Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengatasi Krisis Citra di Kemenkeu: Perbaikan Remindset, Strong Leadership, dan Sistem yang Efektif

25 Maret 2023   12:45 Diperbarui: 26 Maret 2023   04:15 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun kredibilitas harus dengan integritas dan tindakan yang benar sejak awal | Kompas.com/Andreas Lukas Altobeli

Ada kesan sekarang ini, peran dan proaktivitas dari Inspektorat Jenderal seolah sekarang "dikalahkan" oleh ciutan netizen, dan keluhan yang menjadi viral di medsos. Jangan heran, bila ada ungkapan di masyarakat bahwa "harus viral dulu, baru sebuah masalah akan ditangani dengan serius".

Ketiga, sistem yang baik akan membantu organisasi atau kemenkeu untuk lebih terstruktur dan efisien dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Dengan memiliki sistem yang baik, tugas-tugas dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efektif, serta meminimalkan kesalahan dan kekeliruan. 

Dalam keseluruhan, perbaikan remindset, strong leadership, dan sistem yang baik, adalah faktor penting dalam mencapai kesuksesan dalam organisasi atau kementrian.

Pembenahan Etika Kerja dan Penggunaan Medsos di Ditjen Bea Cukai Kemenkeu

Beberapa waktu lalu, seorang pegawai Bea dan Cukai membuat ciutan tak pantas di media sosial, dan menjadi sorotan publik.

Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Keuangan perlu melakukan pembenahan etika kerja dan penggunaan media sosial di Ditjen Bea Cukai dan Kemenkeu secara menyeluruh.

Pertama-tama, dibutuhkan strategi pembenahan yang baik, benar, dan efektif dalam meningkatkan pengawasan dan pelatihan etika kerja dan penggunaan media sosial bagi pegawai di Ditjen Bea Cukai Kemenkeu. 

Pimpinan harus bertindak tegas dengan memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar etika kerja dan peraturan. Termasuk yang terkait dengan penggunaan media sosial, serta memberikan pelatihan dan pengawasan yang lebih ketat pada pegawai.

Tahapan pembenahan dapat dimulai dengan melakukan evaluasi internal terhadap manajemen dan pengawasan pegawai di Ditjen Bea Cukai Kemenkeu. Menyusun program pelatihan etika kerja dan penggunaan media sosial bagi pegawai. Juga menegakkan sanksi tegas bagi pegawai yang melanggar peraturan dan etika kerja.

Selain itu, perlu juga dilakukan kampanye edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya etika dan sopan santun dalam menggunakan media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun