Mohon tunggu...
Agung Inafis
Agung Inafis Mohon Tunggu... Polri -

Tidak ada kejahatan yang sempurna & tidak meninggakan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Darimana Asal Sidik Jari Terbentuk

24 September 2016   10:21 Diperbarui: 24 September 2016   11:08 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1892, seorang antropolog Inggris, Sir Francis Galton, menyatakan dalam bukunya Finger Prints (1892) bahwa sidik jari bersifat unik dan menjadi identitas permanen setiap orang. Menurut data statistik yang dihimpunnya, rasio kemungkinan munculnya sidik jari yang sama hanya 1 dari 64 juta orang. Jadi adalah hal yang mustahil untuk menemukan sidik jari yang sama.

Sidik jari adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil,dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh dengan kulit telapak tangan/kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah/alur yang membentuk lukisan tertentu.


Sidik kulit yang termasuk sidik jari, sidik telapak, dan jejak kaki mulai terbentuk sejak janin berusia sekitar 13-19 minggu. Secara morfologis, sidik kulit ini ditentukan oleh kromosom. Pakar genetika telah membuktikan bahwa sidik kulit dibentuk dan diwariskan secara genetis.


Kulit tapak manusia terdiri dari 2 lapisan :
1. Lapisan dermal adalah kulit jangat/kulit yang sebenarnya. Kulit inilah yang menentukan garis yang ada pada permukaan kulit telapak.
2. Lapisan epidermal adalah lapisan kulit luar/garis papilar. Garis inilah yang menjadi perhatian kita untuk menentukan bentuk pokok perumusan dan perbandingan sidik jari.

keringat-sidik-jari-57e5ee2903b0bd122967d5c3.jpg
keringat-sidik-jari-57e5ee2903b0bd122967d5c3.jpg
Jenis sidik jari dibagi menjadi tiga macam,yaitu:
1. Visible impression adalah sidik jari yang dapat langsung dilihat tanpa menggunakan alat bantu.
2. Laten impression adalah sidik jari yang biasanya tidak dapat dilihat langsung tetapi harus dengan menggunakan beberapa cara pengembangan terlebih dahulu supaya dapat nampak lebih jelas.
3. Plastic impression adalah sidik jari yang berbekas pada benda yang lunak seperti sabun, gemuk, permen, coklat.

 Sedangkan untuk sidik jari yang mengalami kerusakan atau cacat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Cacat sementara adalah cacat pada bagian kulit luar (epidermal) dan garis yang cacat /rusak tersebut dapat sembuh kembali seperti semula.
2. Cacat tetap adalah cacat yang disebabkan karena ikut rusaknya garis yang sampai lapisan dermal. Sidik jari yang cacat tetap atau sementara biasnya tidak akan mempengaruhi identifikasi terhadap jari kecuali apabila sidik jari rusak sama sekali. 

Ada tiga dalil atau aksioma yang melandasi daktiloskopi (ilmu sidik jari), yaitu:
1. Sidik jari setiap orang tidak sama.
2. Sidik jari manusia tidak berubah selama hidup.
3. Sidik jari dapat dirumuskan dan diklasifikasikan secara matematis. 

Ketiga dalil yang telah dicetuskan oleh Sir Francois Galton (1822-1916) didasarkan pada hasil penelitian terhadap beribu-ribu sidik jari manusia yang telah diteliti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun