Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Faktor-Faktor di Balik Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Ramadan dan Lebaran

18 Maret 2023   16:33 Diperbarui: 20 Maret 2023   08:50 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harga kenaikan bahan kebutuhan pokok di RI harus diatasi dengan program swasembada, ketahanan dan kedaulatan pangan | Kompas.com/BayuApriliano

Selain itu, juga perlu mengendalikan impor dan meningkatkan produksi pangan dalam rangka mencapai kedaulatan pangan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok seperti gula pasir, telur, kedelai, minyak goreng, gas dan daging menjelang Ramadan atau Lebaran terjadi karena beberapa faktor. 

Antara lain karena kenaikan permintaan, distribusi yang memakan waktu, kondisi iklim yang tidak menentu, penambahan biaya operasional, ketersediaan bahan pokok yang terbatas, persaingan yang lebih ketat, dan euforia masyarakat dalam merayakan hari raya. 

Meskipun demikian, pemerintah merespons dengan berbagai kebijakan atau melakukan pengaturan harga untuk menstabilkan harga pangan menjelang Ramadan.

Pemerintah memastikan agar harga tetap stabil di pasaran dengan melakukan pemantauan harga dan memberikan edukasi kepada pembeli tentang cara memilih bahan pokok yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. 

Meskipun kenaikan harga kebutuhan pokok masih terjadi setiap tahunnya, upaya pemerintah dalam menstabilkan harga pangan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka selama bulan Ramadan.

Sebagai konklusi, penting bagi masyarakat untuk membandingkan harga dan mengevaluasi opsi sebelum membeli produk atau menggunakan jasa selama Ramadan atau Lebaran.

Menteri-menteri terkait diharapkan dapat menjelaskan strategi pemerintah untuk menjaga ketersediaan bahan pokok selama periode menjelang Ramadan dan Lebaran, upaya yang telah dilakukan untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan pada bahan pokok selama periode tersebut, dan apakah ada upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Potensi sumber daya alam di Indonesia sangat memungkinkan negara ini mampu menjadi negara yang berswasembada pangan, punya ketahanan pangan, dan bahkan kedaulatan pangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun