Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semarak Tahun Baru di Desa Cilaku: Dari Kota Baru, Apa Makna dan Semangat Baru Untukmu?

19 Juli 2023   11:26 Diperbarui: 19 Juli 2023   11:47 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahagia bersama dalam kirab budaya Tahun Baru Islam | Dokrpri

"Tahun Baru Hijriah 1445 Desa Cilaku, semaraknya dari Kota Baru, memancarkan keindahan yang tiada tara. Ia mengajarkan kita arti persatuan, keragaman, dan tekad yang bulat dalam meraih kebaikan."

Di tengah gemerlapnya Tahun Baru Hijriah di Desa Cilaku, desa yang terus berkembang, terciptalah kisah yang memancarkan pesona dan kehangatan. Dalam hiruk-pikuk perayaan ini, terlihatlah sosok-sosok yang ramah dan rendah hati, berbaur bersama penuh bahagia. Masyarakat yang ada di sekitar dan yang sedang lewat, jadi ikut penuh semangat. Mereka saling bersua, tak terkecuali tokoh masyarakat, para prajurit TNI, Polri yang teguh dalam kewajibannya, dan para Ulama yang menyebar cahaya hidayah.

Kompak : TNI, Polri, Ulama & Tokoh Masyarakat | Dokpri
Kompak : TNI, Polri, Ulama & Tokoh Masyarakat | Dokpri

Di tengah arus yang mengalir, terlihatlah anak-anak yang penuh semangat berlarian, mengenakan seragam dari tingkat TK hingga SMP, tak lupa pula sekolah Full Day dan Boarding School yang berlomba-lomba menampilkan kekompakan mereka. Grup padepokan juga mewarnai kirab budaya Islami ini. Tampaklah pula kelompok-kelompok Qosidah yang menggema harmoni suara, Madrasah yang gemerlap ilmunya, serta Majelis Ta'lim yang mencurahkan kasih sayang.

Sepanjang jalan menuju Stasiun Kereta Api Cilaku, mereka berarak dengan langkah tegap. Suka cita, semangat, dan rasa persaudaraan menyala di setiap langkah mereka. Mata mereka memancarkan kilau yang mengisyaratkan tekad yang bulat, bahwa Tahun Baru Hijriah kali ini akan menjadi permulaan yang lebih baik. Mereka berharap untuk semakin mendekatkan diri pada Sang Illahi, mencari berkah dan petunjuk-Nya.

Di sinilah sebuah makna tersembunyi tersirat. Semarak perayaan Tahun Baru Hijriah di Desa Cilaku mengandung kehangatan hati yang tak tergambarkan. Saat masyarakat dari berbagai lapisan bergandengan tangan, mengedepankan kerukunan dan persatuan, keberagaman menjadi jembatan yang menghubungkan mereka.

Bahagia itu bisa dicipta bersama di Tahun Baru kita | Dokpri
Bahagia itu bisa dicipta bersama di Tahun Baru kita | Dokpri

Tak sebatas sekadar keramaian, perayaan ini adalah cerminan dari harapan dan keinginan mereka untuk meraih kebaikan yang lebih tinggi. Dalam setiap senyuman yang melintas di bibir mereka, terpancarlah semangat untuk merangkai lembaran baru di selembar waktu yang belum terukir.

Oh, betapa indahnya alam di Desa Cilaku yang terhampar luas. Namun, yang lebih memikat hati adalah sinar kebersamaan yang menerangi setiap sudutnya. Tahun Baru Hijriah telah mengilhami mereka untuk mengisi hidup dengan kebaikan, saling mendukung dan menginspirasi, serta menyebarkan cinta dan kedamaian dalam setiap tindakan.

Saat semua rasa ada dalam satu jiwa, maka bahagia tercipta bersama-sama | Dokpri
Saat semua rasa ada dalam satu jiwa, maka bahagia tercipta bersama-sama | Dokpri

Mari kita ambil pelajaran berharga dari perayaan yang penuh makna ini. Jadikanlah setiap Tahun Baru Hijriah sebagai awal yang berharga, sebuah titik tolak untuk melangkah menuju kehidupan yang lebih bermakna. Bersatu dalam semangat kebersamaan, kita dapat mewujudkan perubahan yang diimpikan, memancarkan cahaya yang terang, serta menjalin ikatan kasih sayang yang tak akan pudar.

Tahun Baru Hijriah Desa Cilaku, semarak dari Kota Baru, memancarkan keindahan yang tiada tara. Ia mengajarkan kita arti persatuan, keragaman, dan tekad yang bulat dalam meraih kebaikan. Dalam gemuruh suara dan langkah yang seirama, mari kita berjalan bersama, membangun masa depan yang penuh harapan, mengukir kisah indah di sepanjang perjalanan hidup kita. Juga mampu mengambil hikmah dari Tahun Baru Hijriah menuju kebaikan yang lebih besar.

Kekompakan warga desa Cilaku di Tahun Baru terasa kian seru | Dokpri
Kekompakan warga desa Cilaku di Tahun Baru terasa kian seru | Dokpri

Keagungan dan Larangan di Balik Bulan Haram: Mengungkap Signifikansi dan Makna dalam Al-Qur'an

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu)." (QS. At-Taubah [9]: 36)

Ust. Khalid Basalamah menyampaikan bahwa Allah Ta'ala telah menetapkan empat bulan (Muharram, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab) sebagai bulan haram  karena dianggap sebagai bulan yang suci. Bulan yang Allah agungkan dari bulan-bulan lainnya. Bulan di mana sangat dilarang keras melakukan dosa dan kemaksiatan, karena perbuatan dosa yang dilakukan pada bulan-bulan tersebut termasuk menzalimi diri sendiri

Abu Ya'la rahimahulloh mengatakan, "Dinamakan bulan haram karena dua makna. Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang jahiliyyah dahulu. Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan maksiat lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya dikarenakan mulianya bulan tersebut.

7 Pertanyaan penting yang bisa dicatat dan dimaknai oleh orang Islam dalam konteks Tahun Baru Hijriah.

Penting bagi orang Islam untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini dan mengambil pelajaran dari Tahun Baru Hijriah, sehingga dapat menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dan mengarahkan diri mereka menuju kebaikan yang lebih besar. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang relevan:

#1. Apa itu Tahun Baru Hijriah dan bagaimana sejarah Tahun Baru Hijriah?

Tahun Baru Hijriah adalah perayaan tahun baru dalam kalender Islam yang dimulai pada tanggal 1 Muharram. Perayaan ini berasal dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah ini menjadi titik awal dalam kalender Islam dan memiliki makna penting dalam sejarah Islam.

#2. Apa makna penting dari Tahun Baru Hijriah bagi umat Islam?

Tahun Baru Hijriah dimulai pada tanggal 1 Muharram, yang menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa hijrah ini memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Hijrah menjadi tonggak awal penyebaran agama Islam ke seluruh dunia.

Nabi Muhammad SAW pindah ke Madinah bukan hanya untuk mencari tempat perlindungan, tetapi juga untuk membangun masyarakat yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Perjalanan ini menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam dan menandai transisi dari masa awal dakwah di Makkah ke pembentukan masyarakat Muslim yang lebih kokoh di Madinah.

Tahun Baru Hijriah juga memiliki arti yang penting bagi umat Islam secara individu. Ini adalah momen untuk merenungkan kembali perjalanan hidup kita dan memperbaiki diri sebagai umat Islam. Sebagai umat Islam, kita dapat menggunakan Tahun Baru Hijriah sebagai kesempatan untuk menetapkan tujuan spiritual, meningkatkan ibadah, dan memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama. Hal ini juga menjadi waktu yang tepat untuk mengingat kembali ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW dan mengambil inspirasi dari perjuangannya dalam menyebarkan Islam.

Dengan demikian, Tahun Baru Hijriah memiliki makna yang penting bagi umat Islam, baik dalam sejarah Islam maupun dalam konteks individu. Ini adalah waktu untuk merayakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW, memahami nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ia bawa, serta memperbaiki diri sebagai umat Muslim.

#3. Apa pesan moral atau spiritual yang dapat dipetik dari Tahun Baru Hijriah?

Tahun Baru Hijriah adalah waktu untuk merenung dan meningkatkan diri. Umat Islam melakukan introspeksi dan mengevaluasi kehidupan spiritual mereka. Mereka memikirkan perbuatan baik dan buruk, memperbaiki kesalahan, dan merencanakan langkah positif ke depan. Tahun Baru Hijriah mengajarkan pentingnya refleksi diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Selain itu, ini juga waktu untuk memperdalam pemahaman agama, menguatkan hubungan dengan Allah, dan menjalankan ibadah dengan konsisten. Tahun Baru Hijriah mengirim pesan moral dan spiritual yang berharga. Melalui introspeksi dan refleksi, umat Islam dapat merencanakan perbaikan diri, memperdalam pemahaman agama, dan meningkatkan hubungan dengan Tuhan. Setiap tahun baru menjadi kesempatan untuk pertumbuhan spiritual dan perbaikan diri.

#4. Bagaimana Tahun Baru Hijriah dapat menginspirasi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari? Pertanyaan ini membahas relevansi Tahun Baru Hijriah dalam konteks saat ini. Umat Islam dapat mengambil hikmah dari peristiwa sejarah ini dengan cara meningkatkan hubungan mereka dengan Allah, memperbaiki hubungan sosial, dan berkomitmen untuk berbuat kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

#5. Apa harapan atau tujuan yang dapat dimiliki oleh orang Islam saat memasuki Tahun Baru Hijriah?

Pertanyaan ini mengajak orang Islam untuk merenungkan tujuan dan harapan yang ingin mereka capai dalam setahun yang akan datang. Misalnya, meningkatkan kualitas ibadah, berkontribusi lebih aktif dalam masyarakat, atau memperbaiki diri secara pribadi dan spiritual.

#6. Bagaimana umat Islam merayakan Tahun Baru Hijriah?

Umat Islam merayakan Tahun Baru Hijriah dengan doa bersama, kajian tematik mengenai makna tahun baru Islam, mengunjungi makam para sahabat Nabi, dan memberi sedekah. Mereka juga berkumpul dengan keluarga dan kerabat serta saling memaafkan. Kegiatan lainnya termasuk berdoa, membaca Al-Qur'an, dan mengadakan festival atau karnaval. Semua ini dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Hijriah dengan rasa syukur, introspeksi, dan kebaikan.

#7. Bagaimana umat Islam dapat memanfaatkan Tahun Baru Hijriah untuk membangun peradaban yang lebih baik?

Umat Islam dapat memanfaatkan Tahun Baru Hijriah untuk membangun peradaban yang lebih baik dengan cara : meningkatkan iman dan takwa, muhasabah dan introspeksi diri, perbanyak puasa dan puasa 'Asyuro (10 Muharram), bersedekah, meningkatkan ilmu pengetahuan, memperbanyak ibadah dan meningkatkan amal saleh serta jauhi maksiat, menjaga kerukunan antar umat beragama, dan membangun kerja sama yang baik dengan seluruh umat manusia

Bahagia bersama dalam kirab budaya Tahun Baru Islam | Dokrpri
Bahagia bersama dalam kirab budaya Tahun Baru Islam | Dokrpri

Tahun Baru Hijriah adalah momentum yang baik untuk umat Islam untuk memulai sesuatu yang baru, baik dalam diri sendiri maupun dalam masyarakat. Semoga dengan semangat Tahun Baru Hijriah, umat Islam dapat menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun