Namun, kesuksesan Indonesia tidak hanya terletak pada perkembangan industri dan teknologi. Negara ini juga memiliki peran penting dalam mencapai SDGs yang telah disepakati secara global. Sebagai anggota FAO Council, Indonesia dapat berkontribusi dalam merumuskan kebijakan-kebijakan FAO yang mendukung upaya PBB dalam mencapai tujuan tersebut.
Salah satu SDGs yang menjadi fokus adalah menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. Sektor pertanian di Indonesia memiliki peranan yang signifikan dalam pencapaian SDGs tersebut, terutama dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan di pedesaan.
Melihat secara keseluruhan, agroindustri Indonesia memiliki prospek yang sangat positif pada tahun 2030. Dalam menjalankan misi untuk mewujudkan SDGs dan mengembangkan sumber daya manusia berkualitas, pengembangan teknologi agroindustri menjadi kunci penting. Di samping itu, potensi budidaya kakao juga menawarkan peluang yang menjanjikan untuk dikembangkan.
Dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan, Indonesia memiliki landasan yang kokoh. Dengan penerapan Industri 4.0 dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, Indonesia siap untuk memainkan peran yang signifikan dalam ekonomi global. Pemerintah Indonesia percaya bahwa melalui perpaduan antara agroindustri dan Industri 4.0, negara ini akan mampu mengoptimalkan potensi ekonominya dan mencapai posisi sebagai salah satu dari 10 besar ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030.
Berikut adalah beberapa dampak Industri 4.0 terhadap perkembangan agroindustri di Indonesia:
1. Produksi yang efisien. Penggunaan teknologi canggih dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi pertanian, menghasilkan hasil yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.
2. Peningkatan manajemen rantai pasokan. Integrasi perangkat IoT dan analitik data besar (big data analutics) dapat membantu mengoptimalkan manajemen rantai pasokan, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas produk.
3. Pertanian berkelanjutan. Penggunaan teknik pertanian presisi, seperti irigasi presisi dan pemupukan, dapat membantu mengurangi dampak pertanian terhadap lingkungan.
4. Pengambilan keputusan yang lebih baik. Penggunaan analitik data besar (big data analytics) dan kecerdasan buatan dapat membantu petani membuat keputusan yang lebih baik tentang pengelolaan tanaman, yang mengarah ke hasil panen yang lebih tinggi dan produk berkualitas lebih baik.
Namun, ada juga beberapa tantangan yang perlu dibenahi untuk mewujudkan potensi Industri 4.0 dalam agroindustri di Indonesia secara maksimal. Ini termasuk:
1. Sumber daya manusia. Ada kebutuhan akan pekerja terampil yang mampu mengoperasikan dan memelihara teknologi canggih.
2. Kondisi lahan. Penggunaan teknologi canggih mungkin tidak sesuai untuk semua jenis kondisi lahan, yang dapat membatasi keefektifannya.
3. Faktor sosial dan budaya. Mungkin ada resistensi terhadap perubahan di kalangan petani yang terbiasa dengan metode pertanian tradisional.
Secara keseluruhan, Industri 4.0 berpotensi memberikan dampak signifikan bagi pengembangan agroindustri di Indonesia dengan meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan pengambilan keputusan. Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi untuk mewujudkan manfaat ini sepenuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H