Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Memberikan Kebebasan Belajar dan Mengoptimalkan Potensi Siswa

11 Maret 2023   07:31 Diperbarui: 11 Maret 2023   08:09 2267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru, kepala sekolah, dinas pendidikan dan sejumlah pemangku kepentingan, kiranya perlu terus mensosialisasikan kurikulum merdeka ini. Termasuk didalamnya, mampu memberikan sejumlah pertanyaan yang sering dilontarkan masyarakat. Antara lain seperti :

1. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka dan apa tujuannya?
2. Apa saja perbedaan antara Kurikulum Merdeka dengan kurikulum lainnya yang telah ada sebelumnya?
3. Bagaimana Kurikulum Merdeka dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah?
4. Apa saja praktik baik dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang harus diterapkan oleh guru dan sekolah?
5. Apa tantangan yang mungkin dihadapi dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan bagaimana cara mengatasinya?
6. Apa dampak dari Kurikulum Merdeka pada siswa dan proses pembelajaran di sekolah?
7. Bagaimana peran orang tua dan masyarakat dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka?
8. Bagaimana pemerintah berperan dalam memastikan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka?
9. Apa evaluasi yang dilakukan terhadap implementasi Kurikulum Merdeka dan bagaimana cara meningkatkan efektivitasnya?
10. Bagaimana sekolah-sekolah di daerah terpencil atau yang memiliki keterbatasan akses teknologi dapat mengadopsi Kurikulum Merdeka secara efektif?

Implementasi Kurikulum Merdeka

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Baik oleh para pemangku kepentingan, seperti guru, kepala sekolah, komite sekolah, dinas pendidikan, asosiasi profesi guru maupun oleh pemerintah daerah. Antara lain meliputi :

1. Guru dan kepala sekolah harus belajar mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar
2. Kepala sekolah harus menjadi pemimpin pembelajaran
3. Perlu dilakukan perencanaan program pembelajaran yang matang
4. Guru dan sekolah harus meningkatkan kompetensi untuk menghadapi perubahan dari Kurikulum Merdeka
5. Perlu merancang pembelajaran dan asesmen kurikulum yang disesuaikan dengan lingkungan sekolah, sarana, dan prasarana yang tersedia.
6. Memberlakukan standar manajemen operasional sekolah dan kualitas pendidian dan pengajaran yang lebih baik.
7. Menciptakan ekosistem belajar yang kondusif dengan melibatkan para pemangku kepentingan di dunia pendidikan secara sinergis dan kolaboratif.

Kesimpulan

Kurikulum Merdeka adalah salah satu opsi kurikulum yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan, selain Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat. Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keunggulan, antara lain fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik, memberikan kemerdekaan kepada peserta didik, guru, dan sekolah dalam memilih pembelajaran yang sesuai, dan lebih relevan serta interaktif.

Dukungan penerapan Kurikulum Merdeka untuk guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan diberikan berupa penyediaan perangkat ajar, pelatihan, dan penyediaan sumber belajar bagi guru, kepala sekolah, komite sekolah, asosiasi profesi guru, dan pemerintah daerah, serta jaminan mengajar dan tunjangan profesi guru.

Manfaat Kurikulum Merdeka meliputi fokus pada materi esensial, memfasilitasi pengembangan karakter, dan mendorong kerangka yang fleksibel. Dalam Kurikulum Merdeka, dialokasikan sekitar 20-30% jam pelajaran yang digunakan untuk aktivitas kokurikuler berupa projek penguatan profil pelajar.

Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menjadi upaya dan tonggak untuk meningkatkan pembelajaran yang berkualitas dan mampu menghasilkan putra-putri bangsa yang berprestasi di tingkat global, serta berkarakter Pancasila. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kompasiana mengajak para tenaga pendidik, pemerhati pendidikan, pelajar, mahasiswa/i, orang tua, dan blogger untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menerapkan Kurikulum Merdeka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun