Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fenomena Pamerria: Benarkah Bisa Memicu Anak Pamer Harta?

28 Februari 2023   06:38 Diperbarui: 2 Maret 2023   15:15 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena pamerria kini semakin menjadi dan menggila dimana-mana | Foto: unsplash.com/ALi

Ketiga, flexing atau pamer kekayaan di media sosial semakin marak dewasa ini. Oleh karena itu, penting untuk mengingatkan orang-orang agar tidak melakukannya. 

Ajak mereka untuk bersedekah atau memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan. Ingatkan mereka bahwa berderma dan memberikan sumbangan akan mereka rasakan dengan nilai kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar.

Keempat, sebagai umat beragama, kita diajarkan untuk selalu bersikap rendah hati dan tidak pamer atau mencari perhatian. Beri pengertian dengan cara yang baik dan lembut tentang nilai-nilai keagamaan. Yaitu dengan menekankan pada pentingnya keberkahan dan kebahagiaan dalam memberi dan berbagi. 

Doakan agar orang tersebut mendapatkan hidayah dan kesadaran untuk tidak memamerkan apa pun. Hobi, komunitas, aktivitas, isian waktu luang, liburan, gelar, harta, kekayaan, jabatan, networking, kedekatan, kekuasaan, atau apa pun.

Terakhir, dalam hal apapun, kita sebagai umat beragama harus selalu mengedepankan akhlak yang baik. Berusaha untuk memberikan pengaruh positif pada lingkungan sekitar kita. 

Dengan begitu, kita dapat menjadi panutan bagi orang lain. Lalu mengajak mereka untuk bersikap rendah hati dan memberikan manfaat bagi orang lain.

Hidup sederhana, bersahaja, berlatih bersabar, rida atas pemberian-Nya, dan senantiasa bersyukur dengan apa yang kita punya. Maka, Insya Allah, anak-anak kita, sahabat dan kolega kita, akan mendapat manfaat dari kehadiran kita di dunia.

Ingatlah pesan ini: Saat anak serba mudah diberi, ia akan jadi generasi strawberi. Saat anak dipacu sering berlatih mandiri dan berlari, ia akan terbang tinggi jadi rajawali. Percayalah ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun