Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keteladanan, Kunci Efektif dalam Dakwah

19 Januari 2023   22:36 Diperbarui: 20 Januari 2023   06:14 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dakwah bukan hanya soal kata-kata, tapi juga keteladanan. Selain lemah lembut, menjadi teladan dalam dakwah juga efektif dalam memperkenalkan Islam di era digital saat ini. Lalu, apa yang akan kita tunjukkan sebagai teladan dalam dakwah kita ?

Ya, sekali lagi : dakwah bukan hanya tentang mengucapkan kata-kata. Tapi juga menunjukkan keteladanan melalui sikap dan perbuatan kita dengan lemah lembut dalam menyebarkan ajaran Islam, dan memperkenalkannya kepada masyarakat. Menjadi teladan dalam dakwah merupakan cara yang efektif dan sesuai untuk menunjukkan Islam dalam kehidupan sehari-hari di era digital saat ini.

Dakwah, atau seruan untuk beragama, menyeru kebaikan dan menjauhi kemungkaran dan menjadikannya sebagai aktivitas yang mulia. Perjuangan dalam dakwah adalah bukti nyata dan keterlibatan kita dalam penghambaan diri kita kepada Allah. Dakwah juga merupakan salah satu cara untuk menyebarkan ajaran agama dan memperkenalkan Islam kepada masyarakat. Namun, dakwah yang efektif tidak hanya dilakukan dengan kata-kata, tapi juga melalui keteladanan. 

Sikap dan perbuatan yang baik merupakan contoh yang paling efektif dalam dakwah. Sebagai contoh, Islam mengajarkan pentingnya kesucian. Namun, jika rumahnya kotor, berantakan dan nampak kurang terawat atau tidak rajin dibersihkan, maka perbuatan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan yang baik sangat penting untuk diterapkan dalam dakwah.

Salah satu contoh keteladanan dalam dakwah adalah pilihan untuk menjadi pribadi yang bukan perokok. "Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat," (HR Tirmidzi & Ibnu Majah) dan "Diantara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia sabagai tanda Allah menelantarkannya"

Contoh lain, sikap anak terhadap diri kita adalah cerminan bagaimana kita memperlakukan dan memuliakan orang tua kita sendiri. Begitu juga saat bagaimana jamaah akan mempercayai seorang yang suka berdakwah, padahal ia sendiri jarang terlihat atau sangat sulit saat shalat berjamaah. Saat siang hari, ia sibuk bekerja dan menunda-nunda waktu sholatnya.

Katanya, wanita itu harus ditempatkan pada kedudukan yang baik dan dimuliakan. Namun, saat ada wanita, kenapa matanya seperti mata keranjang. Mata, sikap centil dan ganjennya, itu yang tak jarang membuat para ibu-ibu muda risih bila di dekatnya, atau didekatinya. Ucapan dan isi dakwahnya, tak sejalan dengan sikap dan perilaku kesehariannya.

Bagaimana mungkin ini ia banyak berdakwah, sementara anaknya yang mau menikah melakukan pemotretan prewedding yang diharamkan. Pemotretan yang diharamkan adalah pemotretan yang dilakukan dengan mengandung unsur ikhtilat, khalwat, dan kasyful aurat. Dimana ada sesi foto kemesraan yang nampak jelas bersentuhan yang bukan suami istri dengan kerelaan kedua belah pihak di tempat terbuka. Atau, suatu keadaan dimana pria bercampur dengan wanita yang bukan mahromnya, tanpa ada hijab yang menghalangi antara keduanya. Hasil foto itu dipampangkan dimana-mana, baik di tempat pernikahan atau pun di undangan online-nya.

Juga bagaimana mungkin ia aktif berdakwah, sementara keluarganya mengambil rumah, kendaraan atau keperluan lainnya dengan kredit utang dan riba. Atau aktif berdakwah, sementara ia sendiri atau anaknya belum berbusana muslimah secara syar’i.

Dalam Al-Qur'an, dakwah diartikan sebagai ajakan kepada kebaikan, yaitu agama Islam. Tujuan dakwah adalah untuk mengajak manusia kepada Allah, bukan kepada kelompok tertentu. Oleh karena itu, dakwah harus dilakukan dengan hikmah dan nasehat yang baik, serta dengan cara yang baik juga. Dakwah yang membina, bukan mencela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun