5. Pembentukan akademi sepakbola: Pembentukan akademi sepakbola akan memudahkan pengembangan talenta-talenta muda sepakbola di Indonesia.
6. Pembentukan liga profesional: Liga profesional akan meningkatkan kualitas sepakbola di Indonesia dan menarik pemain-pemain berbakat dari seluruh Indonesia.
7. Pendanaan yang baik dan memberikan dukungan finansial yang memadai kepada klub dan pemain. Klub sepakbola harus memperoleh dukungan finansial yang baik agar dapat menarik pemain-pemain berbakat dan mengembangkan program latihan.
8. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan negara lain dalam bidang persepakbolaan, yaitu mengembangkan jaringan kerjasama dengan klub-klub dan akademi-akademi persepakbolaan yang berkualitas.
Semua hal tersebut perlu dikerjakan secara bersama-sama dan berkesinambungan. Untuk menjawab, semua tantangan itu tentu saja butuh sosok yang muda, fresh dan punya kompetensi yang memadai.
Lebih jauh, para pengamat sepak bola menginginkan ada terobosan baru dalam program PSSI di masa mendatang. Mereka berharap Ketua Umum PSSI yang akan dipilih nanti adalah seseorang yang muda, professional, punya track record yang baik, fokus pada pengembangan SDM. Syukur-syukur, calon Ketum PSII itu familiar dengan pendekatan saintifik dalam pengembangan organisasi dan kemajuan PSSI. Selain itu, para pengamat juga berharap agar pemilihan Ketua Umum PSSI tidak dijadikan sebagai kendaraan politik jangka pendek.
Pengamat lain ada juga yang berharap bursa ketum PSSI diisi oleh orang yang bukan yang berasal dari pengurus klub. Hal ini dapat dimengerti, karena untuk mengantisipasi adanya potensi konflik kepentingan kedepannya.
Jadi, tahu kan siapa ketum PSSI yang paling layak dipilih ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H