Kelima, puasa juga memiliki dimensi spiritual yang dapat membantu seseorang lebih tenang dan damai dalam menghadapi situasi yang menimbulkan kemarahan. Dengan memperkuat aspek spiritual, seseorang dapat lebih mudah mengatur emosi dan kemarahan dengan lebih baik.
Namun, perlu diingat bahwa efek puasa pada kemampuan dan regulasi kemarahan dapat berbeda-beda pada setiap individu. Puasa juga bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan kemampuan dan regulasi kemarahan. Ada banyak cara lain yang dapat dilakukan, seperti olahraga, meditasi, atau terapi psikologis.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam berpikir dan regulasi emosi, termasuk kemarahan. Selain itu, puasa juga dapat membantu meningkatkan kontrol diri dan pengalaman keagamaan. Dalam berpuasa, terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia, yang dapat membantu mengurangi kemarahan dan meningkatkan regulasi emosi.
Hanya saja, perlu diingat bahwa efek puasa pada kemampuan dan regulasi kemarahan dapat bervariasi tergantung pada individu dan faktor-faktor lainnya, seperti kondisi kesehatan dan lingkungan sosial.
Puasa Ramadan: Meningkatkan Kebahagiaan Melalui Ketaqwaan Dan Kesadaran Diri
Sebuah riset terbaru yang dilakukan oleh beberapa ahli, menunjukkan bahwa puasa memiliki dampak positif bagi kebahagiaan seseorang. Dalam perspektif Islam, puasa Ramadan dianggap sebagai momen yang tepat untuk mencapai kebahagiaan yang sejati, dan hal ini sering dikaitkan dengan ketakwaan dan kenikmatan dari Allah SWT.
Beberapa studi menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan emosional seseorang, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kebahagiaannya. Selain itu, puasa juga membantu memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT, sehingga memberikan rasa kedamaian dan kebahagiaan.
Namun, efek puasa terhadap kebahagiaan dapat berbeda-beda pada setiap individu, tergantung pada banyak faktor, seperti jenis dan durasi puasa, kondisi kesehatan fisik dan mental, serta aspek psikologis individu.
Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara puasa dan kebahagiaan. Sebuah studi yang dipublikasikan di Academia.edu menemukan bahwa kualitas puasa berkorelasi dengan kebahagiaan santri pondok pesantren, dengan nilai korelasi sedang sebesar 0,466. Selain itu, bulan Ramadan juga dikaitkan dengan perubahan emosi positif pada seorang muslim, yang dapat meningkatkan kebahagiaannya.
Dikutip dari Jurnal Psikologi Islam dan Budaya, bulan Ramadan juga dikaitkan dengan perubahan emosi positif pada seorang muslim, yang dapat meningkatkan kebahagiaannya. Hasil penelitian Abadi, Farid, Bahri dan Chaimi (2012) yang menyatakan bahwa puasa orang Islam dapat menimbulkan kecerdasan spiritual dan kebahagiaan. Penelitian lain yang dipublikasikan di Researchgate.net menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan regulasi kemarahan, kemampuan, dan religiusitas, yang semuanya dapat berkontribusi pada kebahagiaan.
Jadwal Puasa Sunnah & Wajib Dalam Setahun