Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pimpinlah Kami dengan Bahasa Cinta

5 Mei 2023   14:31 Diperbarui: 5 Mei 2023   14:57 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengarlah kami dengan bahasa cinta | Foto : macpmalta.org

"Pimpinlah kami dengan bahasa cinta agar kita bisa indah menari dan menyanyi bersama garuda, pelangi, dan nyiur di pelosok negeri."

Bila cinta sudah tiada
Keadilan itu harus kami cari dimana
Kepedihan kami bentangkan di sejadah panjang
Berharap mereka tak buta dan tuli dengan jabatan

Kini era jadi serba tak terduga
Kami butuh pemimpin dengan bahasa cinta
Karena itu kami serak berdoa
Sungguh, berharap kita bisa membangun surga

Saudara kami bersuara di sepanjang jalan
Di bawah terik mereka memekik
Suara siapa yang bisa dipercaya
Karena tangis bayi di rumah pun bersuara sama

Kami bertanya dengan bahasa cinta
Jawablah kami dengan rasa
Hormati keunikan, bantu kami berkembang
Jangan jawab dengan agitasi dan logika

Banyak hal yang sama saat kita berbahasa cinta
Menepis lara, menggali duka secara terbuka
Amarah dan murka tak akan pernah ada
Karena cinta membuat segalanya mudah dan sederhana

Pimpinlah kami dengan bahasa cinta
Agar kita bisa indah menari dan menyanyi
Bersama garuda, pelangi dan nyiur di pelosok negeri
Menabuh gendang bersama, bangkitkan darah kita

Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan
Adalah bisikan abadi sepanjang zaman
Silih asah, silih asuh, silih asih
Bersiap bersama menepis yang tak terduga

Di jalan ini kami berjalan
Cita-cita kami di depan mata
Dengan kepemimpinan yang penuh kasih sayang
Mimpilah tinggi, capailah bintang

Tapi, di ujung jalan yang berlobang, kami tertunduk sepi
Lalu menuliskan sebaris asa yang tipis
Berharap terbaca oleh pemimpin yang hebat
dan menyampaikan kepedihan dan amanat :

"Bila cinta sudah tiada, keadilan harus dicari kemana. Era serba tak terduga, kami butuh pemimpin dengan bahasa cinta. Mari bergandengan tangan mencapai bintang, dengan nyanyian abadi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun