Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Pelatihan dan Dukungan untuk Karyawan Menghadapi Tantangan AI di Tempat Kerja

1 Maret 2023   06:07 Diperbarui: 1 Maret 2023   07:21 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat waktu istirahat makan siang, tanpa sengaja, saya mendengar obrolan menarik beberapa karyawan. Sebelumnya, di tempat lain, hal yang sama pun terjadi. Obrolan itu tak jauh dari soal banjirnya kehadiran aplikasi kecerdasan buatan dalam pekerjaan. Ada yang mengeluhkan karena pekerjaannya bisa hilang dan digantikan, ada juga was-was bahwa privasi chatnya direkam perusahaan.

Hal yang lucu, ada karyawan yang hampir seminggu ini nyaris tak mengerjaan apa pun di kantor. Namun sibuk mengeksplorasi beragam aplikasi kecerdasan buatan dan membandingkannya satu sama lain. Dalihnya, "Saya harus yakin dulu, karena versi berbayarnya dari uang pribadi saya nih !".

Digabung jadi satu, di artikel ini, saya ingin berbagi topik-topik yang sering dikeluhkan karyawan itu. Yaitu yang  berkaitan dengan banjirnya aplikasi kecerdasan buatan. Memang kehadiran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. 

Namun, penggunaan AI juga menimbulkan berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh karyawan dan pimpinan HR. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mempertimbangkan solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan tersebut agar karyawan dapat meningkatkan kreativitas, produktivitas dan kesejahteraan mental mereka. 

Dalam artikel ini juga akan disampaikan beberapa solusi yang dapat membantu organisasi dalam mengatasi tantangan AI di tempat kerja. Sekalogus untuk membangun keseimbangan yang sehat antara teknologi dan karyawan.

5 Tantangan Karyawan di Era Kecerdasan Buatan: Mengatasi Ketidakpastian, Ketergantungan Teknologi, dan Kebijakan Privasi

Aplikasi kecerdasan buatan (AI) dan teknologi kini berkembang semakin pesat. Seiring dengan itu, karyawan seringkali mengeluhkan beberapa hal terkait penggunaan AI di tempat kerja. Berikut adalah beberapa topik yang sering dikeluhkan karyawan yang saya tangkap. Tentu, terkait dengan banjirnya aplikasi kecerdasan buatan itu :

1. Ketidakpastian pekerjaan. Banyak karyawan yang khawatir bahwa penggunaan AI akan menggantikan pekerjaan mereka dan membuat mereka di-PHK. Karyawan yang khawatir tentang ini mungkin mengeluhkan kurangnya kepastian pekerjaan mereka di masa depan.

2. Ketergantungan pada teknologi. Karyawan mungkin merasa bahwa mereka terlalu bergantung pada teknologi dan AI. Sehingga lama kelamaam dirasakan bahwa ini dapat membatasi kreativitas dan inovasi. Ada juga yang mengkhawatirkan penggunaan AI dapat menghilangkan peran mereka dalam pengambilan keputusan dan tindakan dalam pekerjaan.

3. Kebijakan privasi. Penggunaan AI dapat memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan memproses data pribadi karyawan. Kekhawatiran ini mungkin menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data. Mereka tidak nyaman dengan penggunaan AI dalam pengumpulan dan pengolahan data pribadi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun