Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dugaan Kebocoran Dokumen KPK: Ancaman terhadap Integritas Hukum dan Pemberantasan Korupsi

22 Juni 2023   08:39 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:08 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen rahasia kategori Dark Star, Top Secret, Secret & Most Important haruslah dijaga dengan baik, benar, ketat & berlapis. | Image: m.hanoitimes.vn

1. Kebocoran Dokumen Penyelidikan. Kebocoran dokumen penyelidikan dengan unsur pidana dari KPK dapat memiliki dampak serius terhadap integritas dan efektivitas proses hukum. Informasi yang bocor dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam tindak pidana korupsi, serta merusak reputasi lembaga penegak hukum.

2. Sumber Kebocoran dan Kemungkinan Keterlibatan Pihak-Pihak Tertentu. Dalam kasus ini, terdapat tuduhan bahwa Menteri ESDM Arifin Tasrif diduga terlibat dalam kebocoran dokumen tersebut. Selain itu, Ketua KPK Firli Bahuri juga dituduh sebagai sumber dokumen tersebut. Jika tuduhan ini benar, maka hal tersebut dapat menunjukkan adanya kolusi atau konflik kepentingan di antara pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab dalam memberantas korupsi.

3. Tindakan yang Dilakukan oleh Pihak-Pihak Terkait. Direktur Penyelidikan KPK telah melaporkan Ketua KPK Firli Bahuri ke Dewan Pengawas (Dewas) terkait dugaan kebocoran informasi. Kapolda Metro Jaya juga menyatakan kemungkinan untuk memeriksa Ketua KPK dalam penyidikan kasus ini. Pernyataan tersebut menunjukkan adanya upaya untuk menindaklanjuti kasus kebocoran tersebut secara hukum.

4. Peran Dewan Pengawas KPK. Mantan Ketua KPK Abraham Samad menyoroti kurangnya sanksi tegas dari Dewan Pengawas (Dewas) terhadap pelanggaran etik yang dilakukan oleh pimpinan KPK. Hal ini menunjukkan perlunya penilaian dan perbaikan terhadap mekanisme pengawasan dan penerapan sanksi di KPK.

Berdasarkan poin-poin di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa kasus kebocoran dokumen penyelidikan dengan unsur pidana di KPK ini menunjukkan adanya potensi gangguan serius terhadap integritas lembaga penegak hukum dan upaya pemberantasan korupsi.

Tindakan hukum perlu dilakukan untuk mengungkap dan menindak pihak-pihak yang terlibat dalam kebocoran tersebut. 

Selain itu, penilaian terhadap mekanisme pengawasan dan penerapan sanksi di KPK juga perlu dilakukan guna memastikan kepatuhan terhadap etika dan integritas dalam menjalankan tugas-tugasnya. 

Kita pasti sepakat, bahwa kasus kebocoran dokumen penyelidikan di KPK bisa berpotensi besar sebagai gangguan terhadap integritas penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Analisis Manajemen Risiko dalam Kasus Dugaan Kebocoran Dokumen Penyelidikan

Fakta dan temuan diatas, bagi penulis ini menarik untuk didalami lebih lanjut. Yaitu dengan merekontruksi ulang temuan dan fakta yang mungkin terkait dengan mengajukan sejumlah pertanyaan khas dari sisi manajemen risiko.

Kasus diatas dari kacamata risk management ini sudah termasuk kategori crisis management, dan penting ditindaklanjuti lebih mendalam lagi. Itu semua, agar organisasi (KPK) dapat dikembalikan sebagai Lembaga yang memiliki kredibilitas dan reputasi yang masih banyak diharapkan kiprah dan kontribusinya bagi negara, dan dicintai oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun