Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Mengatasi Dampak Negatif Kecerdasan Buatan: Peran Penting Psikologi

27 Februari 2023   09:14 Diperbarui: 27 Februari 2023   09:22 4587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak perlulah kini kita membanding-bandingkan kecerdasan alami dan kecerdasan buatan. Memanfaatkan dan menggabungkan kecerdasan buatan dan kecerdasan alami manusia dengan cara yang lebih bijaksana, rasanya itu lebih penting. Seperti memanfaatkan kekuatan masing-masing dalam pengambilan keputusan yang kompleks.

Selain itu, diperlukan regulasi dan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan kecerdasan buatan dalam industri dan masyarakat secara umum. Khususnya, untuk meminimalkan risiko kerugian dan memastikan pengambilan keputusan yang adil dan akurat. Lalu, dilengkapi juga dengan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kecerdasan buatan juga penting. Khususnya untuk menghindari ketergantungan yang berlebihan dan memaksimalkan manfaat yang bisa didapatkan.

Dalam kesimpulannya, manusia harus memahami bahwa kecerdasan buatan memiliki keuntungan, namun tidak dapat menggantikan kelebihan kecerdasan alami manusia. Terlalu terpukau dengan kecerdasan buatan dapat mengakibatkan manusia kehilangan kontrol dan kepercayaan dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, peran psikologi sangat penting dalam membantu manusia memahami teknologi AI dan memaksimalkan kelebihan kecerdasan alami dalam pengambilan keputusan

Dengan kata lain, kita membutuhkan solusi yang efektif untuk mengatasi dampak negatif kecerdasan buatan pada kehidupan manusia. Caranya dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman manusia terhadap kelebihan dan kelemahan teknologi AI. Selain itu, manusia harus tetap mempertahankan peran penting kecerdasan alami dalam pengambilan keputusan. Khususnya yang memerlukan penilaian moral, kreativitas, dan empati. 

Dalam hal ini, peran psikologi sangat penting dalam membantu manusia memahami bagaimana teknologi AI bekerja. Yaitu memaksimalkan kelebihan kecerdasan alami manusia, dan mengelola dampak dari kecerdasan buatan pada kehidupan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun