Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Baksologi: Menemukan Makna Lebaran Melalui Filosofi Bakso dalam Perspektif Islam

24 April 2023   17:28 Diperbarui: 24 April 2023   17:29 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakso - makanan bulat sebagai simbol filosofi dan kebersamaan | Foto : pixabay.com

Baksologi: Menemukan Makna Lebaran Melalui Filosofi Bakso dalam Perspektif Islam

Baksologi adalah sebuah konsep yang mempertemukan dua hal yang mungkin terlihat tidak berkaitan, yaitu bakso dan filosofi. Namun, dalam perspektif Islam, filosofi bakso memiliki makna yang dalam dan dapat dihubungkan dengan makna Lebaran.

Pertama-tama, kita dapat melihat konsep kebersamaan dan persaudaraan yang terkandung dalam budaya makan bakso bersama keluarga dan teman-teman. Makan bakso bersama-sama adalah sebuah momen yang dapat mengumpulkan orang-orang terdekat dalam sebuah kebersamaan yang menyenangkan. Dalam perspektif Islam, kebersamaan dan persaudaraan adalah nilai yang sangat penting, terutama dalam momen-momen penting seperti Lebaran.

Kedua, budaya makan bakso bersama dengan orang yang membutuhkan seperti anak yatim dan fakir miskin juga memiliki makna yang dalam dalam perspektif Islam. Hal ini mengandung nilai berbagi dan kepedulian sosial, yang merupakan salah satu nilai yang sangat ditekankan dalam agama Islam. Dalam momen Lebaran, kita juga diajarkan untuk berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan.

Jadi, filosofi bakso dapat memberikan makna yang dalam dalam momen Lebaran dalam perspektif Islam. Kita dapat melihat kebersamaan, persaudaraan, berbagi, dan kepedulian sosial dalam budaya makan bakso bersama keluarga, teman-teman, dan orang-orang yang membutuhkan. Oleh karena itu, mari kita jadikan momen makan bakso sebagai sebuah momen yang dapat mempererat hubungan kita dengan sesama dan meningkatkan kepedulian sosial kita di momen Lebaran ini.

Kesimpulannya, penulis mencoba untuk menemukan makna Lebaran melalui filosofi bakso dalam perspektif Islam. Makanan bakso juga menjadi simbol kebersamaan dalam masyarakat Indonesia dan momen untuk meningkatkan persaudaraan dan kepedulian sosial. Dalam Islam, Lebaran memiliki makna yang mendalam sebagai momen puncak dari ibadah Ramadan, sebagai ajang introspeksi diri, dan momentum untuk berbuat kebaikan. Media untuk mendapatkan itu semua bisa berupa undangan ngebakso bersama, atau berbagi bakso dengan sesama. Karena bakso, relatif mudah diterima oleh semua kalangan masyarakat.

Dan akhirnya, penting bagi kita untuk senantiasa menjaga keragaman budaya Indonesia dan kebersamaan dalam momen Lebaran. Juga sebuah harapan sedergana agar artikel ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca untuk merayakan Lebaran dengan lebih mendalam melalui budaya makan bakso bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun