Seringkali pula, tanpa sepengetahuanmu ayah selalu menyembunyikan kantuk, keletihan dan ketidakberdayaan. Ayah tidak mau engkau tahu itu. Juga tak memberitahu padamu bagaimana untuk hidup. Barkan engkau dapat melihatnya sendiri dengan mata batinmu, bagaimana semua itu sudah ayah lakukan.
Ayah sendiri tak pandai untuk bisa mengajarimu bagaimana menjadi perempuan yang sholehah. Untuk soal ini, ibumu lebih tahu. Yang ayah tahu, sebatas bagaimana engkau jadi wanita aristokrat, anggun, sehat, dan cerdas. Juga sedikit tahu bagaimana seorang wanita seharusnya diperlakukan. Hak-hak wanita, dan sedikit kewajiban perempuan terhadap suami dan keluarganya.
Waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa, usia ayah rasanya kian bertambah banyak sekarang. Rasanya pula, usia ayah tak kan lagi lama. Ayah ingin, kita sama-sama khusnul khotimah. Caranya banyak. Kata Ustad Syafiq Riza Basalamah, antara lain dengan jujur kepada Allah. Lalu banyak-banyak menyembunyikkan amalan kebaikan, mensegerakan amal-amal kebaikan, dan terakhir banyak-banyaklah berdzikir dan berdoa di setiap kesempatan.
Sungguh, ayah merasa sangat beruntung punya anak perempuan. Cantik, pandai mengaji, hafal sejumlah surah Al Qur'an, dan tak mengijinkan bila ayah bawa barang-barang berat. Malah engkau sering menolak untuk dibawakan. Ayah lupa, itu kebiasaan ayah untuk selalu memproteksi kaum wanita. Padahal engkau adalah anak ayah dan sudah kuat, lagi mendewasa. Sampai kapan pun dan bagaimana pun, harapan ayah sangatlah sederhana. Ayah ingin engkau tahu, ayah sangat mencintaimu kini dan selamanya. Dan kelak, kita akan tetap berkumpul bersama di surga-Nya. Lengkap dengan ibumu, juga kakakmu.
Sungguh, ayah sangat mencintaimu lebih dari yang kau tahu....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI