Pagi hari suasana jalan di komplek perumahan tidaklah begitu ramai. Orang-orang sudah sibuk pergi pagi-pagi dengan kepentingannya masing-masing. Ada yang mengantarkan anak sekolah, ada yang pergi bekerja, berdagang ke pasar, atau pulang sehabis pengajian Kuliah Subuh di masjid perumahan. Suasana ini pas dan cocok untuk menuliskan sesuatu : menulis jurnal. Tak hanya pagi, kadang enakeun pisan menulis jurnal itu bada ashar, sambil ngabuburit menunggu waktu maghrib.
Bagi saya pribadi, menulis jurnal di waktu di bulan Ramadan diutamakan untuk meningkatkan keterampilan menulis dari sisi spiritual. Atau sebuah pengalaman spiritual semisal nostalgia masa kecil di bulan Ramadan. Meskipun demikian, sebenarnya kita pun bisa memanfaatkan masa Ramadan ini untuk mencatat pemikiran dan refleksi Anda tentang Ramadan. Atau mencatat target dan pencapaian Anda selama bulan suci ini.
Keterampilan menulis itu adalah keterampilan yang bisa dilatih. Begitu kata guru bahasa Indonesia saya. Namun, satu hal yang perlu ditekankan adalah rasa bahasa. Yaitu rasa yang sesuai dan memenuhi target pembacanya. Untuk soal yang satu ini, rasanya ini yang agak susah. Maklum, mood menulis kadang dipengaruhi oleh hal-hal tak terduga dari pengaruh luaran sana.
Menulis jurnal biasanya mengacu pada kegiatan mencatat atau mencatat pemikiran, perasaan, pengalaman, atau refleksi pribadi seseorang dalam sebuah buku harian atau dokumen digital. Aktivitas ini sering dilakukan sebagai cara untuk merekam dan merefleksikan kejadian dalam hidup seseorang, baik itu secara pribadi (sisi spiritual), maupun profesional.
Menulis jurnal dapat membantu seseorang untuk lebih memahami dirinya sendiri, mengembangkan kreativitas, memperjelas pemikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi. Selain itu, menulis jurnal juga bisa membantu seseorang untuk mengingat kembali pengalaman yang dianggap berharga di masa lalu dan membantu untuk merencanakan masa depan dengan lebih baik. Ya, semua itu enakeun pisan, dilakukan sambil terus meng-Upgrade Skill menulis di Bulan Ramadan !
Mitos Upgrade Skill Menulis Jurnal
Sejauh pengalaman saya menulis, setidaknya ditemukan 21 mitos tentang upgrade skill menulis jurnal. Ini mitos-mitosnya, lengkap dengan penjelasan lengkapnya.
1. Mitos: Hanya orang yang memiliki bakat alami dalam menulis yang bisa menjadi penulis jurnal yang baik. Padahal, bakat alami mungkin membantu dalam menulis, tetapi menjadi penulis jurnal yang baik lebih banyak bergantung pada pengalaman, keterampilan, dan kerja keras. Keterampilan menulis dapat ditingkatkan dengan praktek dan umpan balik.
2. Ini mitos: Menulis jurnal hanya tentang mengekspresikan diri dan ide-ide Anda, bukan tentang bagaimana menulis yang benar. Penjelasannya, menulis jurnal memang tentang mengekspresikan diri, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk menulis dengan jelas, padat, dan terstruktur. Untuk menjadi penulis jurnal yang baik, penting untuk mempelajari aturan tata bahasa dan penulisan yang benar.
3. Mitos juga, menulis jurnal hanya untuk orang yang memilik waktu luang. Padahal, menulis jurnal bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan jika Anda sibuk dengan pekerjaan atau tugas-tugas lainnya. Menulis jurnal dapat dilakukan dalam waktu singkat setiap hari, seperti beberapa menit sebelum tidur atau saat sarapan.