Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pentingnya Meningkatkan Serapan Anggaran Daerah (APBD) di Indonesia

28 Juli 2023   21:01 Diperbarui: 30 Juli 2023   07:22 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada apa dengan serapan APBD kita 3 tahun terakhir ini ? | Image: azernews.az

Perlu diperhatikan penerapan teknologi hijau untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan.

Ketiga, masalah stunting perlu mendapat perhatian serius. Data Kementerian Kesehatan tahun 2022 menunjukkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 21,6 persen, namun masih perlu perbaikan. 

APBD dapat dialokasikan untuk meningkatkan layanan kesehatan, program gizi, dan edukasi bagi ibu hamil dan balita. Dengan investasi tepat di bidang kesehatan, diharapkan kualitas sumber daya manusia menjadi lebih produktif dan berkualitas.

Solusi untuk Meningkatkan Serapan APBD

Setidaknya, ada 3 solusi untuk meningkatkan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pertama, diperlukan memperkuat pengawasan dan akuntabilitas dalam penggunaan dana. Ini termasuk penguatan sistem pengawasan melalui BPKP dan Inspektorat Daerah dengan teknologi informasi dan pelaporan yang terintegrasi. 

Transparansi anggaran juga perlu diterapkan dengan mempublikasikan laporan keuangan secara rutin, yang dapat diakses oleh publik dan lembaga independen. 

Selain itu, pemerintah daerah juga dapat membentuk tim ahli independen yang terdiri dari pakar keuangan dan manajemen risiko untuk memberikan rekomendasi dan evaluasi objektif terhadap penggunaan dana APBD.

Kedua, program inklusif harus dioptimalkan dengan pendekatan partisipatif. Masyarakat perlu dilibatkan dalam identifikasi dan penetapan prioritas program yang akan didanai melalui APBD. Evaluasi dan monitoring berkala diperlukan untuk memastikan efektivitas program dan penyesuaian agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Ketiga, pemerintah daerah harus mendorong kemitraan dengan sektor swasta untuk pendanaan proyek pembangunan. Skema kemitraan yang saling menguntungkan harus dirumuskan, dengan pemilihan proyek strategis dan manajemen risiko yang cermat.

Dengan penerapan solusi ini secara komprehensif dan konsultasi dengan berbagai pihak terkait, diharapkan dana APBD dapat dimanfaatkan secara lebih optimal, mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat di tingkat daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun