Integritas akademik sangat penting dalam membangun kepercayaan dan menjaga kredibilitas lembaga akademik. Melalui integritas akademik, mahasiswa dan peneliti dapat membangun kredibilitas dan reputasi baik bagi diri mereka sendiri dan lembaga akademik tempat mereka belajar atau bekerja.
Mengenal Faktor-faktor yang Memengaruhi Tindakan Tidak Mencerminkan Integritas Akademik
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan sikap, ucapan, perilaku, atau tindakan yang tidak mencerminkan integritas akademik. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi perilaku individu termasuk :
1. Tekanan akademik yang berlebihan. Tekanan untuk sukses dalam bidang akademik, termasuk tekanan yang bernuansa politis, dapat menyebabkan seseorang merasa terpaksa untuk melakukan tindakan yang tidak jujur atau curang, seperti mencontek pada ujian atau plagiarisme.
2. Ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan dapat menyebabkan seseorang merasa terpaksa untuk melakukan tindakan yang tidak jujur atau curang, seperti mencontek atau plagiat.
3. Kurangnya pengawasan atau pemantauan. Kurangnya pengawasan atau pemantauan dapat membuat seseorang merasa bebas untuk melakukan tindakan yang tidak jujur atau curang tanpa takut sanksi atau hukuman.
4. Lingkungan yang tidak mendukung integritas. Lingkungan yang tidak mendukung integritas atau yang mempromosikan tindakan yang tidak jujur atau curang dapat memengaruhi perilaku individu.
5. Dorongan untuk mendapatkan keuntungan. Dorongan untuk mendapatkan keuntungan atau mendapatkan pengakuan dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan yang tidak jujur atau curang, seperti memalsukan hasil penelitian atau menyebar informasi yang tidak akurat.
6. Kurangnya pemahaman tentang etika akademik. Kurangnya pemahaman tentang etika akademik dapat membuat seseorang melakukan tindakan yang tidak jujur atau curang tanpa menyadari dampak buruknya.
7. Ketidakpercayaan pada sistem. Ketidakpercayaan pada sistem atau otoritas dapat membuat seseorang merasa tidak peduli dengan nilai atau etika yang berlaku dan merasa bahwa tindakan yang tidak jujur atau curang adalah cara yang diterima untuk mendapatkan keuntungan.
Penting untuk mengenali faktor-faktor yang dapat memengaruhi perilaku individu dan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung integritas akademik dan menekankan pada pentingnya etika akademik.
Contoh Sikap, Ucapan, dan Perilaku yang Bertentangan dengan Integritas Akademik
Berikut adalah beberapa contoh sikap, ucapan, perilaku, atau tindakan yang tidak mencerminkan integritas akademik :
1. Plagiarisme. Menggunakan tulisan, ide, atau karya orang lain tanpa memberikan sumber referensi atau memberikan kredit yang pantas kepada penulis atau penciptanya.
2. Kecurangan. Contoh kecurangan ini meliputi : mencontek pada ujian. Juga mengerjakan tugas akademik untuk orang lain, atau meminta bantuan orang lain untuk membuatkan karya ilmiah kepada joki ilmiah. Bisa juga melakukan tindakan lain yang bertujuan untuk merugikan orang lain atau mendapatkan keuntungan yang tidak pantas.
3. Kebijakan ketidaktepatan. Menyampaikan informasi yang tidak akurat, tidak lengkap, atau menyesatkan dengan tujuan untuk mengelabui atau memanipulasi orang lain.
4. Pelanggaran etika penelitian. Melanggar etika penelitian, seperti dengan melakukan pencurian data, menipu atau memalsukan hasil penelitian, atau melanggar hak kekayaan intelektual orang lain.
5. Konflik kepentingan. Mengambil keuntungan pribadi atau kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kepentingan lembaga atau orang lain.
6. Penyelewengan dana. Menggunakan dana penelitian atau dana lembaga untuk kepentingan pribadi atau kepentingan yang tidak sesuai dengan tujuan lembaga atau penelitian. Bentuk lain adalah pungutan liar ilegal, mark up (penggelembungan anggaran) dan korupsi.
7. Meninggalkan tanggung jawab. Tidak mematuhi aturan dan tenggat waktu yang ditetapkan, atau tidak memberikan hasil kerja yang berkualitas dan dipertanggungjawabkan.
8. Diskriminasi. Menyebarkan atau mempromosikan pandangan atau tindakan yang berdiskriminasi terhadap kelompok atau individu tertentu berdasarkan karakteristik pribadi seperti ras, agama, gender, atau orientasi seksual.
Sikap, ucapan, perilaku, atau tindakan yang tidak mencerminkan integritas akademik dapat mengurangi kredibilitas individu atau lembaga dan dapat mengakibatkan sanksi atau hukuman yang serius. Oleh karena itu, penting bagi individu dan lembaga untuk memastikan bahwa mereka mematuhi prinsip-prinsip integritas akademik.