Hal yang sama rasanya juga berlaku di politik yang tak pernah henti. Satu hal yang tetap menjadi fondasi utama yang tak tergantikan adalah kepercayaan. Kepercayaan, seperti rumah yang kokoh. Rumah ini dibangun dari bahan-bahan berkualitas: Kompetensi, Integritas, dan Kedekatan, serta bebas dari sentuhan kepentingan pribadi yang seringkali merusak struktur yang rapuh.
Kompetensi: Fondasi yang Solid
Dalam pembangunan rumah kepercayaan, kompetensi adalah batu pertama yang diletakkan. Tidak ada yang lebih merusak kepercayaan daripada kurangnya kompetensi. Sebagai pemimpin atau profesional, memiliki pengetahuan yang mendalam dan keahlian yang solid dalam bidangnya adalah kewajiban. Tanpa kompetensi yang memadai, reputasi bisa hancur dalam sekejap. Anies Baswedan menekankan bahwa kepercayaan harus ditempa melalui upaya berkelanjutan untuk terus meningkatkan kompetensi, mengasah keterampilan, dan mengikuti perkembangan zaman.
Integritas: Pilar Tak Tergoyahkan
Integritas adalah pondasi penting dalam membangun kepercayaan yang tahan lama. Integritas berbicara tentang kejujuran yang tidak bisa digoyahkan oleh godaan atau kepentingan pribadi. Dalam kata-kata Anies Baswedan, integritas adalah tentang "jujur yang sesuai nilai moral & kepentingan publik, serta utuh nilainya, pikirannya, action-nya, itu inline semua." Ini mencakup konsistensi dalam tindakan dan ucapan, serta kesesuaian dengan nilai-nilai yang dianut oleh individu atau organisasi.
Kedekatan: Menghubungkan dengan Makna
Tanpa kedekatan, fondasi kepercayaan mungkin kuat secara teknis, tetapi tidak memiliki makna. Kedekatan mengacu pada hubungan yang akrab dan penuh makna antara pemimpin, profesional, atau merek dengan klien, karyawan, atau masyarakat. Anies Baswedan menekankan pentingnya membangun koneksi yang bermakna dengan orang-orang di sekitarnya. Ini melibatkan mendengarkan, memahami, dan berempati terhadap kebutuhan, aspirasi, dan masalah mereka.
Membangun Jejaring Kepercayaan: Mewujudkan Visi Anies Baswedan
Visi Anies Baswedan tentang kepercayaan sejalan dengan cita-cita banyak pemimpin dan profesional. Rumus "Trust" yang dibawakannya - Kompetensi, Integritas, dan Kedekatan - menciptakan kerangka kerja yang mengilhami untuk membangun fondasi kepercayaan yang kokoh. Ini adalah tugas yang tak pernah berakhir, karena kepercayaan yang diperoleh harus dijaga dan ditingkatkan secara terus-menerus.
Dalam dunia yang semakin terhubung dan transparan, kepercayaan adalah mata uang yang tak ternilai harganya. Seperti Anies Baswedan katakan, "Ini bukan tentang saya, sama sekali bukan. Ini tentang kita semua." Kepercayaan bukan hanya tentang individu, tetapi juga tentang komunitas dan hubungan yang saling mendukung. Mari bersama-sama membangun rumah kepercayaan yang kuat dan kokoh, melalui kompetensi yang terus berkembang, integritas yang tak tergoyahkan, dan kedekatan yang penuh makna.
Rumus Kepercayaan Lainnya dan Rumus Lain Terkait Kepercayaan
Membaca dari berbagai literatur dan juga sejumlah pengalaman, ternyata ada rumus lain juga untuk kita yang bisa dipakai untuk membangun kepercayaan. Beberapa diantaranya secara singkat saya sampaikan disini :
* Rumus #2: CR = (R + C + I) / SI
Credibility = (Reliability + Competence + Integrity) / Self-Interest. Kredibilitas dapat ditingkatkan dengan meningkatkan keandalan, kompetensi, dan integritas, sambil mengurangi faktor egois atau kepentingan pribadi.
Dalam rumus ini, kredibilitas diukur dengan menggabungkan keandalan, kompetensi, dan integritas. Semakin tinggi angka ini, semakin kredibel seseorang. Namun, penting juga mengurangi faktor egois atau kepentingan pribadi.
* Rumus #3: T = (C + C + I + Com) / SI
Trust = (Consistency + Competence + Integrity + Communication) / Self-Interest. Rumus ini menekankan pentingnya konsistensi, kompetensi, integritas, dan komunikasi yang efektif dalam membangun kepercayaan, sambil mengurangi pertimbangan kepentingan pribadi.
Rumus ini menekankan konsistensi, kompetensi, integritas, dan komunikasi efektif sebagai pilar membangun kepercayaan. Penting untuk mengurangi pertimbangan kepentingan pribadi dalam proses ini.
* Rumus #4: T = (CR + E) / R
Trust = (Credibility + Empathy) / Risk. Kepercayaan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kredibilitas dan empati, sekaligus mengurangi faktor risiko atau ketidakpastian.
Dalam rumus ini, meningkatkan kredibilitas dan empati akan meningkatkan kepercayaan. Namun, juga penting mengurangi risiko atau ketidakpastian agar kepercayaan bisa berkembang.
* Rumus #5: T = (C + R + H) / SO
Trust = (Competence + Reliability + Honesty) / Self-Orientation. Rumus ini menekankan pentingnya kompetensi, keandalan, dan kejujuran dalam membangun kepercayaan, sambil mengurangi orientasi pada diri sendiri.
Rumus ini menekankan pentingnya kompetensi, keandalan, dan kejujuran dalam membangun kepercayaan. Tetapi, orientasi pada diri sendiri harus dikurangi agar kepercayaan tumbuh lebih kuat.
Kesimpulan
Dalam era yang penuh dengan disrupsi dan inovasi, membangun fondasi kepercayaan yang kokoh menjadi tantangan yang semakin kompleks. Namun, kita bisa mengambil pelajaran berharga dari rumus kepercayaan ala Anies Baswedan. Dengan mengintegrasikan kompetensi, integritas, dan kedekatan, serta dengan mengurangi faktor egois atau kepentingan pribadi, kita dapat membentuk landasan yang kuat untuk kepercayaan yang tumbuh dan berkelanjutan.
Kata Penutup
Dalam dunia yang berubah dengan cepat, kepercayaan tetap menjadi mata uang paling berharga. Seperti sebuah rumah yang kokoh, kepercayaan dibangun dari bahan-bahan berkualitas: konsistensi, kompetensi, integritas, komunikasi, empati, dan masih banyak lagi. Ketika kita mengikuti prinsip-prinsip ini, kita tidak hanya membangun kepercayaan pada diri sendiri, tetapi juga pada komunitas dan hubungan yang kita bina. Mari kita terus berjuang untuk membangun rumah kepercayaan yang kokoh, untuk masa depan yang lebih baik bersama-sama.
Semua rumus kepercayaan ini mengajarkan kita bahwa kepercayaan adalah sesuatu yang memerlukan upaya nyata, komitmen, dan pengorbanan diri. Dengan menggabungkan elemen-elemen seperti kompetensi, integritas, kedekatan, dan komunikasi, kita bisa membangun hubungan yang bermakna dan memimpin dengan teladan yang baik. Dengan tekad untuk mengurangi faktor egois dan mengutamakan kepentingan bersama, kita mampu menciptakan fondasi yang kokoh, tak hanya bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi masyarakat di sekitar kita.
Mari kita terus belajar dari prinsip-prinsip yang telah ditanamkan oleh Anies Baswedan dan merangkul setiap peluang untuk menjadi agen perubahan yang mendorong pertumbuhan kepercayaan. Dalam dunia yang semakin kompleks, kepercayaan adalah mata rantai yang menghubungkan kita semua, membantu kita melewati tantangan dan mencapai puncak keberhasilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H