Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tauhid: Kunci Membangun Produktivitas, Kreativitas, dan Kualitas Kerja yang Berkah dan Bermakna

25 Maret 2023   16:26 Diperbarui: 25 Maret 2023   16:27 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menerapkan prinsip tauhid dalam pekerjaan maka akan dibukakan keberkahan dan kebermaknaan | Foto : Pexels/Rayn L

Selain itu, seorang muslim harus menghindari perilaku yang bertentangan dengan prinsip Islam, seperti korupsi, pencurian, dan kecurangan dalam bisnis. Juga harus mampu mengambil keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip Islam, seperti keadilan, transparansi, dan kebenaran.

Penting juga bagi seorang muslim untuk meningkatkan kualitas kerja dengan niat ibadah. Yaitu, dengan menjadikan pekerjaan sebagai sarana untuk mendapatkan ridha Allah dan memperoleh keberkahan hidup. Karena itu, pekerjaan harus dilakukan dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Dengan cara ini, seorang muslim akan lebih produktif, kreatif, dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya.

Dalam implementasi tauhid dalam profesi, seorang muslim juga harus memperhatikan pentingnya memiliki hubungan yang baik dengan sesama. Hubungan yang baik dapat membawa manfaat bagi semua pihak. Meminta maaf dengan benar dan tulus bila salah, atau ada salah paham. Juga penting untuk memperbaiki hubungan dengan rekan kerja dan meningkatkan kualitas kerja dengan niat ibadah.

Secara keseluruhan, implementasi tauhid dalam profesi dapat membantu seorang muslim untuk menjalani pekerjaannya dengan cara yang baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan demikian, pekerjaan dapat menjadi sarana beribadah dan membawa keberkahan hidup, serta memberikan manfaat bagi diri sendiri, rekan kerja, dan lingkungan sekitar.

Tantangan Dalam Penerapan Tauhid di Tempat Kerja dan Cara Mengatasinya

Tantangan dalam penerapan tauhid di tempat kerja dapat meliputi gaji yang rendah, bos yang otoriter, pekerjaan yang bertentangan dengan prinsip Islam, masalah sumber daya manusia dan kepegawaian. Juga menghindari riba, judi, atau hal-hal yang diharamkan dalam Islam.

Selain itu, bos yang otoriter dan masalah sumber daya manusia dan kepegawaian juga dapat menjadi tantangan tersendiri. Gaji yang rendah juga dapat menjadi tantangan, karena dapat mempengaruhi kesejahteraan, kebahagiaan hidup, dan kehidupan sehari-hari karyawan. Karenanya, atasi tantangan itu dengan memperkuat iman dan taqwa, serta mengimplementasikan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Hal lain, bangun komunikasi yang jelas dan efektif dengan rekan kerja. Baik dalam hal professional, maupun personal. Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan dengan rekan kerja dan meningkatkan kualitas kerja secara keseluruhan. Pada saat yang sama, batasi interaksi dan jaga jarak dengan rekan kerja yang kasar atau tidak menyenangkan. Hindari perilaku yang merugikan orang lain dan berlaku adil dalam segala hal.

Bos yang otoriter juga bentuk lain tantangan di tempat kerja. Gaya kepemimpinannya bisa jadi membuat bawahannya merasa terintimidasi atau tidak dihargai. Hal ini dapat memicu konflik dalam diri seseorang. Atau mereka mungkin merasa terpaksa melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan keyakinan mereka.

Masalah sumber daya manusia dan kepegawaian juga dapat menjadi tantangan. Bisa jadi seseorang mungkin merasa sulit untuk menemukan rekan kerja yang memiliki nilai-nilai yang sama. Bentuk tantangan lainnya adalah bagaimana mempertahankan pekerjaan mereka, sementara mereka kekurangan keterampilan atau pengalaman.

Dalam menghadapi tantangan ini, seseorang perlu memiliki sikap profesional yang kuat dan memperkuat iman serta keyakinan dalam praktek sehari-hari, serta tetap berusaha untuk mengambil tindakan yang tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip tauhid. Dengan demikian, penerapan tauhid dalam hubungan dengan sesama di tempat kerja dapat membantu meningkatkan kualitas kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun