Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Meningkatkan Produktivitas Karyawan di Era Digital: Membangun Budaya Kerja Inklusif, Bahagia dan Produktif

22 Februari 2023   07:45 Diperbarui: 22 Februari 2023   08:01 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karyawan produktif dan bahagia itu aset termahal perusahaan di era multi disruptif | Pexels.com/Yan Krukau

2. Memberikan pelatihan dan pendidikan. Perusahaan harus memberikan pelatihan dan pendidikan secara terus menerus kepada karyawan agar mereka terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Hal ini akan membantu karyawan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan cara kerja yang terus berubah.

3. Menetapkan tujuan yang jelas. Karyawan perlu mengetahui tujuan perusahaan dan bagaimana pekerjaan mereka berkontribusi terhadap tujuan tersebut. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, karyawan akan lebih termotivasi untuk bekerja dengan lebih produktif.

4. Memberikan umpan balik secara teratur. Umpan balik yang diberikan secara positif dan konstruktif akan membantu karyawan meningkatkan kinerja mereka. Perusahaan harus memberikan umpan balik secara teratur agar karyawan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

5. Menerapkan fleksibilitas kerja. Karyawan dapat bekerja dari mana saja dan kapan saja di era digital ini. Perusahaan harus menerapkan fleksibilitas kerja agar karyawan dapat bekerja dengan cara yang paling efektif bagi mereka.

6. Mempromosikan budaya kerja yang inklusif. Budaya kerja yang inklusif akan membantu karyawan merasa diterima dan dihargai di tempat kerja. Hal ini akan membantu karyawan untuk bekerja dengan lebih produktif.

7. Mengakui dan menghargai kontribusi karyawan. Karyawan yang merasa diakui dan dihargai akan lebih termotivasi untuk bekerja dengan lebih produktif. Perusahaan harus mengakui dan menghargai kontribusi karyawan agar mereka merasa dihargai di tempat kerja.

8. Menyediakan waktu untuk istirahat. Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik karyawan. Perusahaan harus menyediakan waktu yang cukup untuk istirahat agar karyawan dapat bekerja dengan lebih produktif.

9. Menghindari overload pekerjaan. Memberikan terlalu banyak pekerjaan kepada karyawan dapat membuat mereka merasa terbebani dan menurunkan produktivitas mereka. Perusahaan harus memastikan bahwa pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kapasitas dan keterampilan karyawan.

10. Memiliki sistem penghargaan dan insentif yang jelas. Sistem penghargaan dan insentif yang jelas dan adil akan membantu karyawan merasa termotivasi untuk bekerja dengan lebih produktif. Perusahaan harus memiliki sistem penghargaan dan insentif yang jelas agar karyawan merasa dihargai dan termotivasi.

Keseimbangan Antara Kebahagiaan dan Produktivitas: Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat dan Mendukung

Pertanyaan mengenai hubungan antara kebahagiaan dan produktivitas sering kali menggelitik. Apakah yang harus didahulukan, kebahagiaan atau produktivitas karyawan? Sebenarnya, keduanya saling terkait dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun