Untuk menghindari sifat pelit, kita perlu mengubah pola pikir tentang harta dan dunia. Kita harus menghargai harta yang kita miliki sebagai amanah dari Allah SWT dan menyadari bahwa dunia hanyalah tempat sementara.
Memberikan sedekah dan berbagi kepada orang lain juga dapat membantu menghindari sifat pelit. Sedekah tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga dapat memperkuat ikatan silaturahmi dan memperoleh berkah dari Allah SWT.
Selain itu, kita juga harus menghindari perilaku yang menunjukkan sifat pelit, seperti menolak permintaan bantuan atau enggan memberikan sedekah. Sebaliknya, kita harus berusaha untuk membantu sesama sebisa mungkin.
Mempertajam iman dan mengikuti ajaran Islam juga dapat membantu kita menghindari sifat pelit. Dengan memperkuat iman, kita akan lebih mudah melepaskan diri dari kecintaan terhadap dunia dan mengembangkan sifat dermawan dan murah hati.
Nabi SAW bersabda; “Sifat kikir dan iman tidak akan berkumpul dalam hati seseorang selama-lamanya.” (HR. Ahmad).
Artinya, sampai kapan pun, sifat kikir dan iman kepada Allah tidak akan pernah menyatu dalam diri seseorang. Orang yang beriman, pasti tidak kikir. Sebaliknya, bila orang memiliki sifat kikir, maka ia termasuk golongan orang-orang yang tidak beriman.
Kesimpulan dan Saran : Untuk Refleksi Pribadi
Bahaya sifat kikir terhadap diri sendiri dan orang lain sangatlah penting. Penting untuk menghindari kikir dan memperkuat iman. Implikasi dari kekikiran pada masyarakat dan lingkungan telah dibahas.
Dalam Islam, pentingnya menghindari kikir dan menumbuhkan kedermawanan telah ditekankan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Menjaga iman sangat penting bagi umat Islam, dan kekikiran bisa menjadi penghalang. Oleh karena itu, penting untuk menumbuhkan kedermawanan dan menghindari kekikiran dalam kehidupan sehari-hari untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Kita sudah mengulas konsep kikir dalam Islam, yang dipandang sebagai sifat tercela dan tidak dapat diterima. Sifat kikir bisa bermacam-macam bentuknya, seperti ketidakmampuan membagi kekayaan, ilmu, atau waktu dengan orang lain. Sifat ini dapat memiliki konsekuensi negatif bagi diri sendiri dan orang lain.