Contoh sederhana saya dapatkan di sebuah Klinik dan Apotik Harapan Sehat Cilaku Cianjur yang telah mendapat penghargaan dari presiden. Juga visi dan misi sederhana dari Richeese Factory, sebuah makanan cepat saji ayam krispi keju pedas. Tak heran, Richeese sekarang sudah punya setidaknya 177 outlet yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Bila visi dan misi yang tak jelas, maka otomatis membicarakan garis-garis besar haluan organisasi seperti road map dan blue print akan sulit diterapkan.
Blueprint program kerja tahunan sendiri, senyatanya harus dijahit dengan apik sedemikian rupa. Mulai dari penyatuan beragam program antar bagian, mempresentasikan bersama oleh setiap bagian, hingga "kastemisasi" dan finalisasi program keseluruhan yang terintegrasi. Ini sendiri, biasanya cukup memakan waktu 2 hingga 3 bulan sebelum awal tahun berjalan.
Keempat, core values dan budaya kerja yang sudah merasuk tertanam doktrinnya hingga prajurit terdepan. Bukan sekadar core values yang ikut-ikutan, disamain, dan yang penting ada dan keren kelihatan atau singkatannya.
Lucunya, sekarang ini soal core values, tak sedikit organisasi yang tak menyadari ini. Malah, pimpinannya lebih berorientasi cari aman dan cari selamat saja. Tak berani bicara itu, dan dikatakan Oh itu, soal sakral. Kita fokus saja pada pekerjaan-pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan dan kita selesaikan.
Kelima, soliditas team. Ini yang cukup sulit. Koordinasi, ego sektoral, dan kesamaan langkah agar ada sinkronisasi program bukan soal yang gampang diselesaikan.
Celakanya, ada pejabat yang sudah merasa bekerja saat sudah melakukan rapat koordinasi. Wah, celaka, kalau udah punya pikiran seperti ini.
Nah ini cara yang paling suka saya bahas. Cara yang paling murah dan cukup efektif dilakukan, di mana setidaknya bisa kita lakukan dengan dua cara.
Pertama, strong leadership. Dimana kekuatan sosok pemimpin ini bisa merubah mindset dan sistem yang sudah ada. Seperti program yang sudah bagus tetap dijaga dan dikembangkan. Program yang kurang bagus diperbaiki. Program yang tak bagus dan memakan anggaran, dihapuskan.
Terakhir, program baru yang inovatif dan diyakini membawa perubahan dan kemaslahatan lebih banyak, ya diciptakan dan digulirkan.