Manusia secara alami cenderung membantah, dan orang yang sukses sering dikaitkan dengan kesuksesan dalam berdebat. Namun, bagaimana sebenarnya orang sukses itu berdebat? Peneliti dari Yale University tahun 2016 menemukan bahwa orang yang sukses tidak hanya memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan mengakui pandangan orang lain.
Penelitian ini melibatkan ribuan individu yang diukur dari berbagai tingkat keberhasilan, termasuk CEO, pemimpin politik, dan profesional lainnya. Para peneliti mengamati bagaimana mereka berdebat dan menemukan bahwa orang yang sukses cenderung lebih bersedia untuk mendengarkan pendapat orang lain dan mengakui kelemahan dalam argumentasi mereka sendiri.
Selain itu, orang yang sukses juga cenderung lebih bijak dalam menyampaikan pendapat mereka. Mereka tidak hanya fokus pada menyampaikan pendapat mereka sendiri, tetapi juga berusaha untuk menemukan kesepakatan dengan orang lain. Ini membuat perdebatan lebih produktif dan membantu dalam mencapai kesepakatan yang baik.
Ketika orang sukses berdebat, mereka juga cenderung lebih objektif dan menghindari emosi yang tidak perlu. Mereka menghormati pandangan orang lain dan berusaha untuk menemukan kompromi yang memuaskan semua pihak.
Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang sukses tidak hanya memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan mengakui pandangan orang lain. Ini membuat perdebatan lebih produktif dan membantu dalam mencapai kesepakatan yang baik. Jika kita ingin menjadi orang yang sukses, kita harus belajar untuk berdebat dengan cara yang baik dan bijak.
Ini Potensi Dampak Negatifnya
Sejauh pengamatan dalam keseharian di dunia kerja dan juga di kehidupan keseharian, ada banyak potensi dampak negatif dari perdebatan. Apalagi perdebatan itu adalah perdebatan yang tidak perlu, tidak produktif, sia-sia dan tidak penting. Inilah beberapa di antaranya :
1. Kerusakan hubungan dengan orang lain, baik itu hubungan dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
2. Penurunan produktivitas karena perdebatan yang tidak perlu dapat mengalihkan perhatian dari tugas yang seharusnya dikerjakan.
3. Peningkatan stres karena emosi yang tidak stabil.
4. Kekacauan dan ketidaknyamanan dalam lingkungan kerja maupun keluarga.
5. Kemungkinan konflik yang berupa potensi konflik pribadi maupun konflik dalam lingkungan kerja.
6. Kehilangan peluang hanya karena perhatian kita teralihkan pada perdebatan yang tidak penting.
7. Kehilangan waktu dan tenaga yang seharusnya digunakan untuk hal-hal yang lebih penting.
8. Kehilangan kesempatan untuk nelajar dan meningkatkan diri.
Hindari Perdebatan
Secara alami memang manusia itu cenderung membantah dan suka berbantah-bantahan. Namun, orang yang pintar tahu bahwa perdebatan liar atau berbantah-batantahan seringkali tidak produktif dan hanya merusak. Mereka lebih suka menghindari perdebatan yang tidak berfaedah atau yang tidak memiliki nilai positif.
Perdebatan sebenarnya sangat berbeda dengan diskusi, bermusyawarah, dan mencari titik temu atau titik kesamaan. Orang yang suka berdebat seringkali dianggap tidak menarik sementara orang yang pintar lebih senang berdebat untuk belajar, yaitu keterbukaan dan kemauan untuk lebih banyak mendengar dan belajar daripada memenangkan perdebatan itu sendiri.
Orang yang pintar lebih memilih untuk belajar dan mempertajam pikiran dan sudut pandang daripada hanya berfokus pada kesempatan untuk memenangkan argumentasi orang lain. Namun, tidak sedikit orang yang suka berbantah-batahan dan merasa diri paling benar.
Orang yang suka menghindari perdebatan cenderung lebih kreatif dan lebih bahagia. Perdebatan dapat menyebabkan emosi dan nafsu yang tidak perlu, yang dapat melenyapkan kebenaran, menciptakan perpecahan dan keretakan, membuka permusuhan, hingga bentuk ketidaknyamanan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk belajar cara berdebat yang baik dan bijak, yang dapat membantu kita dalam mencapai kesepakatan yang baik dan menjadi orang yang sukses dalam hidup.
Dapatkan Manfaat Ini
Dengan mempelajari hasil riset Yale University dan dampak negatif yang bisa ditimbulkan, kita bisa memetik banyak hikmah dan kebaikan. Dimana kebiasaan untuk menghindari perdebatan dan sikap berbantah-bantahan akan membuka sejumlah manfaat ini, antara lain :
1. Mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain.
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif dan efisien.
3. Mengurangi stres dan tekanan dalam situasi sosial.
4. Meningkatkan kesempatan untuk menemukan solusi yang diterima oleh semua pihak.
5. Meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan atau kegiatan kelompok.
6. Menjadikan diri cenderung lebih kreatif dan lebih bahagia
Sedangkan potensial manfaat lainnya yang bis akita dapat adalah:
7. Meningkatkan kompetensi konflik resolution.
8. Membantu mengembangkan empati dan keterampilan sosial.
9. Menunjukkan profesionalisme dan kematangan dalam situasi kerja atau bisnis.
Riset Ini Sesuai Pesan Nabi
Ya, kita memaklumi bahwa senyatanya perdebatan adalah hal yang wajar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jauh sebelum riset Yale University tentang kebiasaan orang pintar dalam berargumentasi dan perdebatan ini dipublikasikan, Nabi Muhammad SAW sudah memberikan nasihat yang sangat penting mengenai cara berdebat yang benar.
Nabi pun mengingatkan bahwa Tuhan telah melarang untuk melakukan perdebatan yang tidak perlu. Ia menyarankan agar kita tidak membantah saudara kita, tidak mengejeknya, dan tidak berjanji kepadanya kemudian tidak menepatinya. Ia juga mengingatkan bahwa perdebatan tidak dapat dipahami hikmahnya dan tidak dapat dijamin selamat dari fitnahnya.
Tak sampai disitu, Nabi juga memberikan motivasi bagi kita untuk meninggalkan sikap berdebat dengan menyatakan bahwa siapa yang meninggalkan sikap berdebat, padahal ia dalam posisi yang benar, maka dibangunkan untuknya rumah di surga yang paling tinggi. Begitu juga bagi siapa yang meninggalkan sikap berdebat, sedangkan ia dalam posisi yang salah, maka dibangunkan rumah untuknya di tengah-tengah surga.
Nasihat Nabi adalah nasihat terbaik yang mengajarkan kita bahwa perdebatan tidak selalu perlu dan bahwa meninggalkan sikap berdebat dapat membawa kita kepada kebahagiaan yang lebih besar. Dengan demikian, kita harus belajar untuk berdebat dengan cara yang benar dan bijak, sesuai dengan nasihat Nabi Muhammad SAW.
Akhirnya, mari sejak sekarang kita membiasakan diri untuk selalu menghindari perdebatan. Daripada kita berdebat dan berbantah-bantahan, lebih baik kita sengaja untuk memilih sikap terbaik. Yaitu belajar untuk mendengarkan pendapat orang lain, mengakui kelemahan dalam argumentasi kita sendiri, dan mencari kesepakatan yang memuaskan semua pihak. Dengan demikian, kita dapat menjadi orang yang sukses dalam berdebat dan dalam hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H