Mohon tunggu...
agung marhaenis
agung marhaenis Mohon Tunggu... Administrasi - penulis

Pecinta kata, kopi, kuliner, dan kebun.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Soto Garingan, Soto Tanpa Kuah Super Lezat

1 Maret 2018   09:12 Diperbarui: 1 Maret 2018   09:21 2309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang Anda bayangkan bila seseorang mengatakan kata SOTO? Sudah hampir pasti makanan berkuah di dalam mangkuk yang disajikan saat masih panas. Selain itu Anda juga akan membayangkan bihun, potongan ayam atau daging, potongan tomat, kol, tauge, dan seledri. 

Tapi masing-masing daerah memiliki ciri khas isi soto dan gaya kuah ya. Ada yang berkuah bening, ada yang berkuah santan. Ada yang memakai tomat ada yang tidak. Ada yang pakai tauge ada yang tidak.

Tapi pernah terbayangkan gak sih Anda makan sepiring soto tanpa kuah, tanpa menggunakan sendok? Rasanya sulit untuk membayangkan hal tersebut ya. Udah soto tanpa kuah, disajikan di piring lagi, dimakan pakai tangan langsung lagi. Ternyata ada loh soto tanpa kuah yang rasanya enak banget. Laziz, begitu kata Benu Buloe. Nama soto tersebut adalah soto garingan. Kata garingan sendiri dalam bahasa Jawa berarti kering untuk menggambarkan makanan tanpa kuah.

Bagi pecinta kuliner, pasti tahu istilah: "Cobalah, setidaknya sekali dalam hidupmu." Bila sudah ada orang yang merekomendasikan hal seperti ini, artinya memang jenis makanan tersebut terbilang istimewa. Ada beberapa alasan orang memberikan rekomendasi untuk dicoba sekali dalam hidup. Sebab, bila tidak dicoba, dikhawatirkan Anda akan penasaran di alam kubur. Tentu saja ini joke. Tapi tentu ada alasan yang kuat.

Saya merekomendasikan soto garingan untuk Anda santap ketika berkunjung ke Klaten atau daerah sekitarnya, karena menurut saya Anda akan mendapatkan sensasi yang berbeda dari sebuah makanan bernama soto. Soto garingan ini tidak gampang dijumpai seperti halnya soto kuah yang bisa Anda temui di hampir semua tempat di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Bahan soto garingan ini mirip dengan soto berkuah yaitu tauge, kol, seledri, bawang goreng, dan suwiran ayam. Lantas rasa gurih kuah diperoleh dari mana? Jawabnya adalah dari sambelnya. Sambelnya terdiri dari kecap manis, cabe rawit, garam, dan merica. Sangat sederhana.

Cara penyajiannya juga sederhana. Pertama nasi diletakkan di piring, kertas, atau daun pisang---saya lebih suka dengan wadah daun pisang dikombinasikan dengan kertas koran. Setelah itu di atas nasi ditaburi irisan kol, tauge, seledri dan bawang goreng. Barulah sambal kecap kental diguyurkan di atasnya.

Bagaimana soal rasa? Saya jamin Anda akan ketagihan bila sudah mencobanya. Sayuran segar yang berbalur dengan sambal kecap pedas ketika dikunyah menyajikan sensasi kres... kres... kres... yang memanjakan lidah Anda dengan rasa gurih, pedas, dan segar. Tinggal ditemani dengan beberapa potong tempe goreng, saya jamin soto garingan jadi santapan sempurna di pagi hari atau di siang hari.

Anjuran saya, saat makan soto garingan sebaiknya Anda memakai tangan, tanpa sendok. Makan soto gorengan dengan tangan telanjang langsung akan memberikan sensasi terbaik. Tangan kiri dijadikan tatakan wadah soto, tangan tangan digunakan untuk muluk---menyuapkan nasi. Sesekali tangan kanan digunakan untuk mengambil gorengan. Ehm... Anda tak akan pernah menyesal bila sudah mencobanya.

Soto garingan penjualnya tidak sebanyak soto kuah. Daerah yang cukup banyak penjual soto garingan adalah Delanggu dan Ceper. Dua daerah ini ada di jalur utama Jalan Raya Solo Jogja, jadi mudah diakses bila Anda sedang berada di Solo atau Jogja. Kedua daerah ini dulu adalah sentra industri. Di Ceper dulu ada pabrik gula, di Delanggu ada pabrik karung goni. Tapi keduanya sudah tutup sekarang ini.

Tentu Anda tak perlu khawatir pergi ke Klaten hanya untuk makan soto garingan. Banyak menu kuliner lain dan juga tempat wisata yang bisa Anda kunjungi. Di sepanjang jalur Solo Jogja terdapat beberapa warung sate kambing enak. Di Ceper, tepatnya di daerah Karangwuni terdapat sate kambing enak. Tak terlalu jauh dari Ceper terdapat sate Jatinom yang tak kalah legendaris.

Oh ya, tak jauh dari Jatinom terdapat Umbul Ponggok yang beberapa waktu lalu naik daun, karena Anda bisa snorkeling di sendang atau setu air tawar sambil melihat ikan aneka warna berenang. Anda juga bisa melakukan foto bawah air dengan berbagai properti menarik, mulai dari sepeda sampai Vespa. Soal Umbul Ponggok ini, saya akan bikin tulisan khusus nanti.

Foto: vebma.com
Foto: vebma.com
Jadi, ayo jalan-jalan ke Klaten untuk menikmati kelezatan soto tanpa kuah khas daerah ini. Nikmati juga potensi pariwisata Klaten yang tak kalah elok dibanding Solo maupun Jogja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun