Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Anti Kritik: Mengapa Sulit Menerima Kritik dan Cara Mengatasinya

19 April 2023   21:53 Diperbarui: 20 April 2023   20:22 4260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kritik (Sumber dari pixabay)

"Terimalah kritik sebagai anugrah, dan gunakan ia sebagai konsultan gratis sebagai sarana untuk melejitkan potensi dan kinerja Anda"

Seorang pejabat baru-baru ini dituduh mengintimidasi orang yang mengkritik daerah kelahirannya, yang menjadi berita ramai di media massa. Padahal, kasus seperti ini sudah sering terjadi. Kritik sebenarnya adalah hal yang biasa dalam kehidupan kita. Tidak ada yang sempurna dan pasti memiliki kekurangan yang bisa dikritik orang lain. Namun, ada orang yang enggan menerima kritik, bahkan merasa tersinggung ketika dikritik. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan pribadi dan hubungan dengan orang lain.

Setiap orang pasti pernah menerima kritik dari orang lain, baik dalam lingkup pribadi maupun profesional. Tidak semua orang bisa menerima kritik dengan baik, bahkan terkadang kritik bisa membuat orang merasa tersinggung dan tidak mau berkembang lebih lanjut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami betapa pentingnya menerima kritik dan cara mengatasi ketidaknyamanan saat dikritik.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa anti kritik tidak baik dan memberikan tips untuk mengatasi ketidaknyamanan saat dikritik. 

Mari kita belajar untuk menjadi lebih terbuka dan menerima kritik dengan baik!

Menerima Kritik dengan Baik: Pentingnya Membuka Diri pada Masukan

Anti kritik adalah sikap yang menolak menerima saran atau kritik dari orang lain. Ini artinya seseorang tidak bisa atau tidak mau menerima kritik dengan baik.

Banyak orang yang menunjukkan perilaku anti kritik, dimana mereka sulit menerima saran atau masukan dari orang lain. Mereka merasa terancam atau tersinggung, dan kadang-kadang menunjukkan sikap defensif atau menolak saran tersebut.

Contoh perilaku anti kritik adalah mengabaikan kritik yang diberikan, menunjukkan sikap defensif atau menyerang balik, atau bahkan memutuskan hubungan dengan orang yang memberikan kritik. 

Sikap anti kritik ini dapat menghambat kemajuan seseorang karena tidak dapat memperbaiki kelemahan atau kesalahan yang dimiliki.

Oleh karena itu, penting untuk belajar menerima kritik dengan baik dan mengambil manfaat dari masukan yang diberikan untuk memperbaiki diri. Menerima kritik dengan baik dapat membantu kita tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik serta memperbaiki kualitas kinerja kita di berbagai bidang.

Mengenal Ciri-Ciri Orang Anti Kritik dan Pentingnya Menerima Kritik

Setiap orang memiliki kekurangan dan kesalahan. Namun, ada orang yang sulit menerima kritik dari orang lain, bahkan jika disampaikan dengan cara yang baik. Orang-orang ini biasanya disebut sebagai "orang anti kritik". Kita perlu tahu ciri-ciri orang anti kritik agar bisa menghindari dan mengatasinya.

Ciri-ciri orang anti kritik :

1. Mereka sulit menerima kritik atau saran dari orang lain. Mereka merasa terancam atau tersinggung ketika mendengar kritik, sehingga merespons dengan sikap defensif atau menolak.

2. Orang anti kritik merasa sudah cukup baik atau tahu segalanya. Mereka merasa superior dan tidak mau menerima kritik karena merasa sudah sempurna atau tidak memiliki kekurangan.

3. Orang anti kritik tidak ingin dihakimi atau dinilai oleh orang lain. Mereka merasa bahwa kritik atau saran dari orang lain dapat merusak citra atau reputasi mereka. Oleh karena itu, mereka lebih memilih menolak kritik daripada menerima masukan dan memperbaiki diri. Ciri yang keempat, orang anti kritik cenderung menghindari situasi atau orang yang dapat memberikan kritik pada mereka.

Sulit menerima kritik dan berperilaku sebagai orang anti kritik dapat menghambat kemajuan seseorang. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk belajar menerima kritik dengan baik. Kritik dapat menjadi masukan yang berharga untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja kita di berbagai bidang.

Menerima kritik dengan baik dapat membantu kita tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik | pexels.com/cottonbro studio
Menerima kritik dengan baik dapat membantu kita tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik | pexels.com/cottonbro studio

Selain itu, ada beberapa ciri-ciri tambahan dari orang anti kritik, seperti mudah iri dengan apa yang orang lain dapatkan, cenderung antusias dan suka membicarakan dirinya sendiri, kurangnya empati terhadap orang lain, haus kekaguman dari orang lain, suka monopoli pembicaraan dan merasa selalu benar. 

Orang yang memiliki kepribadian narsistik juga cenderung anti kritik karena kurang memiliki empati, haus pujian, egois, manipulatif, dan penuntut.

Jadi, kita perlu mengenali ciri-ciri orang anti kritik dan belajar menerima kritik dengan baik agar bisa terus berkembang dan menjadi lebih baik.

Mengapa orang bersikap atau menjadi anti kritik?

Banyak orang tidak suka mendapat kritik, padahal kritik bisa membantu kita tumbuh dan berkembang. Ada beberapa orang yang bersikap anti kritik, karena faktor psikologis seperti kurang percaya diri atau takut merasa terancam. 

Selain itu, faktor sosial seperti lingkungan yang tidak mendukung kritik atau budaya yang menghindari konflik juga bisa mempengaruhi perilaku anti kritik.

Namun, bersikap anti kritik tidak baik karena bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan kita sebagai individu dan masyarakat. Kita perlu belajar menerima kritik dengan baik dan memperbaiki diri dari sana. Kritik bisa membantu kita memperbaiki diri dan berkembang, jadi jangan takut menerima kritik yang membangun.

Ini Sejumlah Dampak dari Anti Kritik !

Menerima kritik adalah hal yang penting dalam hubungan dengan orang lain. Namun, jika seseorang tidak mau menerima kritik, hal ini dapat merugikan diri sendiri dan hubungan mereka dengan orang lain.

Jika seseorang tidak mau menerima kritik, mereka akan sulit belajar dan berkembang karena tidak mau menerima umpan balik yang membangun dari orang lain. Ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk memperbaiki diri.

Selain itu, sikap anti kritik juga dapat merusak hubungan sosial. Orang yang anti kritik cenderung terlalu defensif dan sensitif terhadap kritik dari orang lain. Ini dapat menyebabkan konflik yang sulit dihindari dan memperburuk hubungan sosial.

Sikap anti kritik juga dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan dan mengelola risiko. Jika seseorang tidak mau mendengarkan masukan dari orang lain, mereka dapat membuat keputusan yang buruk dan meningkatkan risiko kesalahan.

Karena itu, sangat penting untuk terbuka terhadap kritik yang membangun dan memperbaiki diri serta kinerja. Dengan menerima kritik, kita dapat berkembang dan memperbaiki hubungan dengan orang lain.

Ini Sejumlah Manfaat Nyata yang Didapat Bila Tidak Anti-kritik

Menerima kritik bisa bermanfaat untuk kita. Kita jadi lebih terampil dalam menerima masukan dan umpan balik dari orang lain. Ini membantu kita memperbaiki diri. Kita juga bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain dan meningkatkan kemampuan manajemen risiko kita. Jadi jangan anti-kritik ya!

Dalam artikel dari BBC Indonesia, disebutkan bahwa mengambil manfaat dari kritik yang menantang akan selalu sulit, namun pencegahan mental apapun yang kita lakukan dapat membantu kita melakukannya dengan lebih baik.

Cara Efektif untuk Bisa Menjadi Orang yang Tidak Anti-Kritik

Menerima kritik adalah bagian penting dari belajar dan berkembang. Namun, kadang-kadang kita merasa tidak nyaman atau marah saat menerima kritik. Hal ini bisa disebabkan oleh sikap anti-kritik yang kita miliki. Untuk menjadi lebih terbuka terhadap kritik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

1. Kita perlu meningkatkan kemampuan untuk menerima kritik dan umpan balik dengan hati terbuka. Cobalah untuk memahami sudut pandang orang yang memberikan kritik dan gunakan kritik tersebut sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

2. Kita harus terbuka terhadap pendapat dan pandangan orang lain yang mungkin berbeda dengan kita. Dengan mendengarkan orang lain, kita bisa memperoleh pemahaman yang lebih luas dan beragam tentang suatu masalah. Ini bisa membantu kita memperluas pandangan kita dan lebih terbuka terhadap kritik.

3. Kita juga harus melakukan refleksi diri secara teratur. Dengan melakukan refleksi diri, kita bisa mengevaluasi tindakan kita sendiri dan menemukan area di mana kita perlu meningkatkan diri. Ini bisa membantu kita menghindari kesalahan yang sama di masa depan dan meningkatkan kemampuan kita untuk menerima kritik dengan lebih baik.

Jadi, menjadi lebih terbuka terhadap kritik membutuhkan kemampuan untuk menerima kritik dengan hati terbuka, belajar dari orang yang berbeda pendapat, dan melakukan refleksi diri secara teratur. Ini bisa membantu kita untuk belajar dan tumbuh secara pribadi dan profesional. Kita juga bisa memperbaiki cara memberi kritik dengan memberikan umpan balik yang membangun dan positif. Dengan cara ini, kita bisa menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkembang dan belajar bersama.

Tips Menghadapi Orang yang Anti-Kritik dengan Bijak

Kritik adalah hal yang wajar dan membantu kita tumbuh dan berkembang baik di kehidupan pribadi maupun profesional. Namun, tidak semua orang terbuka terhadap kritik. 

Ada orang yang cenderung defensif atau tidak nyaman ketika diberi kritik. Jika Anda menghadapi orang yang anti-kritik, Anda bisa mencoba beberapa strategi berikut:

1. Jangan menyerang. Hindari memulai obrolan dengan memberikan kritik secara langsung. Ini hanya akan membuat situasinya semakin buruk dan orang tersebut akan semakin defensif.
2. Temukan titik temu. Coba pahami alasan di balik perilaku mereka dan cari titik temu. Dengan memahami perspektif mereka, Anda bisa memulai percakapan dengan lebih baik dan mencari cara untuk membantu mereka menjadi lebih terbuka terhadap kritik.
3. Gunakan bahasa diplomatik. Hindari penggunaan kata-kata yang menyerang atau menghakimi. Gunakan kata-kata seperti "Saya memiliki pendapat yang berbeda" atau "Saya merasa ada ruang untuk perbaikan".
4. Berikan alternatif yang positif. Berikan alternatif yang positif, jika mungkin. Misalnya, jika seseorang sedang membuat kesalahan dalam pekerjaannya, ajukan alternatif yang lebih baik dan jelaskan manfaatnya.
5. Beri waktu dan kesempatan. Berikan waktu dan kesempatan bagi orang tersebut untuk merenung dan memikirkan kritik yang diberikan. Biarkan mereka memproses kritik dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki caranya sendiri dalam menerima kritik. Bersikap sabar dan terbuka dalam berkomunikasi adalah kunci untuk mengatasi situasi ini. 

Jangan mengambil kritik secara pribadi dan hindari konfrontasi langsung. Dengarkan dengan baik dan mencoba untuk memahami perspektif mereka. 

Cobalah untuk membangun dialog yang konstruktif dan saling menghargai. Kritik yang disampaikan dengan baik dan sopan dapat membantu kita tumbuh dan menjadi lebih baik.

Psikologi Sosial dan Risk Management dalam Menghadapi Perilaku Anti Kritik

Menerima kritik itu penting untuk tumbuh dan perbaiki diri. Tapi, beberapa orang malah menolak atau serang balik saat dikritik. Itu disebut perilaku anti kritik.

Perilaku ini bisa terjadi karena rendahnya kepercayaan diri, takut kehilangan kendali atau reputasi, tak nyaman dengan konflik, atau ingin mempertahankan pandangan positif tentang diri sendiri. Psikologi sosial bisa membantu kita memahami faktor-faktor ini. Dengan lebih empati dan berempati, kita bisa bantu mereka atasi ketakutan dan kecemasan mereka.

Manajemen risiko juga bisa membantu mengelola risiko yang terkait dengan perilaku anti kritik. Dalam organisasi, perilaku ini bisa mempengaruhi produktivitas dan kinerja. Kita bisa kurangi risikonya dengan pelatihan dan pengembangan keterampilan berkomunikasi yang efektif, menciptakan budaya terbuka terhadap kritik, dan menyediakan mekanisme untuk menangani masalah-masalah yang muncul.

Jadi, psikologi sosial bisa membantu kita memahami perilaku anti kritik, sedangkan manajemen risiko bisa membantu mengurangi risiko yang terkait dengan perilaku tersebut. Dengan begitu, kita bisa mempromosikan budaya terbuka terhadap kritik dan mendukung pertumbuhan dan perbaikan diri.

Kesimpulan

Kita sudah membahas pentingnya menerima kritik dan cara mengatasi ketidaknyamanan saat dikritik. Sikap anti kritik dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan hubungan dengan orang lain. Kita perlu belajar menerima kritik dengan baik dan mengambil manfaat dari masukan yang diberikan untuk memperbaiki diri. 

Ciri-ciri orang anti kritik juga dijelaskan dalam artikel ini. Menerima kritik dengan baik dapat membantu kita tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik serta memperbaiki kualitas kinerja kita di berbagai bidang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun