Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar dan Platform Merdeka Mengajar: Revolusi Pendidikan Menuju Pendidikan yang Lebih Baik

13 Maret 2023   06:07 Diperbarui: 13 Maret 2023   06:51 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum diterapkan secara luas, program Merdeka Belajar telah disosialisasikan dan disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka. Pemerintah juga memperkuat siswa dan tenaga pengajar melalui berbagai bantuan pendidikan serta memberikan otoritas pengelolaan pendidikan kepada sekolah dan pemerintah daerah.

Selain program Merdeka Belajar, pemerintah juga memperkenalkan empat pilar literasi teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari transformasi digital. Pilar-pilar tersebut mencakup digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Pemerintah memberikan pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran paradigma baru, dan perencanaan berbasis data bagi sekolah penggerak.

Peran guru dan orang tua siswa sangat penting dalam pembangunan karakter siswa. Melibatkan siswa dan guru secara aktif dalam proses belajar-mengajar diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Kemendikbudristek terus melakukan upaya untuk memperkuat pilar pendidikan dengan mengembangkan sistem pendidikan nasional. Diharapkan, melalui program Merdeka Belajar dan literasi teknologi informasi, masyarakat Indonesia dapat memperoleh akses dan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Dukungan Dan Kritik Terhadap Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Krisis Pembelajaran

Kurikulum Merdeka telah menjadi solusi bagi krisis pembelajaran di Indonesia dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Untuk memastikan keberhasilannya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyediakan alat peraga, pelatihan, dan sumber belajar bagi guru, kepala sekolah, dan siswa. Kurikulum ini dirancang dengan sederhana, memberikan keleluasaan bagi lembaga pendidikan untuk berinovasi, dan dapat diimplementasikan dengan menggerakkan komunitas belajar.

Meskipun mendapat kritik dari beberapa pihak, Kurikulum Merdeka tetap dianggap sebagai alternatif yang efektif dalam mengatasi krisis pembelajaran. Beberapa kritikus berpendapat bahwa penyederhanaan isi pembelajaran tidak akan cukup meningkatkan kualitas pendidikan, namun para pendukung berpendapat bahwa Kurikulum Merdeka akan mengurangi beban guru dan mempromosikan pembelajaran berbasis proyek.

Dalam rangka mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan baik, diperlukan dukungan dari berbagai pihak dan praktik yang baik. Komunitas belajar yang terdiri dari guru, orang tua, dan siswa dapat menjadi salah satu praktik yang efektif dalam memastikan keberhasilan Kurikulum Merdeka. Meskipun masih ada kritik yang perlu diatasi, Kurikulum Merdeka memberikan alternatif baru bagi lembaga pendidikan untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Kesimpulan

Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar adalah kebijakan dari Kemendikbudristek untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih fleksibel dan adaptif. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memulihkan ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi Covid-19. Yaitu dengan memberikan kebebasan kepada guru dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

Sementara itu, Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013. Sistem pembelajaran dalam kurikulum ini berbasis proyek tertentu (Project Based Learning) dan lebih menekankan pada kemandirian siswa dalam belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun