Mohon tunggu...
J. A. Fahrizal
J. A. Fahrizal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Drama

Ribet Amat, Mas

21 Maret 2016   23:07 Diperbarui: 21 Maret 2016   23:24 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Herman : “Mas, itu ditawari Mbaknya lo kok tidak dijawab? Dijamin puas mas, punya Mbak Inem paling ngangeni”.

Muklis : “Maaf, mas. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya, saya boleh bertanya kepada Mas? Tetapi, saya memohon agar mas menjawabnya dengan pelan!”

Herman : “Wach, mas ini aneh-aneh saja. Boleh-boleh, silakan!”

Muklis : “Apakah benar ini warung kopi?”

Herman : “Hah? Lha ini, apa yang kuminum bukan kopi, Mas?”

Muklis : “Tetapi, mengapa tadi Mbaknya mengatakan susu dan hitam manis?”

Herman : “Hahaha.... Mas, itu tadi maksudnya mas mau pesan kopi susu atau kopi hitam manis?”

Muklis : “Oh, begitu. (kemudian memanggil Mbak Inem). “Mbak!”

Mbak Inem: “Iya, mas. Jadi apa? Susu atau hitam manis?”

Muklis : “Sebelumnya saya mohon maaf kepada Mbak, karena tadi saya masih bingung dengan penawaran Mbak soal susu dan hitam manis.”

Mbak Inem: “Oh, iya mas. Ndak papa. Jadi mas mau minum kopi susu atau kopi hitam manis?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun