Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Karakter Unggul: Peran Core Values dalam Pembentukan Budaya Sekolah (2/2)

11 Agustus 2023   06:03 Diperbarui: 11 Agustus 2023   06:07 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budaya inklusif dan karakter unggul dapat dibangun melalui core values | Foto: pexels.com/Iqwan Alif

"Penerapan core values dalam lingkungan sekolah adalah fondasi yang kuat untuk membentuk karakter siswa, mengarahkan tujuan pendidikan, dan membentuk budaya yang inklusif."

Sekolah unggul dan prestatif di masa depan, tidak bisa mengandalkan performanya di masa depan hanya dengan adanya visi dan misi sekolah. Namun lebih dari itu, sekolah pun harus punya core values bagi organisasi sekolah. Pimpinan dan manajemen sekolah bisa berubah, namun core values sekolah haruslah tetap dipertahankan. Atau direvitalisasi sesuai tuntutan kekinian dan kebutuhan di masa depan.  

Setelah menjelajahi bagian pertama yang membahas peran core values dalam membentuk budaya sekolah, karakter siswa, dan identitas sekolah, mari kita lanjutkan ke bagian ke-2.

Pada bagian ke-2 ini, kita akan melihat lebih dalam tentang bagaimana core values memengaruhi individu. Juga kita bahas tentang strategi menginternalisasi core values, keterlibatan semua pihak, evaluasi dan pemantauan, serta kesimpulan yang menguatkan pentingnya nilai-nilai inti dalam membentuk budaya sekolah yang kokoh dan karakter siswa yang unggul. Mari kita bahas lebih lanjut bagian ke-2 ini.

Pertanyaan #5: Mengapa Core Values Penting untuk Individu?
* Bagaimana core values berkontribusi pada perkembangan pribadi dan karakter siswa?
* Bagaimana core values membantu dalam membentuk pemahaman siswa tentang tanggung jawab, etika, dan moralitas?

Core values atau nilai-nilai inti memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan pribadi individu. Berikut adalah beberapa alasan mengapa core values penting untuk individu:

1. Panduan dalam Pengambilan Keputusan. Core values membantu individu dalam mengambil keputusan yang tepat dan konsisten dengan prinsip-prinsip yang mereka anut. Nilai-nilai tersebut menjadi kerangka kerja untuk mengevaluasi opsi dan tindakan yang tersedia.
2. Pembentukan Karakter. Core values membentuk karakter seseorang. Nilai-nilai yang dipeluk membantu membentuk sikap, etika, dan moralitas individu, yang memainkan peran kunci dalam interaksi sosial dan keputusan mereka.
3. Konsistensi dan Autentisitas. Memiliki core values yang jelas memungkinkan individu untuk hidup dengan konsistensi dan autentisitas. Mereka akan lebih mampu mempertahankan identitas mereka dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan eksternal.
4. Pemahaman tentang Tanggung Jawab. Core values membantu individu memahami tanggung jawab mereka terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Nilai-nilai ini memandu mereka dalam melakukan tindakan yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif.
5. Pertumbuhan Pribadi. Melalui refleksi pada core values, individu dapat terus tumbuh dan berkembang secara pribadi. Mereka dapat merenungkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai situasi hidup.
6. Hubungan yang Kuat. Individu dengan nilai-nilai yang sejalan cenderung memiliki hubungan yang lebih kuat dengan orang-orang di sekitar mereka. Kesamaan nilai inti dapat memperkuat ikatan dan mempermudah kerjasama.

Pertanyaan 6: Bagaimana Core Values Membentuk Budaya Sekolah?
* Bagaimana core values mempengaruhi budaya dan iklim sekolah?
* Apa yang dapat dilakukan untuk memperkuat budaya sekolah yang didasarkan pada core values?

Core values memainkan peran kunci dalam membentuk budaya sekolah. Budaya sekolah adalah kumpulan norma, nilai-nilai, dan sikap yang mendefinisikan interaksi antara siswa, guru, staf, dan lingkungan pendidikan secara keseluruhan. Core values berkontribusi dalam membentuk budaya sekolah dalam beberapa cara:

1. Panduan Norma dan Etika. Core values menjadi panduan dalam menetapkan norma dan etika di lingkungan sekolah. Mereka membantu menentukan perilaku yang diharapkan dari semua anggota komunitas sekolah, menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan mendukung.
2. Menentukan Prioritas. Core values membantu sekolah menetapkan prioritas dalam kegiatan dan inisiatif mereka. Nilai-nilai inti membimbing dalam pemilihan program, proyek, dan kebijakan yang sejalan dengan identitas dan tujuan sekolah.
3. Pembentukan Identitas. Core values menjadi bagian integral dari identitas sekolah. Mereka membantu mendefinisikan apa yang membuat sekolah unik dan mengapa orang ingin terlibat dalam komunitas tersebut.
4. Mendorong Kolaborasi. Nilai-nilai seperti kerjasama dan saling menghormati dapat mendorong kolaborasi yang sehat antara siswa, guru, dan staf. Ini membentuk lingkungan di mana ide-ide dapat dibagi dengan terbuka dan produktivitas ditingkatkan.
5. Penanaman Sikap Positif. Core values membantu membentuk sikap positif dalam menghadapi tantangan dan perubahan. Nilai-nilai seperti ketabahan dan inovasi dapat membantu mengatasi hambatan dan mendorong pencarian solusi kreatif.
6. Kesatuan dan Kebersamaan. Dengan memelihara core values, sekolah dapat menciptakan rasa kesatuan dan kebersamaan di antara anggota komunitas. Ini dapat meningkatkan semangat dan keterlibatan semua pihak dalam mencapai tujuan sekolah.

Penulis sendiri sangat meyakini penerapan core values dapat mempengaruhi budaya sekolah dalam jangka panjang. Dimana pengaruh konkret dari core values ini dapat mempengaruhi dan membentuk budaya sekolah yang inklusif, produktif, dan positif.

Pertanyaan 7: Strategi Menginternalisasi Core Values
* Bagaimana core values bisa diintegrasikan dalam proses pembelajaran?
* Apa yang dapat dilakukan untuk membantu siswa dan anggota staf menginternalisasi dan menerapkan core values dalam kehidupan sehari-hari?

Menginternalisasi core values adalah langkah penting dalam menjadikan nilai-nilai tersebut menjadi bagian integral dari budaya dan perilaku sehari-hari di sekolah. Berikut beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membantu siswa dan anggota staf menginternalisasi core values dalam kehidupan sehari-hari:

1. Pendidikan dan Kesadaran. Mengedukasi siswa dan staf tentang pentingnya core values adalah langkah awal. Menjelaskan makna dan implikasi nilai-nilai dalam berbagai konteks membantu mereka memahaminya dengan lebih baik.
2. Model Perilaku. Para pemimpin dan staf sekolah perlu menjadi contoh yang baik dalam menerapkan core values. Melalui perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai, mereka dapat menjadi inspirasi bagi siswa dan staf lainnya.
3. Pembelajaran Berbasis Nilai. Integrasi core values dalam materi pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler membantu siswa melihat aplikasi praktis dari nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
4. Diskusi Terbuka. Membuka ruang untuk diskusi tentang core values memungkinkan siswa dan staf berbicara tentang bagaimana nilai-nilai tersebut berlaku dalam pengalaman mereka sendiri.
5. Penghargaan dan Pengakuan. Mengakui dan memberikan penghargaan kepada individu atau kelompok yang menunjukkan komitmen terhadap core values dapat memberikan insentif positif.
6. Kegiatan Refleksi. Mendorong siswa dan staf untuk merenung tentang bagaimana mereka telah mengaplikasikan core values dalam situasi sehari-hari membantu dalam proses menginternalisasikannya.
7. Keterlibatan Orang Tua. Melibatkan orang tua dalam pengenalan dan penerapan core values di rumah juga dapat membantu menginternalisasikannya secara konsisten.

Pertanyaan 8: Keterlibatan Semua Pihak
* Bagaimana melibatkan semua anggota civitas akademika dalam proses pemahaman dan penerapan core values?
* Apa yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa core values dirasakan penting oleh semua pihak?

Melibatkan semua anggota civitas akademika dalam penerapan dan pemahaman core values merupakan aspek penting dalam membangun budaya sekolah yang kuat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan keterlibatan semua pihak dalam proses ini:

1. Keterlibatan Pemimpin Sekolah. Kepemimpinan sekolah harus mempraktikkan dan mendorong core values secara konsisten. Dalam hal ini, kepemimpinan menjadi contoh dan memimpin inisiatif yang mendukung penerapan nilai-nilai tersebut.
2. Partisipasi dalam Pengembangan Nilai. Melibatkan siswa, guru, staf, dan bahkan orang tua dalam proses pengembangan core values dapat memberikan rasa kepemilikan yang lebih besar terhadap nilai-nilai tersebut.
3. Pelatihan dan Pendidikan. Memberikan pelatihan kepada semua anggota komunitas sekolah tentang core values dan cara menerapkannya dapat membangun pemahaman yang konsisten.
4. Kegiatan Bersama. Mengadakan kegiatan, diskusi, dan proyek kolaboratif yang berfokus pada core values dapat mengaktifkan partisipasi semua pihak dalam menerapkan nilai-nilai tersebut.
5. Komunikasi Terbuka. Membuka jalur komunikasi yang terbuka antara semua anggota komunitas sekolah memungkinkan pertukaran ide dan pandangan tentang penerapan core values.
6. Pengakuan dan Penghargaan. Mengakui dan memberikan penghargaan kepada individu atau kelompok yang menunjukkan komitmen terhadap core values dapat menjadi insentif bagi partisipasi yang aktif.
7. Menggunakan Diversitas Sebagai Pelajaran. Menggunakan keragaman anggota komunitas sebagai pelajaran dalam menerapkan core values seperti rasa hormat dan inklusivitas.

Pertanyaan 9: Evaluasi dan Pemantauan
* Bagaimana efektivitas dari penerapan core values dievaluasi?
* Apa yang perlu dilakukan agar core values terus relevan dan sesuai dengan perkembangan sekolah dan masyarakat?

Evaluasi dan pemantauan terhadap penerapan core values sangat penting untuk memastikan kesesuaian dan keberlanjutan nilai-nilai tersebut dalam lingkungan sekolah. Beberapa langkah yang dapat diambil dalam proses evaluasi dan pemantauan termasuk:

1. Pengukuran Kinerja. Mengukur sejauh mana core values tercermin dalam perilaku dan kinerja siswa, guru, dan staf.
2. Survei dan Umpan Balik (Feedback). Melakukan survei dan meminta umpan balik dari semua anggota komunitas sekolah untuk mengevaluasi pemahaman dan penerapan core values.
3. Analisis Kasus. Menggunakan studi kasus untuk mengidentifikasi situasi di mana core values telah diterapkan dengan baik atau diabaikan.
4. Pengamatan Langsung. Melakukan pengamatan langsung dalam kegiatan sehari-hari untuk melihat apakah core values tercermin dalam interaksi dan keputusan.
5. Perbaikan Berkelanjutan. Menggunakan hasil evaluasi untuk merancang perbaikan berkelanjutan dalam penerapan core values.

Kesimpulan:

Penerapan core values dalam lingkungan sekolah merupakan langkah fundamental dalam membentuk budaya yang kuat, karakter yang unggul, dan identitas yang mendalam. Core values bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi merupakan panduan moral yang mendorong interaksi positif, pengambilan keputusan etis, dan pertumbuhan holistik siswa. Dengan memotivasi siswa untuk menerapkan nilai-nilai inti seperti kejujuran, kerjasama, dan tanggung jawab dalam berbagai konteks, sekolah menciptakan lingkungan yang memberi ruang bagi perkembangan moral dan intelektual yang seimbang.

Melalui keterlibatan semua anggota civitas akademika, core values menjadi pondasi yang kokoh bagi budaya yang inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan diakui. Melalui model perilaku yang konsisten dari pemimpin sekolah, guru, dan staf, nilai-nilai tersebut dapat diinternalisasi secara lebih mendalam oleh siswa. Pengukuran kinerja dan umpan balik dari komunitas sekolah membantu memantau efektivitas penerapan core values, sementara adaptasi kontinu memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tetap relevan dan sesuai dengan perkembangan sekolah dan tuntutan masyarakat.

Pentingnya membangun karakter yang kuat dan etika yang positif tidak hanya mempersiapkan siswa untuk keberhasilan akademik, tetapi juga untuk berkontribusi sebagai warga yang bertanggung jawab di masyarakat. Core values membantu mengajarkan siswa tentang integritas, rasa hormat, dan tanggung jawab, mengembangkan fondasi moral yang akan mereka bawa dalam kehidupan dewasa mereka. Dengan menjadikan core values sebagai landasan untuk keputusan, tindakan, dan hubungan, sekolah menciptakan ruang untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dalam diri siswa dan budaya sekolah yang membanggakan.

Jadi, penerapan core values dalam lingkungan sekolah adalah fondasi yang kuat untuk membentuk karakter siswa, mengarahkan tujuan pendidikan, dan membentuk budaya yang inklusif. Dengan komitmen bersama, core values akan menghasilkan dampak positif yang tahan lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun