Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa, Istiqomah dan Jiwa Mulia: Kunci Kesuksesan dalam Hidup di Era Kekinian

13 April 2023   06:29 Diperbarui: 13 April 2023   06:36 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa dan istiqomah adalah dua kunci penting dalam mencapai jiwa mulia dalam Islam. Puasa memiliki peran penting dalam membersihkan jiwa dan meningkatkan kesadaran spiritual. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang dilarang selama puasa, seseorang dapat memperkuat kemauan dan mengendalikan hawa nafsu. Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan keimanan dan kepercayaan seseorang pada Allah SWT.

Sementara itu, istiqomah merujuk pada keadaan ketika seseorang secara konsisten melakukan hal-hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang buruk. Istiqomah dapat membantu seseorang mencapai jiwa mulia karena dengan konsisten melakukan amalan yang baik, seseorang dapat memperkuat karakter positifnya dan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Contoh nyata orang yang berhasil mencapai jiwa mulia melalui puasa dan istiqomah adalah para sahabat Nabi Muhammad SAW. Mereka merupakan teladan bagi umat Islam karena mampu mencapai tingkat kesucian jiwa yang tinggi melalui puasa dan istiqomah.

Salah satu contoh adalah Abu Bakar As-Siddiq, sahabat yang diakui oleh banyak orang sebagai orang yang paling dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Beliau selalu menjaga istiqomah dalam melakukan amalan baik dan selalu berpuasa, bahkan di luar bulan Ramadan. Dengan istiqomah dalam amalannya dan puasa yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, Abu Bakar As-Siddiq berhasil mencapai jiwa mulia dan menjadi salah satu teladan bagi umat Islam.

Relevansi Konsep Puasa, Istiqomah, dan Jiwa Mulia dalam Kehidupan Kekinian

Konsep Puasa, Istiqomah, dan Jiwa Mulia memiliki relevansi yang besar dalam kehidupan kekinian. Puasa, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki makna lebih dari sekedar menahan makan dan minum. Puasa juga melatih kesabaran, kedisiplinan, dan meningkatkan spiritualitas seseorang. Istiqomah, yang berarti konsisten dan teguh dalam menjalankan ajaran agama, juga penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari godaan dan godaan yang menghalangi kita untuk meraih kesuksesan.

Sementara itu, Jiwa Mulia merujuk pada karakter yang baik, termasuk sikap jujur, santun, dan bertanggung jawab. Jiwa Mulia ini menjadi penting dalam kehidupan kekinian karena semakin banyak tantangan moral yang kita hadapi. Oleh karena itu, Puasa, Istiqomah, dan Jiwa Mulia perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

Tantangan dan hambatan dalam menerapkan konsep ini di era kekinian antara lain adalah gaya hidup yang serba cepat, tekanan pekerjaan yang meningkat, dan pengaruh budaya yang kurang mendukung nilai-nilai agama. Namun, hal-hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk tidak menerapkan konsep Puasa, Istiqomah, dan Jiwa Mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Solusi dan saran untuk tetap mempertahankan Puasa, Istiqomah, dan Jiwa Mulia di era kekinian adalah dengan memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai agama, melatih diri untuk lebih sabar dan disiplin, serta menghindari lingkungan yang kurang mendukung nilai-nilai agama. Kita juga bisa membentuk komunitas yang sejalan dengan nilai-nilai agama untuk saling mendukung dan memotivasi dalam menjalankan konsep-konsep ini.

Dengan menerapkan konsep Puasa, Istiqomah, dan Jiwa Mulia dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencapai kesuksesan yang sejati dan membawa dampak positif bagi diri sendiri, lingkungan sekitar, dan masyarakat secara luas.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun