Mohon tunggu...
Agung Hermanus Riwu
Agung Hermanus Riwu Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik

Guru SMP Katolik Giovanni Kupang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buku Keliling NTT dengan JNE

30 Juni 2024   23:17 Diperbarui: 30 Juni 2024   23:21 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjemputan buku oleh pihak JNE di Bantul Jogjakarta. Buku disumbangkan oleh keluarga Unggul Sudrajat / sumber : Unggul Sudrajat / 15 / 4/ 2023.

Komitmen PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) dalam membangun bangsa sulit untuk dinegasikan. JNE tidak hanya membantu membesarkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai pilar kekuatan ekonomi, JNE juga mengembangkan kontribusinya ke ranah pendidikan dengan mendukung gerakan literasi melalui pengiriman buku bacaan secara gratis ke berbagai wilayah NTT.

Oleh : AGUNG HERMANUS RIWU

#JNE#ConnectingHappiness#JNE33Tahun#JNEContentCompetition2024#GasssTerusSemangatKreativitasnya

Gerakan literasi dewasa ini menjadi salah satu jalan yang dirintis untuk mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045 sebagai bangsa yang menampung sumber daya manusia yang cakap pada minimal enam literasi dasar (membaca dan menulis, numerasi, sains, digital, finasial, budaya dan kewargaan), memiliki kompetensi untuk berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif serta memiliki kekuatan karakter yang pancasilais.      

Gerakan literasi dianggap sebagai gerbang peradaban. Namun, kenyataannya, gerakan literasi yang lebih banyak digerakkan oleh para sukarelewan sering bertabrakan dengan tantangan yang berat. Keterbatasan bahan bacaan, fasilitas perpustakaan yang apa adanya, termasuk minimnya biaya operasional menjadi masalah yang sering dijumpai di berbagai pelosok bangsa.


Di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ada gerakan sejuta buku yang digagas oleh pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM). Program ini dijalankan dengan mengumpulkan buku dari berbagai donatur kemudian didistribusikan ke sekolah, perpustakaan desa maupun taman baca yang tersebar di wilayah NTT.

Kondisi geografis NTT yang merupakan daerah kepulauan memberi tantangan tersendiri berkaitan dengan biaya pengiriman buku. Namun ketika berkomunikasi dengan pihak JNE, masalah tersebut langsung tuntas karena JNE memberikan layanan gratis untuk pengiriman buku.

Salah satu admin sales marketing yang pada saat itu melayani pengiriman mengatakan untuk kegiatan pengiriman buku, manajemen JNE selalu bersedia membantu sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan literasi.

Program gerakan sejuta buku akhirnya terlaksana pada Sabtu, 2 Juli 2022 melalui pengiriman buku ke 14 kabupaten. Selanjutnya pada Sabtu, 15 April 2023, JNE Cabang Utama Kupang kembali memfasilitasi pengiriman buku dari Jogjakarta ke Kupang. Buku-buku tersebut kini tersebar di puluhan taman baca di Kota Kupang.

Penjemputan buku oleh pihak JNE di Bantul Jogjakarta. Buku disumbangkan oleh keluarga Unggul Sudrajat / sumber : Unggul Sudrajat / 15 / 4/ 2023.
Penjemputan buku oleh pihak JNE di Bantul Jogjakarta. Buku disumbangkan oleh keluarga Unggul Sudrajat / sumber : Unggul Sudrajat / 15 / 4/ 2023.

Ketua Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) Provinsi NTT, Polikarpus Do mengatakan gerakan sejuta buku adalah jawaban atas banyaknya keluhan tentang jumlah bahan bacaan di NTT yang masih minim. Banyak sekolah, perpustakaan desa, komunitas literasi dan taman baca masyarakat yang kesulitan mengakses bahan bacaan berkualitas. Menurutnya, NTT dapat dikategorikan sebagai wilayah yang darurat bahan bacaan berkualitas.

Oleh karena itu, Polikarpus memberikan apresiasi kepada JNE yang berani tampil beda untuk menunjukan baktinya kepada bangsa dengan mendukung gerakan literasi secara cuma-cuma.

"JNE menunjukan kelas yang berbeda. Sebagai perusahan logistik, kosentrasi JNE tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga memberi keuntungan kepada orang lain," kata Polikarpus ketika diwawancara penulis, Jumat, 28 Juni 2024.

Polikarpus juga menambahkan bahwa dengan mendukung gerakan sejuta buku, JNE memberikan kebahagiaan tersendiri kepada pegiat literasi yang mendambakan hadirnya buku-buku bacaan yang berkualitas untuk melengkapi pondok-pondok baca yang mereka bangun.

"Saya pernah membaca salah satu tagline JNE adalah membangun connecting happiness. Ketika buku-buku itu sampai di taman baca yang ada di pelosok-pelosok desa di NTT, akan ada ribuan anak-anak yang tersenyum karena kerinduan mereka terjawab. Dan JNE berhasil memberikan kebahagiaan kepada mereka," katanya.

JNE telah membawa buku bacaan keliling NTT. Semoga upaya itu berhasil membangun masyarakat NTT yang memiliki kecakapan literasi, berkompeten dan berdaya saing global.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun