Berpikir strategis dalam islam adalah dengan memegang teguh pada 10 prinsip-prinsip diatas. kita dapat berpikir strategis dalam pandangan Islam dan membuat keputusan yang berkait erat dengan nilai-nilai Islam dan membantu mencapai matlamat dan tujuan yang baik.
7 Cara Menjadi Manusia yang Bermanfaat Bagi Umat dengan Islam
Menjadi manusia yang bermanfaat bagi umat, memerlukan pemikiran dan tindakan yang strategis dan bertanggung jawab. Islam menyediakan beberapa cara untuk membantu kita dalam hal ini, seperti :
1. Ibadah dan doa. Ibadah dan doa membantu meningkatkan kesadaran diri dan memelihara kesucian hati. Ini membuat kita lebih bijak dalam membuat keputusan dan bertanggung jawab.
2. Belajar Al-Qur'an. Al-Qur'an mengandung banyak nasihat dan ajaran yang membantu menjadi pribadi yang lebih baik.
3. Mengetahui dan mempelajari sejarah Rasulullah. Belajar dan memahami sejarah hidup Rasulullah dan para sahabat melalui sumber yang terpercaya, membantu menjadi lebih baik dalam berpikir dan bertindak.
4. Hormat pada orang tua dan masyarakat. Islam mengajarkan untuk menghormati orang tua dan masyarakat. Ini membantu bertindak bijak dan membuat keputusan yang tepat bagi lingkungan sekitar.
5. Berpikir melingkar dengan menyertakan 99 sifat Allah (asmaul husna) sebelum bersikap dan mengambil tindakan. Setiap keputusan yang akan diambil harus menunjukkan sifat kasih, sayang, benar, tegas, adil dan sifat-sifat baik lainnya.
6. Berkontribusi positif. Berbagi ilmu, membantu orang yang membutuhkan, dan berpartisipasi dalam kegiatan bermanfaat bagi masyarakat, adalah cara untuk berkontribusi positif.
7. Hidup bertanggung jawab. Islam mengajarkan untuk hidup dengan tanggung jawab dan memikul tanggung jawab atas tindakan. Ini membantu berpikir baik dan bertindak bijak dalam situasi apapun.
Dengan mempraktikkan ajaran Islam dan menjalankan tindakan yang tepat, kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi umat dan memiliki pemikiran yang strategis dalam setiap tindakan.
Kesimpulannya, berpikir strategis merupakan proses membuat dan mengevaluasi pilihan yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Ini melibatkan identifikasi situasi saat ini, memahami tujuan dan visi, mengevaluasi alternatif tindakan, dan membuat keputusan jangka panjang. Berpikir stratejik pada akhirnya juga bisa membantu kita untuk kemajuan karir, optimalisasi potensi, selain sebagai bentuk transformasi berpikir dalam kepemimpinan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan sulitnya seseorang berpikir strategis, seperti fokus pada tugas sehari-hari, kurangnya waktu untuk refleksi, tergantung pada rutinitas, kurangnya pengetahuan tentang proses berpikir strategis, kemampuan mengatasi tekanan, mindset kurang proaktif, dan kurangnya sumber daya. Namun, dengan memahami dan mengatasi hambatan tersebut, individu dapat memperkuat kemampuan berpikir strategis mereka. Dalam perspektif Islam, berpikir strategis juga memerlukan pandangan yang berlandaskan akan nilai-nilai agama dan moral yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H