Ternyata yang pertama dibahas adalah harga pangan di Jakarta. Ternyata harga pangan jadi perhatian utama dan dipantau setiap hari oleh Pemprov DKI Jakarta. Ada program bernama Pa'Mur (Pangan Murah) yang memastikan harga pangan di Jakarta bisa dijangkau oleh masyarakat.
Pemprov DKI Jakarta beserta jajarannya memastikan harga bahan pangan di Pasar Induk tidak selisih jauh dengan harga warung yang dijangkau langsung oleh masyarakat. Tujuan utamanya tentu saja agar warga Jakarta bisa memenuhi kebutuhan paling mendasar, yaitu makanan.
Soal integrasi transportasi publik juga menarik. ABW mencontohkan beberapa kota modern dan maju selalu memiliki ciri transportasi publik memadai dan terintegrasi. Selain itu, jalur pedestrian harus nyaman. Sebab, dua hal ini tak bisa dipisahkan. Hal itulah yang diwujudkan Pemprov DKI Jakarta.
Ada satu hal lagi yang menarik yang dibahas, yaitu penerapan konsep taman dari garden menjadi park. Kalau konsep garden, taman itu lebih untuk ditonton. Sementara konsep park, taman itu digunakan untuk aktivitas.
Bila melihat taman ada tulisan "rumput jangan dinjak" itu konsep garden. Sementara bila seluruh area taman bisa digunakan, termasuk area hijau, itulah yang dinamakan park. Konsep ini menurut saya menarik, karena warga bisa leluasa menggunakan fasilitas publik.
Selain pemaparan di atas, sebenarnya masih banyak cerita yang bisa dishare dari Supermentor 27 ini. Salah satunya adalah kedekatan dan persahabatan antara ABW, Kang Emil, dan Kang Bima. Tapi itu dibahas nanti saja, di tulisan lain.
Satu yang pasti, menurut saya ketiga pembicara di acara Supermentor kemarin memang super kualitasnya. Mereka juga memaparkan prestasi yang diraih selama memimpin. Bila semakin banyak pemimpin seperti mereka di Indonesia, rasanya kita bisa berharap untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045 nanti.
Oh ya, di tengah sesi Supermentor, beberapa kali terdengar teriakan "Anies Baswedan Presiden". Entah ada hubungannya atau tidak, keesokan harinya, kok ya ABW dideklarasikan oleh Partai Nasdem sebagai Capres partai tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H