Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Maaf dan Memaafkan: Kunci Damai dalam Berinteraksi dan Komunikasi Sosial

29 April 2023   06:52 Diperbarui: 29 April 2023   07:01 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peneliti di University of Missouri College of Human Environmental Sciences mengamati bagaimana bisa memaafkan berpengaruh pada perasaan depresi pada lansia. Dimana memaafkan itu membantu menurunkan risiko depresi.

Dr. Frederic Luskin, dalam bukunya yang berjudul Forgive for Good (Maafkanlah demi Kebaikan), menjelaskan bahwa sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Sifat pemaaf dapat menstimulus keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran, dan percaya diri.

Tidak memaafkan orang lain juga memiliki kerugian dan risiko besar, seperti susah tidur, tidak selera makan, menghambat perolehan income, mempercepat penuaan, dan menyimpan penyakit. Selain itu, tidak memaafkan juga dapat merusak citra diri dan harga diri, mempersempit pengembangan networking, dan merusak karir dan profesi.

Dalam perspektif Islam, memaafkan merupakan tindakan mulia yang dianjurkan. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita harus memaafkan orang lain dengan tulus dan ikhlas agar mendapatkan kebaikan dalam hidup ini.

Manfaat Nyata Memaafkan bagi Fisik, Psikis, Sosial, dan Spiritual

Memaafkan memiliki manfaat besar bagi kehidupan kita. Selain dapat menghindarkan kita dari bahaya dan kerugian yang disebabkan oleh ketidakmaafan, memaafkan juga memberikan manfaat nyata pada berbagai aspek kehidupan.

1. Manfaat Fisik : Dapat mempertahankan kelancaran peredaran darah, menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membuat tidur menjadi lebih berkualitas. Selain itu, memaafkan juga dapat membantu mencegah sakit kepala, migren, vertigo, dan stroke.

2. Manfaat Psikis : Dapat meningkatkan harga diri, mengurangi kecemasan, dan mencegah stres dan depresi. Hal ini juga dapat membantu menghilangkan prasangka negatif dan membentuk kepribadian yang matang serta membangun jiwa yang mulia.

3. Kesalahan Sosial : dapat membantu menjaga tali persaudaraan, memperbaiki tali silaturahmi, memudahkan komunikasi, dan menumbuhkan kasih sayang. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan jumlah teman dan disenangi orang serta menanamkan kepercayaan.

4. Manfaat Spiritual : Disukai Allah dan menjadi salah satu ciri orang yang bertaqwa. Selain itu, memaafkan juga dapat menjadikan orang mampu berpikir dan berjiwa besar. Memaafkan juga merupakan perbuatan kebaikan dan dapat mendatangkan pahala. Sebaliknya, tidak memaafkan justru merugikan. Orang yang memaafkan akan memperoleh ampunan dan kecintaan dari Allah serta menjadi lebih cerdas dan mulia.

Inilah Daftar Penyakit yang Bisa Terjadi Jika Tidak Mampu Memaafkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun