Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tangani Karyawan Psikopat dengan Bijak: Strategi dan Pendekatan yang Efektif

19 Februari 2023   06:07 Diperbarui: 19 Februari 2023   22:25 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karyawan Psikopat | Image : Forbes.com

Gejala gangguan kepribadian psikopatik

Gangguan kepribadian psikopatik memiliki ciri-ciri perilaku dan gejala yang khas. Ada beberapa gejala umum yang sering ditemukan pada individu dengan gangguan kepribadian psikopatik. Yaitu antara lain : kurangnya empati dan rasa bersalah terhadap orang lain, perilaku impulsif tanpa memikirkan konsekuensi. Gejala lainnya bisa berupa manipulasi, pembohongan, kekerasan (meskipun tidak selalu), dan ketidakstabilan emosional.

Seorang psikolog, bisasanya suka mendiagnosis gangguan kepribadian psikopatik ini melihat tidak hanya pada gejala yang ditunjukkan. Tetapi juga pada pola perilaku jangka panjang, dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Jika ada karyawan yang mengalami gejala-gejala tersebut, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari tenaga medis terlatih melalui bagian SDM.

Psikopat Mencari Kekuasaan dan Kepuasan Pribadi

Individu dengan gangguan kepribadian psikopatik memiliki motivasi dan tujuan yang berbeda-beda. Namun, kebanyakan dari mereka mencari kekuasaan, kontrol, dan kepuasan pribadi tanpa memperhatikan perasaan atau kesejahteraan orang lain. Mereka cenderung menggunakan manipulasi, pembohongan, dan kekerasan untuk memperoleh keuntungan pribadi.

Tujuan dan motivasi lain yang mungkin dicari oleh psikopat antara lain: kebutuhan untuk merasa "hidup", merasa superior, atau hanya memperoleh keuntungan pribadi tanpa memperdulikan perasaan orang lain. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua psikopat memiliki tujuan atau motivasi yang sama. Setiap individu memiliki keinginan yang berbeda-beda dan tidak semuanya melakukan tindakan kekerasan atau merugikan orang lain.

Karakteristik yang Membuat Seseorang Rentan Jadi Sasaran Psikopat

1. Orang dengan gangguan kepribadian psikopatik dapat memilih siapa pun sebagai target, tapi ada beberapa karakteristik yang membuat seseorang lebih mudah jadi sasaran. Beberapa faktor yang dapat memperbesar kemungkinan jadi target psikopat meliputi:

2. Orang yang terlalu percaya: Sifat mudah percaya dan terlalu mempercayai orang lain, membuat seseorang lebih rentan dijadikan korban psikopat. Pasalnya, psikopat dapat memanfaatkan kepercayaan ini dengan taktik manipulatif demi keuntungan pribadi.

3. Orang yang empatinya tinggi: Rasa empati yang tinggi dan mudah merasa simpati terhadap orang lain, membuat seseorang rentan dijadikan target psikopat. Pasalnya, psikopat tidak memiliki kemampuan merasakan empati atau simpati, dan memanfaatkan kelemahan ini untuk kepentingan pribadi.

4. Orang yang rentan secara finansial: Kondisi finansial yang kurang stabil atau butuh bantuan keuangan, membuat seseorang jadi sasaran psikopat. Pasalnya, psikopat dapat menggunakan taktik manipulatif dan pembohongan demi memperoleh keuntungan finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun