"Bu, aku pulang" - itulah kalimat yang selalu menggema di dalam hatiku ketika aku menjauh dari desaku. Terdapat begitu banyak rindu yang memenuhi relung hati. Ingin bisa kembali ke pelukan terindah ibu, ke tempat yang selalu membuatku merasa aman dan nyaman. Rindu yang menggebu untuk bisa menikmati menu masakan ibu yang selalu menggoda lidah. Terutama ayam bakar Padang yang baru saja ibu janjikan. Mudik ini adalah keistimewaan.
Bukan hanya itu, aku juga rindu momen suci bersama keluarga. Berbuka dan sahur bersama dengan hidangan istimewa yang selalu disediakan oleh ibu. Sebuah kelapa muda yang segar sudah pasti akan menjadi pesananku, untuk ibu .
Namun, rinduku bukan hanya pada makanan dan minuman semata. Aku juga merindukan kamar yang selalu menjadi saksi bisu atas berbagai kenangan dan harapan. Di kamar itu, aku bisa merenung dan memandang masa depan dengan harapan yang kuat.
Aku rindu untuk membantu ibu sapu halaman, atau pergi ke warung belakang untuk membeli kebutuhan ibu. Seperti buah-buahan segar, untuk jadi es campur, atau juice saja. Di perjalanan pulang, aku selalu bisa mengamati kehidupan sekitar, menangkap momen-momen kehidupan para pedagang yang gigih berjuang mencari nafkah. Foto-fotonya itu, pasti akan disuka ibu.
Sekarang aku kembali membawa cerita-cerita yang tak terhingga. Cerita tugas, kesibukan, dan kilau dunia. Kehidupan di kota, ragam kuliner yang unik, serta keberanian dan semangat hidup orang-orang di sana. Namun, itu semua tak sebanding dengan kebahagiaan dan kehangatan yang akan kurasakan ketika kembali ke pelukan ibu. Bahagiaku hanya ada di pelukan dan kebahagianmu.
Rindukan aku ya Bu... Aku ingin kembali menjalankan ibadah bersama, berbincang-bincang, membaca Alquran bersama, dan menikmati berbagai kajian bersama ibu menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku. Aku ingin berbagi cerita dan pengalaman-pengalaman yang kudapatkan di seberang sana dengan ibu, serta mendapatkan nasihat-nasihat berharga dari ibu.
Ketika harus pergi lagi, doa dan restu dari ibu selalu menjadi bekalku. Doa dan senyum ibu yang tak pernah pudar, selalu mengiringi langkahku di setiap perjalanan. "Bu, aku pulang" - kalimat itu selalu menyejukkan hatiku, dan semoga selalu diiringi dengan doa dan kebahagiaan. Dengan doa, kerinduan dan senyummu.
Bu, aku pulang, sekarang : dengan kerinduan tak tertahankan....
Ramadan ini, In Syaa Allah akan kita menangkan dengan kefitrian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H