Ketiga, flexing atau pamer kekayaan di media sosial semakin marak dewasa ini. Oleh karena itu, penting untuk mengingatkan orang-orang agar tidak melakukannya.Â
Ajak mereka untuk bersedekah atau memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan. Ingatkan mereka bahwa berderma dan memberikan sumbangan akan mereka rasakan dengan nilai kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar.
Keempat, sebagai umat beragama, kita diajarkan untuk selalu bersikap rendah hati dan tidak pamer atau mencari perhatian. Beri pengertian dengan cara yang baik dan lembut tentang nilai-nilai keagamaan. Yaitu dengan menekankan pada pentingnya keberkahan dan kebahagiaan dalam memberi dan berbagi.Â
Doakan agar orang tersebut mendapatkan hidayah dan kesadaran untuk tidak memamerkan apa pun. Hobi, komunitas, aktivitas, isian waktu luang, liburan, gelar, harta, kekayaan, jabatan, networking, kedekatan, kekuasaan, atau apa pun.
Terakhir, dalam hal apapun, kita sebagai umat beragama harus selalu mengedepankan akhlak yang baik. Berusaha untuk memberikan pengaruh positif pada lingkungan sekitar kita.Â
Dengan begitu, kita dapat menjadi panutan bagi orang lain. Lalu mengajak mereka untuk bersikap rendah hati dan memberikan manfaat bagi orang lain.
Hidup sederhana, bersahaja, berlatih bersabar, rida atas pemberian-Nya, dan senantiasa bersyukur dengan apa yang kita punya. Maka, Insya Allah, anak-anak kita, sahabat dan kolega kita, akan mendapat manfaat dari kehadiran kita di dunia.
Ingatlah pesan ini: Saat anak serba mudah diberi, ia akan jadi generasi strawberi. Saat anak dipacu sering berlatih mandiri dan berlari, ia akan terbang tinggi jadi rajawali. Percayalah ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H